Thursday, October 28, 2021

Contoh Komik

Beberapa Contoh Cuplikan Komik


Gambar 25 Komik Om Pasikom Terbitan Kompas


Gambar 26 Tampilan Visual Komik Berbeda


Gambar 45 Melatih Imajinasi membuat komik belum ada dialog


Gambar 54 Komik Buta membuat komik belum ada dialog


Contoh Komik Strip


Gambar 56 Mengembangkan Ide Cerita komik belum ada dialog


Contoh komik kartun

Contoh komik realis

Contoh Komik belum ada dialog


Sumber:

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA. Modul Pembelajaran Jarak Jauh Kelas VII Semester Genap. 2020.

Membuat Komik

Membuat komik itu mudah. Kita akan mengawalinya dengan belajar membuat komik secara sederhana. Alat dan bahan yang digunakan Cuma kertas putih polos, pensil, spidol kecil hitam, penghapus, dan sebuah penggaris.

Untuk membuat komik yang paling dibutuhkan adalah keberanian. Keberanian untuk memulai. Keberanian untuk menggambar. Barangkali Kamu akan menemukan kesalahan-kesalahan, itu bagus. Karena dari kesalahan-kesalahan kita dapat belajar banyak. Orang-orang besar pun memulai belajar dari hal-hal kecil. Mereka juga belajar banyak dari kesalahan-kesalahan yang pernah mereka buat. Jadi mari memulai!


Gambar 46 Alat dan Bahan untuk Membuat Komik

Kita akan membuat komik strip. Komik yang akan kita buat hanya terdiri atas 3 panel saja. Karena ini adalah komik pertama Kamu, kita akan fokus pada pembuatan komik tiga panel saja. Tetapi ketika Kamu menjadi ahli dalam membuat komik pendek kelak, Kamu dapat membuatnya lebih panjang dan diisi dengan lebih banyak karakter.


Gambar 47 Tiga Panel untuk Membuat Komik Strip

Langkah pertama ialah menuliskan ide cerita untuk komik strip yang akan dibuat. Apa ide cerita Kamu? Di sekitar kita kaya akan inspirasi untuk diolah menjadi ide yang hebat. Kamu juga dapat menggunakan pengalaman pribadi Kamu. Yang unik, menarik, lucu, heboh, keren. Bagikanlah itu!

Misalnya ide ceritanya begini. Tentang pengalaman bangun tidur kesiangan. Akibatnya tergesa-gesa ke sekolah. Sampai di kelas baru tahu bahwa baju seragam yang dipakai terbalik. Semua kawan tertawa.

Tulislah ide cerita Kamu di sebuah kotak.

Membuat komik strip tidak berbeda dengan menulis cerita pendek. Ini kerja kreatif, jadi butuh keberanian berimajinasi! Untuk membuat ide cerita komik, sedikitnya kita butuh tiga hal. Menjaring ide, menangkapnya, dan memaparkannya. Jika kita akan membikin komik tiga panel, maka bagilah ide cerita Kamu menjadi 3 bagian.

Bagilah ide cerita Kamu dalam 3 bagian, tuliskan pada kotak tersebut.

Tuliskan juga ide-ide Kamu tentang bagaimana karakternya, latarnya, ekspresi, properti, dan dialognya. Pastikan setiap bagian memiliki beberapa aksi dan akhir cerita yang kuat dengan klimaks yang mengagumkan.


Gambar 48 Berbagai Aksi Karakter Stick Figure

Bagian selanjutnya adalah membikin panel. Karena kita akan membikin tiga panel maka gambarlah ketiga panel tersebut. Pada selembar kertas biasa yang bersih. Gambarlah tiga panel Kamu dengan menggunakan pensil dan penggaris. Pastikan setiap panel berukuran sama. Kamu bahkan dapat memberi tanda kecil di atas kertas untuk menandai di mana letak balon katanya. Disarankan, Kamu membuat panel dua kali lebih besar dari yang Kamu rencanakan sehingga Kamu tidak kehabisan ruang. Maksudnya, sebaiknya panel digambar dengan ukuran yang cukup besar. Itu akan memudahkan Kamu untuk menggambar!


Panel untuk Membuat Komik Strip


Selanjutnya gunakan bentuk dasar untuk menggambar karakter. Salah satu bagian tersulit dalam membuat komik adalah menggambar karakter. Disarankan Kamu menggunakan bentuk dasar untuk menggambar karakter tersebut. Karena ini mungkin merupakan komik pertama Kamu, maka jika Anda kesulitan menggambar gunakan saja bentuk-bentuk stick figure (seperti gambar anak TK) untuk membuat semuanya mudah. Selain itu, buatlah juga sketsa gelembung kata untuk dialog yang telah Kamu rencanakan. Jangan lupa, tolong gunakan pensil pada tahap ini, jadi Kamu bisa menghapus kesalahan jika hal itu terjadi.


Gambar 49 Contoh Karakter Berbentuk Stick Figure

Setelah Kamu menyelesaikan aksi karakter, langkah berikutnya ialah menambahkan huruf untuk dialog ke dalam balon kata. Jangan lupa untuk memeriksa ulang ejaan pada dialog yang Kamu tulis. Ingat ya, ukuran huruf Kamu bisa menunjukkan apakah karakter  sedang berteriak atau berbisik. Misalnya, huruf kapital penuh menunjukkan bahwa karakter Anda sedang berteriak.


Gambar 50 Contoh Karakter dengan Balon Kata

Sekarang kita kembali lagi ke karakter yang telah Kamu gambar. Tambahkan detail tambahan, seperti ekspresi wajah, garis gerakan, bayangan di lantai. Selain itu berikan latar dan propetinya jika itu diperlukan. Lakukanlah hal itu untuk setiap panel.


Gambar 51 Contoh Karakter dengan Detil Suasana

Sekarang, Kamu akhirnya bisa menggunakan spidol untuk menindis gambar yang semula dibuat dari pensil. Setelah selesai gunakan penghapus untuk goresan- goresan pendil yang masih nampak. Yeah, komik pertama Kamu sekarang sudah selesai – bagus! Kamu dapat membiarkannya menjadi komik hitam-putih atau bahkan menambahkan warna untuk menjadikannya komik berwarna.


Gambar 52 Selamat, Komik Pertama Kamu Sukses


Sumber:
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA. Modul Pembelajaran Jarak Jauh Kelas VII Semester Genap. 2020.

Glosarium Ilustrasi, Komik

Abstrak : Tidak dikenal bentuk

Asimetris : Komposisi yang tidak seimbang susunan yang tidak sama dengan bagian kiri dan kanan, atas dan bawah

Aquarel : Sifat cat air yang tidak menutup putihnya kertas

Geometris : Bertalian dengan bentuk bentuk ilmu ukur seperti garis lurus, garis lengkung, segiempat, segitiga dan lain sebagainya

Kanvas : Adalah bahan yang terbuat dari jenis kain lentur dan kuat biasanya dibentangkan pada spanram untuk melukis atau menggambar

Plakat : Sifat kucing yang menutup media yang digunakan untuk melukis, menggambar.

Komik strip : Komik yang terdiri atas dua sampai sekitar empat panel.

Balon kata : Gelembung berisi kata-kata atau pikiran karakter pada komik.

Kartun : Gambar orang, binatang, atau lainnya yang tidak realistik serta berpenampilan lucu.

Storyboard : Rangkaian gambar sketsa tentang suatu cerita masing-masing kejadian digambar dalam panel dengan keterangan secukupnya

Scene : Gambar yang menunjukkan suatu suasana, kejadian, atau peristiwa dalam satu panel.

Shot : Jarak pandang jauh suatu objek atau karakter dari pembaca komik.

Propert : Gambar-gambar dalam panel tentang alat atau benda yang digunakan sebagai pelengkap keberadaan karakter dan suasana latar.

Karakter : Tokoh, orang, atau makhluk lain dengan peran dan perwatakan tertentu dalam komik.

Karikatur : Gambar satu panel bergaya kartun berisi kritikan atau sindiran, dikemas dalam cerita y ang lucu.

Efek suara : Kata-kata tanpa gelembung (balon kata) yang meniru sesuatu suara tertentu.

Latar : Gambar-gambar yang melatari kejadian untuk memberikan suasana tertentu.

Sketsa : Gambar goresan (biasanya dibuat dengan pensil) yang kasar menggambarkan bentuk atau sosok karakter atau benda-benda lainnya

Komik strip : Komik yang terdiri atas dua sampai sekitar empat panel. Balon kata : Gelembung berisi kata-kata atau pikiran karakter pada komik.

Kartun : Gambar orang, binatang, atau lainnya yang tidak realistik serta berpenampilan lucu.

Storyboard : Rangkaian gambar sketsa tentang suatu cerita masing-masing kejadian digambar dalam panel dengan keterangan secukupnya

Scene : Gambar yang menunjukkan suatu suasana, kejadian, atau peristiwa dalam satu panel.

Shot : Kesan jarak pandang jauh dekatnya objek atau karakter dari pembaca komik.

Propert : Gambar-gambar dalam panel tentang alat atau benda yang digunakan sebagai pelengkap keberadaan karakter dan suasana latar.

Karakter : Tokoh, orang, atau makhluk lain dengan peran dan perwatakan tertentu dalam komik.

Karikatur : Gambar satu panel bergaya kartun berisi kritikan atau sindiran, dikemas dalam cerita y ang lucu.

Efek suara : Kata-kata tanpa gelembung (balon kata) yang menirukan sesuatu suara tertentu.

Latar : Gambar-gambar yang melatari kejadian untuk memberikan suasana tertentu.

Sketsa : Gambar goresan (biasanya dibuat dengan pensil) yang secara kasar menggambarkan bentuk atau sosok karakter atau benda-benda lainnya


Sumber:
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA. Modul Pembelajaran Jarak Jauh Kelas VII Semester Genap. 2020.

Prosedur Pembuatan Komik

Menggambar merupakan salah satu kegiatan yang seru, apalagi dikemas dalam sebuah cerita. Membikin komik itu tidak sulit, tinggal memindah cerita ke dalam gambar. Serunya, cerita itu akan tambah asyik jika mengena di hati pembaca. Komik itu keren dan mudah untuk dibikin. Tidak mustahil kok, siapa pun untuk bisa membuat komik. Karena dengan membuat komik, Kamu akan bisa bercerita dengan gambar-gambar yang seolah hidup dan mampu menyampaikan beragam ekspresi.

Faktor utama pembentuk sebuah komik menjadi keren adalah dari karakternya, yaitu pelaku utama dan pelaku pembantu dalam sebuah komik. Faktor yang kedua adalah kotak atau panel yang menjadi bingkai pemisah antar cerita. Serta yang ketiga   adalah dialog   yang    dikemas    dalam    balon kata,    yakni    bingkai teks dialog karakter dalam komik.


Gambar 33 Faktor Utama Komik, Karakter, Bingkai, Dialog

Bercerita lewat komik itu kegiatan yang mengasyikkan. Kamu dapat membagikan pengalaman atau ide kepada orang lain. Sementara ketika Kamu bercerita dengan komik, maka Kamu akan membagikan pengalaman atau ide kepada orang lain melalui berbagai macam karakter, panel, dan balon kata yang dibuat. Gaya seperti inilah yang lebih mudah dipahami oleh orang lain, bahkan mampu meningkatkan kecerdasan otak pembacanya.

Menurut Kamu, dari mana kita akan memulai membuat komik?

Yup, tentu saja dari ide ceritanya. Langkah pertama yang harus dilakukan untuk membuat komik bagi para pemula adalah menentukan ide dan temanya. Karena untuk mengarang tentunya kita membutuhkan gagasan atau ide cerita terlebih dahulu, supaya kita tahu cerita macam apa yang akan digambar. Kamu bisa memilih ide dari pengalaman nyata bersama teman-teman Kamu. Atau dari potongan kejadian lucu yang bisa menghibur dan memicu rasa gembira. Komik tidak harus Panjang, Kamu juga boleh membikin komik yang pendek yaitu komik strip.

Cerita sebuah komik tidak mesti fantastis, berlebihan, atau mencengangkan seperti Kamu jumpai pada film-film Hollywood. Pembaca komik juga suka cerita-cerita yang ringan dan dekat dengan keseharian mereka. Cerita anak sekolah yang sekaligus bekerja unuk membiayai sekolahnya lebih menarik daripada kisah konspirasi bisnis antara politikus dan para penjahat. Yang ringan-ringan saja, itu enak dibaca dan mengena.


Gambar 34 Ide yang Ringan-ringan Saja Juga Keren

Judul komik strip pada Gambar 34 ini sederhana sekali. Judulnya “Hey Jim”. Selain itu ceritanya pun sangat ringan bukan. Tapi menarik. Cerita semacam ini bisa terjadi dalam hidup kita sehari-hari. Inti ceritanya ialah salah mengenali orang. Tapi komikus mampu menggarapnya dengan sangat menarik, bukan?

Jika Kamu masih bingung bagaimana cara mencari ide, cobalah temukan hal-hal yang sederhana di sekitar Kamu. Coba ingat kisah-kisah menggelikan yang pernah dialami. Coba andalkan imajinasimu. Apa yang terjadi jika di kelasmu tiba- tiba terjadi gempa bumi. Ide akan datang saat Kamu coba memfokuskan diri pada sebuah gambaran cerita yang diinginkan. Tak perlu memikirkan hal-hal yang sulit. Bisa jadi sumber ide atau inspirasi datang dari kehidupan sehari-hari. Misalnya ya itu tadi, penggalan pengalaman yang lucu, kejadian yang konyol, menegangkan, aneh atau ganjil, atau yang menginspirasi.

Setelah ide cerita muncul, tentukanlah temanya. Cara menentukan tema adalah berdasarkan   dari   ide   tersebut.   Contoh   tema   dari    cerita-cerita    komik yang ada selama ini adalah tentang kejadian sehari-hari, seperti keluarga, persahabatan, petualangan, kuliner, fantasi, dan lain-lain. Sesuaikan ide dan tema sehingga mampu tercipta cerita yang kreatif dan inovatif. Selain itu, sebisa mungkin jangan sampai cerita komik Kamu meniru cerita komik lainnya.


Gambar 35 Berjudul Panji Koming

Jika Kamu sudah memperoleh ide cerita dan tema untuk dijadikan komik, maka langkah selanjutnya adalah menentukan judul komiknya. Membuat judul memang tidak mudah. Coba pikirkan inti dari cerita yang Kamu pilih untuk dijadikan sebuah judul. Cara menentukan judul lainnya adalah dengan memanfaatkan nama dari karakter utama. Tapi pastikan bahwa nama karakter utama tersebut memiliki persepsi khusus yang membuat orang lain penasaran. Contoh, Panji Koming merupakan judul yang menarik untuk komik strip berlatar Majapahit yang terbit di Kompas setiap hari Minggu.


Gambar 36 Judul Komik Yang Unik

Berikut ini tips untuk menentukan judul yang menarik. Pertama, bisa menggabungkan dua kata atau lebih menjadi sebuah jalinan kata. Misalnya, Petualangan Empat Sekawan. Cara lainnya gunakan kata kunci dari inti cerita. Kamu bisa menggunakan bahasa asing supaya lebih menarik. Misalnya, Berburu Buzzer. Bisa juga dengan mengotak-atik frase atau kalimat yang dipadukan dengan kata kunci dari cerita yang dibuat. Misalnya, Terjebak Antrean. Cobalah menulis beberapa kata kunci yang menggambarkan cerita komik Kamu. Pilihlah kata kunci yang paling menjual dan aneh yang memancing imajinasi yang unik. Misalnya, Perang Durian.

Langkah selanjutnya dalam membuat komik adalah membuat alur cerita atau membuat plot. Dalam pembuatan komik, alur cerita ini berperan sebagai benang merah dari sebuah cerita. Alur cerita sebenarnya juga sama dengan kerangka karangan atau outline ketika Kamu membuat cerpen entah fiksi maupun non fiksi. Di dalam alur cerita akan tampak watak karakter atau tokoh dan bagaimana cerita itu berjalan.

Cermatilah Gambar 37 berikut ini. Menurut Kamu ini cerita tentang apa? Mengapa Kamu berpendapat demikian?

Gambar 37 Alur Cerita dan Karakter

Sekarang isilah balon kata yang kosong sehingga tampak dengan runtut alur ceritanya!

Langkah berikutnya adalah dengan melengkapi unsur-unsur yang membentuknya menjadi sebuah komik. Unsur-unsur tersebut adalah panel, karakter, balon kata, latar, dan properti. Satu halaman komik biasanya terdiri dari beberapa kotak panel. Seperti Kamu ketahui, panel adalah sebuah bingkai yang menjadi pemisah ruang- ruang dalam rangkaian cerita komik. Setiap panel berisi peristiwa atau aksi yang merupakan bagian dari alur atau urutan cerita dengan rinci.

Karakter atau pelaku di dalam sebuah cerita komik biasanya terbagi menjadi karakter utama dan karakter pembantu. Karakter utama adalah pelaku inti dalam sebuah cerita, sedangkan karakter pembantu adalah karakter-karakter yang mendukung cerita dari karakter utama. Pada bagian ini Kamu berkreasi untuk melakukan penggambaran visualnya agar masing-masing karakter memiliki jiwa atau kepribadian sesuai dengan tuntutan cerita.

Jika ditinjau dari sifat-sifatnya, karakter dalam komik dapat dibedakan menjadi karakter baik atau protagonis dan karakter jahat atau antagonis. Jadi, Kamu mesti menentukan siapa yang menjadi karakter utama yang protagonis, karakter antagonis, dan karakter pendukungnya. Masing-masing karakter perlu digambarkan sesuai dengan perwatakan dan perannya masing-masing dalam cerita.

 


Gambar 38 Mendeskripsikan Karakter Sesuai Tuntutan Cerita

Dalam cerita, harimau sering digambarkan sebagai karakter yang antagonis. Sementara itu binatang-binatang lainnya seperti kijang, kelinci, babi, domba, dan burung merpati sering digambarkan sebagai karakter yang protagonis. Tentu saja karakter yang antagonis sering digambarkan sebagai sosok yang besar, menakutkan, licik, dan menyeramkan. Sementara itu karakter yang protagonist digambarkan sebagai sosok yang manis, lucu, bahkan imut-imut. Dalam cerita sering digambarkan bahwa harimau itu makhluk jahat yang suka mengganggu, menakut-nakuti, bahkan menyerang, melukai, dan memangsa binatang-binatang yang baik itu. Gambar 39 menunjukkan peristiwa yang lucu dari kedua tipe karakter tersebut.


Gambar 39 Karakter Protagonis dan Antagonis

Bagian lain yang tak kalah pentingnya ialah membuat dan menempatan balon kata sehingga tampilannya memperkuat cerita. Balon kata ini biasanya akan muncul dalam dialog antar karakter. Kamu mesti belajar untuk membuat balon kata dan menempatkannya dengan tepat sehingga mampu mencerminkan emosi dialog dari karakter. Balon kata tersebut berbeda pada setiap ekspresi dialognya, baik itu saat karakter berbicara seperti biasa, kaget, marah, maupun saat berbicara dalam hati.

Gambar 40 Membuat dan Menempatkan Balon Kata

Balon kata berisi ungkapan kata-kata dari karakter. Balon kata memiliki bentuk yang beragam. Bentuk-bentuknya sangat tergantung bentuk ungkapan yang disampaikan oleh karakter. Periksa Gambar 41. Menurut Kamu Gambar 41A mengungkapkan apa? Ya, karakter berkata-kata dalam kondisi biasa atau normal, Jika Gambar 41B, karakter lagi berbisik ya? Benar. Gambar 41B digunakan untuk ungkapan karakter yang sedang berbisik. Bagaimana dengan Gambar 41C dan Gambar 41C?


Gambar 41 Mendeskripsikan Karakter

Selain balon kata, di dalam panel seringkali ditambahi dengan keterangan. Keterangan ini berisi teks tertulis. Keterangan berfungsi untuk memberikan penjelasan atau keterangan seperlunya tentang kejadian atau aksi yang digambarkan dalam panel. Biasanya keterangan ditulis ringkas, jelas, lugas. Tidak perlu panjang lebar dan bertele-tele, karena kekuatan komik terdapat pada gambar ilustrasi yang ditampilkan. Jika hanya dengan gambar saja sudah jelas maka tak perlu lagi dibubuhkan keterangan. Bukankah gambar mampu berbicara lebih dari 1000 kata- kata? Perhatikan Gambar 42. Menurut Kamu, apakah keterangan pada panel ini terlalu panjang? Bisakah keterangan tersebut dibuat lebih jelas, lebih ringkas, lebih lugas?

Gambar 42 Keterangan pada Komik

Selain keterangan kadang juga muncul efek suara. Efek suara adalah kata-kata tanpa gelembung yang menirukan sesuatu suara. Misalnya suara “DOR!” untuk bunyi tembakan. Atau “BYUR!” untuk menirukan suara kecebur ke dalam air. Kamu tentu bisa membuat contoh-contoh efek suara lainnya. Misalnya, bagaimana bunyi piring yang jatuh pecah berantakan. Bagaimana efek suara desingan anak panah yang melesat cepat? Efek suara untuk tetesan air hujan di atas genteng?

 

Gambar 43 Efek Suara pada Komik

Prosedur berikutnya ialah membuat storyboard. Untuk membuat storyboard gunakanlah pensil gambar. Rancanglah bentuk, posisi, dan hubungan antar panel sesuai dengan tuntutan cerita. Gunakan pensil untuk menggambarnya. Mengapa Kamu harus menggunakan pensil? Untuk berjaga-jaga agar jika terjadi kesalahan goresan pada gambar yang dibuat dengan mudah dapat dihapus dan diperbaiki. Komikus yang sudah mahir pun juga masih menggunakan pensil dalam membuat komiknya. Gambarlah sketsa atau gambar garis besarnya dengan menggunakan pensil. Secara garis besar rancanglah bentuk tubuhnya, mimiknya, aksinya, latarnya, serta properti yang digunakan. Pertimbangkan pula tata letaknya, komposisinya, serta sudut dan jarak pandang atau shotnya.


Gambar 44 Membuat Storyboard

Setelah storyboard diselesaikan, Kamu dapat menebali garis luar atau outline gambar dengan menggunakan spidol kecil. Tebali seluruh gambar dan hal lainnya yang menurutmu perlu dilapisi dengan spidol hitam. Jika mempertimbangkan jarak objek maka Kamu boleh menggunakan spidol dengan ketebalan yang berbeda. Tentu saja yang berukuran besar itu untuk jarak yang lebih dekat, sedangkan yang lebih tipis jaraknya lebih jauh.

Setelah kegiatan menebali garis luar selesai, gunakanlah penghapus untuk membersihkan bekas-bekas goresan pensil. Tujuannya agar gambar tidak bertumpukan dan berbayang. Dan tentu saja untuk membuat rapi karyamu. Jika gambar utama sudah selesai selanjutnya Kamu dapat membuat detil gambar agar semakin tampak keren. Detil gambar bisa meliputi atribut yang dikenakan karakter, latar, serta properti.  Tahapan ini berguna untuk meperindah gambar.

Sampai pada tahap ini Kamu sudah menyelesaikan panel, storyboard, dan scene. Selanjutnya mari lakukan tahap koreksi. Koreksi menjadi hal yang penting ketika melakukan proses kreatif. Jangan sampai kita menyajikan karya dengan kualitas yang tidak baik kepada penggemar kita. Prinsipnya ialah tambahkanlah yang perlu dan kurangilah yang mengganggu. Cermatilah sekali lagi karya Kamu dengan teliti. Temukan bagian-bagian yang harus dibenahi. Dan benahilah. Demi karya yang lebih baik jangan ragu atau takut melakukan revisi.



Sumber:

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA. Modul Pembelajaran Jarak Jauh Kelas VII Semester Genap. 2020.

Pengertian Storyboard

Kamu pernah mendengar istilah storyboard? Di mana? Tahu artinya? Storyboard ialah rencana visual untuk menghasilkan karya komik yang baik. Tepatnya, untuk membuat komik yang baik Kamu harus merencanakan lebih dulu gambar-gambar untuk setiap panel yang akan digunakan. Mengapa harus direncanakan lebih dulu?

Sebuah tujuan tanpa rencana hanyalah sebuah keinginan. Apa maksudnya? Jika ingin mencapai tujuan dengan baik kita mesti membuat rencana. Rencana yang baik akan memperoleh hasil yang baik. Rencana yang tidak baik hasilnya juga kurang baik. Bagaimana jika tanpa rencana? Tidak ada jaminan hasilnya akan baik.

Karena itu dalam membuat sesuatu mesti diawali dengan rencana dulu. Demikian juga jika kita akan membuat sebuah komik, tentu sebaiknya direncanakan dulu. Setelah naskah komik tersedia, bagaimana naskah diubah jadi komik? Dalam hal ini, bagaimana naskah tertulis itu diubah menjadi panel-panel bergambar yang berurutan sesuai dengan alur cerita? Bagaimana isi gambar untuk setiap panelnya? Storyboard ialah rencana visual untuk menghasilkan karya akhir yang baik.

Jadi storyboard merupakan rangkaian sketsa gambar pada masing-masing panel yang disusun sesuai dengan naskah cerita. Dengan storyboard Kamu dapat menyampaikan ide cerita kepada orang lain dengan lebih mudah, menarik, dan jelas. Melalui storyboard itu kita dapat menggiring khayalan seseorang mengikuti gambar-gambar yang tersaji, sehingga menghasilkan persepsi yang sama sesuai dengan ide cerita kita.

Ringkasnya, storyboard dalam pembuatan komik itu sederhana. Panel pertama gambarnya tentang apa? Digambar bagaimana supaya menarik? Adakah dialognya? Jika ada dialognya bagaimana? Perlukah ditambahkan keterangan? Panel kedua gambarnya tentang apa? Digambar bagaimana agar keren? Adakah dialognya? Jika ada dialognya bagaimana? Perlukah ditambahkan keterangan? Begitu seterusnya.

Gambar 29. Contoh Storyboard

Periksalah contoh storyboard yang disajikan oleh Gambar 29. Gambar-gambar sketsa pada storyboard tak perlu digambar lengkap dan rinci. Cukup digambar garis besarnya saja. Jika gambar dipandang kurang dapat memberikan informasi yang cukup sebaiknya ditambahkan keterangan untuk bagian-bagian yang penting- penting saja. Untuk menjaga daya tarik, antar panel pada storyboard mestilah berhubungan dengan urutan yang logis serta memicu rasa ingin tahu.

Secara umum, fungsi storyboard adalah sebagai media konsep dan ungkapan yang kreatif dalam penyampaian ide atau gagasan. Pada storyboard kita bisa menambahkan gagasan-gagasan misalnya bagaimana aksi karakternya, propertinya, tata letaknya, dialognya, dan sebagainya. Terdapat beberapa fungsi dari storyboard, antara lain:

Dalam pembuatan komik storyboard bermanfaat untuk menggambarkan alur cerita menurut garis besarya saja dari bagian awal, tengah, dan akhir. Selain itu storyboard juga berguna sebagai pembuat perencanaan pengembangan visualisasi. Secara keseluruhan storyboard memudahkan kita dalam pembuatan dan pemahaman alur komik. Sekarang ini storyboard juga bermanfaat dalam pembuatan sebuah film bioskop, sinetron, iklan televisi, juga game. Storyboard memang cukup lama digunakan dalam pembuatan film bioskop dan iklan televisi. Dalam pembuatan game, storyboard berfungsi untuk membuat sketsa alur game tersebut dari awal sampai selesai.

Gambar 30 Contoh Storyboard Film


Bagaimana cara membuat storyboard? Kamu dapat menggunakan kertas polos yang dibagi-bagi menjadi panel-panel berbentuk persegi atau segi lainnya. Beda dengan storyboard film yang hampir selalu berbentuk persegi atau kotak, storyboard komik bentuknya bisa yang lain. Yang perlu Kamu ingat ialah bahwa penggunaan bentuk-bentuk tersebut memang memiliki suatu tujuan tertentu yaitu menguatkan tampilan gambar agar memiliki kesan yang lebih.


Gambar 31 Contoh Bentuk Panel pada Storyboard Komik

Seperti halnya dalam komik, storyboard yang Kamu buat juga harus memuat kronologi cerita secara runtut dan tentunya logis. Setiap adegan juga mesti dapat menggambarkan dengan jelas tentang waktu dan tempat terjadinya, serta suasana yang ada.

Setiap adegan dalam storyboard juga harus mampu menjelaskan cerita secara keseluruhan. Kamu mesti ingat bahwa inti storyboard adalah untuk memberikan kejelasan visual dan untuk membuat setiap pembaca memiliki pemahaman yang sama. Jika komik yang Kamu buat berupa komik strip yang hanya sekitar 4 panel, maka perhitungkanlah berapa banyak aksi yang sudah harus mampu melukiskan jalan cerita secara keseluruhan.

Agar setiap aksi pada storyboard buatan Kamu dapat menggambarkan cerita yang ada, tulislah deskripsi bagian-bagian terpenting dari setiap aksi yang ada. Hal tersebut bisa berupa latar belakang, suasana, waktu, tempat, atau properti pelengkap lainnya.

Mulailah membuat peristiwa dan aksi dengan menggambar pada storyboardmu. Karena namanya adalah sketsa, sehingga Kamu tidak harus menyelesaikan setiap gambar dengan sempurna. Perhatikan juga komposisi, sudut pengambilan gambar oleh kamera, jenis pengambilan shot, properti, karakter, dialog dan balon kata, dan juga keterangan dan efek khusus yang mungkin dimunculkan dalam aksi yang Kamu rancang.

Tambahkan informasi deskripsi untuk hal-hal yang penting. Informasi penting ini dapat berupa dialog yang terjadi pada setiap scene, dan juga bagaimana aksi tersebut digambarkan. Kamu juga bisa memberikan nomor pada setiap panel yang ada agar mudah dijadikan referensi ketika storyboard itu didiskusikan dengan orang lain.


Gambar 32 Latihan Mengenali Storyboard



Sumber:

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA. Modul Pembelajaran Jarak Jauh Kelas VII Semester Genap. 2020.

Mengenal dan Menganalisis Storyboard

Komik terdiri atas urutan panel-panel. Panel biasanya berbentuk kotak. Panel disebut juga bingkai. Melalui rangkaian urutan panel-panel itulah cerita dikisahkan.

Dalam satu cerita terdiri atas bagian-bagian yang disebut adegan. Adegan adalah. atau mengganti bagian cerita yang baru Misalnya, dari adegan kejadian Srikandi yang sedang belajar bersama teman-temannya di sekolah beralih ke suasana ayah dan ibu Srikandi yang sedang berjualan di pasar.


Gambar cerita


Adegan 1 Peristiwa Srikandi belajar di sekolah, Srikandi disukai teman dan gurunya

Adegan 2 Ayah dan Ibu Srikandi sedang berjualan di pasar,

Adegan 3 Sepulang sekolah Srikandi membantu orangtuanya menjual di pasar. Kejadian kebakaran di pasar, dengan cekatan Srikandi menyaksikan api.


Di dalam urutan panel-panel itulah rangkaian peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang digambarkan dalam sesuatu kejadian. Tentu saja banyak sedikitnya panel sangat tergantung pada panjang pendeknya Serita dalam sesuatu adegan.

Gambar Adegan 1

Setiap panel menggambarkan suatu kejadian atau peristiwa tertentu. Gambar- gambar dalam setiap panel yang menunjukkan peristiwa tertentu yang disebut adegan. Scene yaitu gambar yang menunjukkan suatu suasana, kejadian, atau peristiwa dalam sesuatu panel.

Gambar 27 terdiri atas berapa panel? Ada berapa adegan? Amatilah masing-masing adegan secara seksama. Apakah gambar-gambarnya sama? Amatilah urutan scenenya, apakah urutannya runtut dan masuk akal? Perhatikan arah atau alur scenenya? Mengapa demikian?

Gambar 27 Pengertian Scene

Kamu telah menemukan bahwa gambar-gambar pada masing-masing panel ditampilkan berbeda-beda. kesan tersebut untuk membangun rasa, atau imajinasi pembaca komik agar ikut larut dalam mengikuti cerita. kadang-kadang objek di dalam gambar dibuat kecil terkesan objeknya jauh dari pembaca. Kadang-kadang gambar kesan objeknya dekat dengan pembaca. Bahkan kadang-kadang objeknya dibuat sangat besar oleh pembaca. Tampilan kesan jauh atau dekat objek dari pembaca seperti ini disebut shot. Jadi, lihatlah tampilan gambar yang memberikan kesan jarak antara objek dengan pembaca komik.

 

Gambar 28 Perbedaan shot menentukan tampilan jarak dekat dan jauh.

Berikut ini beberapa shot yang bisa Kamu gunakan dalam menerapkan pembuatan gambar-gambar pada komik.

1. Extreme Wide Shot  (EWS)

Extreme Wide Shot  biasanya digunakan untuk menunjukkan lingkungan di sekitar. Bisanya tipe shot ini untuk membangun suasana dan subjek hampir tidak terlihat karena sudut pandang yang diambil sangat luas. Selain itu tipe shot ini juga suka digunakan untuk objek yang menggunakan banyak orang seperti tentara dalam jumlah besar.

Gambar Extreme wide shot (EWS)


2. Very Wide Shot

Very Wide Shot masih banyak daerah yang sangat luas, hanya saja lebih sempit dibandingkan dengan tembakan lebar ekstrim. Kamu masih dapat menggunakan banyak subjek dalam satu panel dan subjek dapat cukup terlihat. Tetapi fungsi dari pengambilan ini adalah untuk membangun suasana lingkungan di sekitar subjek.

Gambar Very wide shot


3. Wide shot

Pada pengambilan luas subjek dapat cukup jelas. Biasanya juga dikenal dengan istilah long shot, full shot dan biasanya ditampilkan secara menyeluruh dengan adanya jarak di atas dan di bawah subjek.

Gambar wide shot


4. Mid Shot

Mid shot juga dikenal dengan sebutan medium shot yang beberapa bagian dari subjek lebih dekat. biasanya menampilkan bagian pinggang sampai kepala. Tipe bidikan ini sering digunakan sebagai tahapan sebelum menampilkan gambar subjek lebih dekat dan subjek emosi. Fungsinya untuk memberikan informasi, misalnya saat dialog.

Gambar Mid shot

5. Medium close up

Medium close up biasanya menggambarkan wajah subjek mulai dari dada sampai kepala. Jenis bidikan ini dapat digambarkan dengan cukup jelas.

Gambar Medium close up

6. Close up

Tipe ini biasanya digunakan untuk subjek emosi dengan mengambil bagian dari kepala saja. Close up dapat menampilkan detail pada adegan sehingga pembaca komik dapat ikut merasakan emosi yang ingin disampaikan.

Gambar Close up

7. Extreme close up

Extreme close up digunakan untuk menampilkan subjek detail seperti mata, hidung, mulut. Biasanya tipe ini jarang digunakan dan jika pun digunakan perlu ada alasan yang cukup kuat, misalnya menggambarkan ekspresi mata.

Gambar Extreme close up


Kamu telah memahami jenis-jenis tembakan dengan baik. Pengenalan berbagai jenis shot ini sangat bermanfaat ketika Kamu akan membuat komik. Perancangan jenis- jenis shot yang akan digunakan pada saat kita membuat storyboard.



Sumber:

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA. Modul Pembelajaran Jarak Jauh Kelas VII Semester Genap. 2020.