Kayu adalah bahan keras yang dapat memiliki bermacam tekstur dan bentuk. Kayu asli yang berasal dari pohon memiliki bentuk silinder dan kadang tidak beraturan teksturnya.
Kayu yang digunakan untuk media gambar sebaiknya kayu yang memiliki tekstur rata agar dapat digambari. Penerapan gambar pada media kayu di Indonesia contohnya terdapat pada
Saat ini tidak jarang terdapat kayu yang memiliki permukaan datar, dan halus serta memiliki volume ringan. Contoh kayu semacam ini bisa kita beli dari tukang kayu, kayu bahan meubel, kayu bekas, kayu asahan sendiri, ataupun kayu yang sudah menjadi barang-barang jadi contohnya talenan kayu, dingklik (tempat dudukan rendah digunakan untuk didapur), centong kayu, dan masih banyak lagi. Prinsip yang paling penting adalah kayu memiliki permukaan datar dan tidak bertekstur terlalu kasar.
Saat ini tidak jarang terdapat kayu yang memiliki permukaan datar, dan halus serta memiliki volume ringan. Contoh kayu semacam ini bisa kita beli dari tukang kayu, kayu bahan meubel, kayu bekas, kayu asahan sendiri, ataupun kayu yang sudah menjadi barang-barang jadi contohnya talenan kayu, dingklik (tempat dudukan rendah digunakan untuk didapur), centong kayu, dan masih banyak lagi. Prinsip yang paling penting adalah kayu memiliki permukaan datar dan tidak bertekstur terlalu kasar.
Menggambar pada bahan kayu dapat dilakukan menggunakan pensil, pensil warna, bolfoin, dan sebagainya. Selain dapat digambari, bahan kayu pun selanjutnya dapat dilukis dengan bermacam alat.
Tahap membuat ragam hias pada bahan kayu:
1. Persiapan alat dan bahan
2. Sket gambar, gunakanlah pensil. Selain lunak, pensil dapat dihapus dengan mudah pada permukaan bahan keras.
3. Pewarnaan. Pewarnaan dapat menggunakan pensil warna, crayon maupun cat. Untuk pewarnaan menggunakan bahan pensil warna tidak perlu menggunakan sket juga bisa, sehingga pada saat membuat gambar langsung menggunakan warna yang diinginkan
4. Finishing. Agar hasil karya yang dibuat tetap awet dan warna tidak luntur makan perlu adanya bahan pelapis. Bahan pelapis ini dapat menggunakan acrylic bening. Dengan cara disemprotkan pada permukaan kayu secara merata berkali-kali dengan jarak semprot sekitar 30 cm. Bahan ini akan melindungi dari air dan debu.
Tahap finishing seperti ini dapat kita lihat juga pada karya seni bahan kayu ketika tidak diwarnai hanya akan dilapisi pernis untuk melindungi bahan kayu dan mendapatkan kilau warna yang bagus.
Tahap membuat ragam hias pada bahan kayu:
1. Persiapan alat dan bahan
2. Sket gambar, gunakanlah pensil. Selain lunak, pensil dapat dihapus dengan mudah pada permukaan bahan keras.
3. Pewarnaan. Pewarnaan dapat menggunakan pensil warna, crayon maupun cat. Untuk pewarnaan menggunakan bahan pensil warna tidak perlu menggunakan sket juga bisa, sehingga pada saat membuat gambar langsung menggunakan warna yang diinginkan
4. Finishing. Agar hasil karya yang dibuat tetap awet dan warna tidak luntur makan perlu adanya bahan pelapis. Bahan pelapis ini dapat menggunakan acrylic bening. Dengan cara disemprotkan pada permukaan kayu secara merata berkali-kali dengan jarak semprot sekitar 30 cm. Bahan ini akan melindungi dari air dan debu.
Tahap finishing seperti ini dapat kita lihat juga pada karya seni bahan kayu ketika tidak diwarnai hanya akan dilapisi pernis untuk melindungi bahan kayu dan mendapatkan kilau warna yang bagus.
No comments:
Post a Comment