Monday, July 18, 2016

300 Boneka Bayi Dirawat Seperti Bayi Sungguhan

Marylin Mansfield berasal dari Staten Island, Amerika Serikat, ia bekerja sebagai model dengan bentuk tubuh plus (plus-size model) memiliki hobi yang aneh dan cukup menakutkan bagi sebagian orang. Dia mengoleksi realistic doll untuk dirawat dan diperlakukan layaknya bayi sungguhan. Realistic dolls merupakan boneka-boneka yang sengaja dibuat dengan menyerupai bayi sungguhan ataupun manusia dewasa sungguhan.
300 bayi-bayian menjadi koleksi Marylin di apartemennya. Alasan Marylin melakukan hal ini karena ia senang ketika ketiga anaknya masih bayi, lalu ia berpikir dengan mengoleksi bayi-bayi bohongan ini dapat membuatnya terus bahagia karena mereka tidak dapat tumbuh besar, dan selamanya akan tetap menjadi bayi.


Wanita ini menghabiskan ratusan ribu dollar untuk mengoleksi 300 boneka ini beserta dengan pakaiannya. Ia juga tidak akan meninggalkan para bayi bohongan ini tanpa ada yang menjaga di apartemennya. Marylin tidak segan membawa boneka-boneka ini kemana pun ia pergi. Ia juga memandikan mereka, benar-benar layaknya seorang bayi sungguhan.


Marlyin sadar penuh bahwa boneka-boneka tersebut tidak hidup dan tidak nyata. Akan tetapi, ekspresi dari setiap boneka koleksinya membuat hatinya senang karena saat wanita menggendong seorang bayi, maka ada beberapa hormon yang terlepas dan itu yang membuatnya senang, ungkap Marylin.



Karena koleksi anehnya ini, ia diminta tampil di TLC dalam acara Collection Obssession. Dalam acara itu, ia bercerita bahwa ketika ia membawa bayinya (bonekanya) ini ke tempat umum akan mengundang banyak perhatian dari orang asing yang ditemuinya. Marylin tidak menerima penolakan dari ketiga anak dan suaminya. Mereka justru mendukungnya dengan membantu Marylin untuk memandikan boneka-bonekanya, menjaga mereka, bahkan anak laki-laki (sungguhannya) mulai tertarik untuk mengikuti jejak koleksinya.

Reborn doll Teresa Russon

Teresa Russon adalah wanita pembuat boneka bayi yang awali oleh kehilangan anaknya. Pertama kali ia mulai membuat boneka satu dekade lalu saat dirinya kehilangan sang anak yang baru berusia lima bulan. Ia membuat boneka yang mirip dengan sang anak untuk menghibur diri sendiri. Akan tetapi selanjutnya ia membuat boneka “reborn doll” untuk pasangan lain yang juga kehilangan anak. Teressa juga mengaku bahwa dirinya menerima pesanan yang cukup aneh dari pelanggan. Beberapa diantaranya meminta Teressa membuat bayi monyet, peri, dan bahkan boneka vampir bertema Halloween.
Boneka buatan Teresa Russon
Wanita ini membuat boneka dengan cara dipanggang layaknya membuat kue dalam oven. Melansir Mirror, Teressa setidaknya sudah memanggangang 250 boneka untuk menghibur orangtua yang berduka. Untuk membuat boneka bayi itu, Teressa perlu waktu 15000 jam atau sekitar enam bulan untuk menyempurnakannya dan semuanya di panggang dalam oven dengan suhu 150 derajat C. Sementara untuk harganya, Teressa mematok harga mulai dari 30 poundsterling atau sekitar 634.000 rupiah sampai yang paling mahal adalah 350 poundsterling atau sekitar 7,3 juta rupiah.
Teresa Russon dan bonekanya

“Boneka yang aku buat terlihat persis seperti bayi sungguhan. Kau hanya tak bisa menolaknya dan ingin membawa mereka dan memperlakukan mereka seperi seorang anak yang hidup,” kata Teresa.
Teresa Russon

Sunday, July 17, 2016

Boneka bayi tokoh Harry Potter

Tracy Ann Lister, seniman asal Inggris, memiliki gelar "reborner", yaitu gelar yang diberikan kepada seniman yang mengkhususkan diri untuk membuat boneka dengan bentuk yang sangat realistis sehingga kelihatannya boneka tersebut baru saja keluar dari dalam rahim.
Lister telah melakukan "reborning" bayi manusia versi vinyl sejak tahun 2003. Berikut serangkaian boneka yang didesain menyerupai tokoh-tokoh karakter Harry Potter ketika bayi.
Boneka Harry Potter bayi

Voldemort atau "Pangeran Kegelapan" merupakan tokoh antagonis dalam novel Harry Potter ini memiliki rupa yang menakutkan.  Boneka ini memiliki sepasang mata mirip mata ular yang menyeramkan. Pernahkah kamu membayangkan wajahnya ketika masih bayi? inilah karya boneka bayi Voldemort karyanya:
Boneka Lord Voldemort bayi

Boneka karya Lister bisa dibeli melalui eBay dengan harga lebih dari $250, belum termasuk ongkos kirim.
Boneka Dobby bayi

Lister sangat menyarankan agar boneka ini dijauhkan dari jangkauan anak-anak karena terdapat magnet, mohair (sejenis bahan seperti sutera yang dibuat dari bulu kambing angora) dan manik-manik kaca yang dia gunakan untuk membuat boneka tersebut.
Boneka Snape bayi


Boneka bersama hewan

Boneka tidak hanya dijadikan sebagai mainan manusia, rupanya hewanpun menyukai boneka. Sama saat hewan memperlakukan benda lain sebagai boneka untuk bermain, sosok bonekapun menjadi sosok yang cukup disukai oleh para hewan. Biasanya hewan yang menyukai benda sebagai bonekanya adalah hewan yang sumuran anak-anak, sama tingkah lakunya yaitu memperlakukan benda lain sebagai boneka (mainan) sebagai sarana permainan.
Jika tidak ada boneka, hewan memperlakukan benda-benda disekitarnya sebagai mainan, misalnya untuk kejar-kejaran. Demikian seperti anak manusia yang memperlakukan boneka sebagai sosok mahluk hidup lain pura-pura Perbedaannya hewan tidak akan merawat dan menjaga boneka sama seperti dirinya, boneka hanya menjadi alat mainan bagi hewan.
Lucu jika kita perhatikan hewan yang menyukai boneka, saat bermain dengan boneka maupun saat tidur dengan boneka. Berikut foto-foto lucu hewan bersama boneka yang menggemaskan:
Boneka dengan Anjing
Banyak juga hewan peliharaan jenis anjing yang diberi boneka oleh pemiliknya. Biasanya si anjing akan memperlakukan boneka sebagai mainan dengan menggigit-gigitnya, melemparkannya, atau dijadikan sebagai bantal ketika tidur. 









Boneka dengan kucing
Tidak juga anjing, kucingpun bisa memperlakukan boneka sebagai mainan kejar-kejaran yaitu dengan menjauhkannya menggunakan tangan kemudian mengejarnya kembali dengan menerkamnya. Akan tetapi keakraban kucing dengan boneka tidak lebih banyak ketimbang anjing dengan boneka.




Boneka dengan Kanguru

Boneka dengan Kuda

Boneka bayi

Jika kita mengamati aktivitas anak dengan boneka, yang mereka lakukan adalah menjadikan boneka sebagai anak pura-pura. Apapun jenisnya, boneka yang memiliki ukuran lebih kecil menjadi sarana  yang pas untuk dijadikan "anak-anak an". Kegiatan ini anak peroleh dari kehidupannya sehari-hari dalam keluarga, anak yang berstatus sebagai anak akan mengerti bagaimana interaksinya dengan orang tua, sehingga hal itu diaplikasikan pada drama boneka. Dalam kegiatannya, peran anak sebagai orang tua si boneka menjadikan cerminan orang tuanya sendiri bagaimana orang tua memperlakukan anak. Tindakan yang diberikan anak pada boneka merupakan bentuk sikap orang tua yang ditiru. Sebagai orang tua kita bisa mengamati hal ini sebagai koreksi orang tua terhadap didikan pada anak, apakah anak tersebut sudah memperlakukan bonekanya dengan baik, terlalu keras, atau penuh kasih sayang?
Menyayangi boneka
Dalam drama boneka, peranan anak sebagai orang tua dapat memupuk tanggung jawab anak sebagai orang tua si boneka. Sikap melindungi dan mengasihi menjadi bentuk ungkapan tanggung jawab kecil yang anak pelajari saat meyayangi si boneka meskipun hanya dalam bentuk drama. Walau bagaimanapun anak selalu memiliki rasa ingin meniru orang tuanya, apa yang dilakukan orang tua, apa yang diajarkan orang tua serta apa yang ditampilkan orang tua sebagai orang dewasa. Tidak wajar drama menjadi permainan yang digemari karena melalui drama anak bisa menjadi orang dewasa dengan instan tanpa larangan, termasuk dalam hal bertanggung jawab.
Anak menjadi orang tua
Banyak jenis boneka yang dapat dijadikan sebagai peran anak dalam permainan drama anak bersama boneka. Boneka bentuk manusia bayi merupakan boneka paling sesuai sebagai "bayi pura-pura" untuk anak kecil. Boneka jenis ini banyak di pasaran dan mudah dijumpai, biasanya disertai dengan perlengkapan kecil seperti dot, baju bayi, boneka lebih kecil milik bayi serta suara yang dapat keluar dari perut si boneka.

Boneka bayi                                                                                       Boneka hewan

Boneka berbentuk bayi mempunyai keuntungan dari bentuk yang dimiliki, bentuk wajah manusia bayi dan anggota tubuh yang lengkap. Di bandingkan dengan boneka bentuk hewan atau bentuk manusia dewasa, boneka bentuk bayi lebih nyaman digunakan dalam berdrama "anak-anak an". Ketika sang anak menatap wajah boneka berbentuk hewan, seolah-olah bayi yang dimilikinya memiliki cacat seperti hidung yang terlalu besar, tidak memiliki rambut, telinga yang aneh dan lain sebagainya. Sedangkan boneka manusia dewasa akan sangat aneh jika diperlakukan seperti bayi. Tidak ada bayi yang sudah memiliki asi sendiri, atau bay yang memakai maku up dan cantik, misalnya seperti itu. Kenyamanan anak dalam bermain juga mempengaruhi tingkat kesuksesannya dalam mengekspresikan diri.
Boneka bayi

Kertase doll

Kertase word's origin is in the Java language, which means his paper. This name is used for all products produced using the most basic ingredient of paper. These products are made with hand-made specifically. Many craft paper art techniques in the market such as engineering Origami, Pop Art, Cut Paper and Paper Quilling. Kertase doll which came from the merger of many of the paper craft techniques.


Doll made by Paper Quilling technique is generally on the market made in the form of two-dimensional. Kertase doll has a Quilling Paper paper form in three dimensions.



Perlunya Pemahaman Terhadap Karakteristik Gambar Anak


Proses belajar dan mengajar yang perlu diperhatikan guru adalah proses yang berorientasi pada kebutuhan anak didik, merangsang anak didik agar berkembang rasa ingin tahunya, berkembang kemampuannya dalam mengemukakan pendapat atau gagasan, serta berkembang inisiatif dan imajinasi anak. Kegiatan menggambar merupakan sarana yang tepat dalam mengembangkan imajinasi dan kreativitas. Untuk itu guru harus memiliki pemahaman karakteristik gambar anak agar dapat memberi arahan dan penilaian yang tepat.
Gambar anak TK
Gambar merupakan coretan yang paling mudah untuk mengungkapkan sesuatu dalam bentuk dua dimensi. Media gambar seperti kertas dan alat tulis pun sangat mudah di dapatkan dan di gunakan oleh anak. Dari pada pengungkapan melalui kata-kata dan cerita, gambar akan lebih menarik dan mudah bagi anak. Mudahnya pengungkapan melalui gambar ini memiliki potensi yang lebih besar untuk mengetahui apa yang di ekspresikan anak, untuk itu sebagai orang tua dan guru sebaiknya memahami karakteristik gambar anak.
Sebagai contoh, ketika anak sedang merasa sedih akan mengambarkan kesedihannya dalam gambar-gambar tertentu, namun karena kurangnya perhatian orang tua gambar tersebut terabaikan begitu saja padahal belum tentu anak mau menceritakan apa yang dirasakan. Simbol-simbol yang dibuat sang anak akan membantu orang tua untuk menemukan permasalahan anak dalam hatinya.
Pada kasus lain terdapat beberapa orang tua yang menginginkan perkembangan motorik anaknya berkembang dengan baik, melalui gambar salah satunya. Sebagai orang tua perlu mengetahui karakter gambar anak pada usia-usia tertentu. Hal ini untuk menentukan apakah anak tersebut memiliki tingkat kecerdasan normal, atau di atas rata-rata atau di bawah rata-rata dimana orang tua justru hanya menjudge anak tersebut tidak berbakat.
Lihat:
http://abbeart.blogspot.co.id/2016/01/penggolongan-gambar-anak-berdasarkan.html
http://abbeart.blogspot.co.id/2016/01/ciri-ciri-gambar-anak-berdasarkan.html

Pulau Boneka Menyeramkan

La Isla de la Munecas atau Pulau Boneka adalah pulau di Danau Teshuilo di kanal Xochimilco yang menjadi salah satu destinasi tempat wisata misteri.

Dimulai dari kisah Don Julian Santana yang meninggalkan istri dan anaknya, dan menetap di pulau ini. Menurut kisah, setelah Don Julian Santana tinggal di pulau ini, terdapat beberapa anak perempuan yang tenggelam di danau pulau ini, dan Don Julian mengumpulkan banyak boneka yang terdapat di kanal dan menjadikannya boneka pelindung yang indah, namun di Tahun 2001, Don Julian Santana tenggelam di tempat yang sama.

Pulau Boneka yang satu ini menawarkan kesan seram, angker dan misterius. Ribuan boneka tergantung di pohon. Boneka-boneka menyeramkan itu berwujud manusia. Ada boneka yang hancur sebagian, ada yang termutilasi, dan jangan harap menemukan boneka lucu atau cantik di sana. La Isla de La Munecas adalah pulau di mana para boneka seram akan menyambut anda.


La Isla de La Munecas adalah bahasa Spanyol yang berarti Pulau Boneka. Seperti namanya, anda akan menemukan ribuan boneka menyeramkan. Letaknya jauh dari jangkauan, di selatan Meksiko. Mengapa ada banyak ribuan boneka di sana? Sang penemu pulau tahu jawabannya.

Don Julian Santana adalah pria yang pertama kali menemukan pulau sunyi dan terpencil tersebut. Keangkeran Pulau Boneka dimulai saat sang penemu dihantui arwah anak perempuan yang tewas tenggelam di pulau tersebut. Agar sang arwah tenang, Don Julian menggantungkan boneka di pohon untuk menenangkan arwah anak kecil tersebut.

Don Julian tinggal di pulau tersebut. Tidak ada listrik, tidak ada saluran air dan fasilitas lainnya. Dia mendapatkan boneka dari tempat sampah atau sistem tukar dengan orang-orang yang ditemuinya. Selama 50 tahun kehidupan Don Julian, ratusan bahkan ribuan boneka tergantung di pulau tersebut.Sang penemu pulau mengatakan bahwa dia masih sering diganggu arwah anak perempuan tersebut. Suara itu memanggil-manggil agar Don Julian masuk ke dalam kolam, tetapi pria itu tidak mau.

Banyak orang tidak percaya bahwa cerita tersebut benar, hingga pada tahun 2001, Don Julian meninggal dunia. Dia ditemukan meninggal di sebuah kolam, lokasi yang sama dengan tempat ditemukannya mayat anak perempuan yang mengganggunya.

Walaupun sudah meninggal, keluarga Don Julian tetap menjaga ‘kehidupan’ para boneka di pulau tersebut. Saat ini, banyak turis yang mengunjungi pulau angker tersebut. Beberapa dari mereka mengaku mendengar bisikan-bisikan dan merasa diawasi setiap saat oleh ribuan boneka yang ada di sana.

Menggambar Vignet

Kata vignet berasal dari Bahasa Perancis yaitu vignette yang berarti batang anggur. Di Perancis sendiri vignet merupakan seni hias buku. Yang biasanya bentuk hiasan tersebut digunakan dalam seni grafika atau arsitektur. Ada juga arti lain dari vignet yaitu sebuah sketsa dengan gambar yang unik dan dekoratif. Vignet ini pada dasarnya merupakan salah satu hasil karya seni rupa yang banyak digemari para remaja Indonesia pada tahun 70an, yang mana digunakan sebagai media ekspresi.

Biasanya vignet ini terpampang di berbagai majalah atau surat kabar. Kadang-kadang dijadikan sarana untuk menyampaikan pesan bagi komunitas antar mereka. Secara grafis sebetulnya berfungsi sebagai pengisi ruang kosong sekaligus sebagai ilustrasi penyedap mata. Pada zaman percetakan masih memakai sistem cetak 'jegleg' maupun offset, panjang naskah pada halaman kurang bisa diprediksikan. Akibatnya sering pada akhiran tulisan masih tersisa ruang kosong. Disinilah biasanya Lay outer mengisi ruang tersebut dengan vignet atau bisa juga diisi dengan cartoon. Tetapi seiring perkembangan dunia percetaan yang semakin maju dengan komputerisasi, semua naskah mudah diatur sesuai volume halaman. Sehingga tidak diperlukan lagi bahan pengisi ruang kosong. Karena itu seni vignet pun tergusur oleh kecanggihan komputer.

Rincian Bahan dan Alat
Ada beberapa bahan dan alat yang digunakan dalam menggambar vignet ini  yang pertama media, media yang digunakan bisa berupa kertas gambar, kanvas atau media lain yang bisa digunakan untuk menggambar. Kebanyakan dari vignet hanya menggunakan warna hitam putih, maka dari itu alat menggambar vignet pun sangatlah sederhana, bisa digunakan dengan pen, spidol, tinta bak/tinta cina dan lain sebagainya. Walaupun ada juga yang ditambah dengan perpaduan warna-warna yang lain, yang mana perpaduan warna tersebut dapat menambah keindahan dari gambar vignet itu sendiri.

Metode 
Dalam menggambar vignet dibebaskan untuk mengekspresikan ide atau gagasan dalam bentuk gambar yang unik, menarik dan dekoratif. Biasanya dalam penggambarannya mengambil motif-motif yang berasal dari tanaman rambat, semacam anggur, sulur-suluran serta daun-daun yang berkarakter yang sangat cocok diterapkan dalam tiap bentukan-bentukan yang ada. Di Indonesia gambar vignet muncul dengan gaya berilustrasi stereotipikal dan akhirnya menjadi gaya tersendiri yang ujung-ujunngnya menjadi vignet dalam versi indonesia pada tahun 70an.

Demontrasi
Urutan sajian dalam menggambar vignet pada dasarnya sama dengan menggambar yang lain, yang pertama membuat sket, setelah sket selesai baru dilanjutkan dengan memberikan warna pada sket yang telah dibuat yang disusun sesuai dengan apa yang kita inginkan.
Contoh karya :






Saturday, July 16, 2016

Desa Boneka

Sebuah desa bernama Nagoro awalnya memiliki penduduk yang ramai, namun lama-kelamaan desa terpencil ini menurun populasinya. Sebagian besar warganya banyak yang sudah meninggalkan desa, sehingga populasinya menurun drastis dari ratusan menjadi puluhan saja. Pada suatu hari salah seorang penduduknya kembali pulang ke desa tersebut, setelah lama pergi ia mendapati desanya sangat sepi. Perempuan itu bernama Ayano Tsukimi, perempuan lanjut usia ini memiliki hobi yang cukup unik, ia membuat boneka seukuran manusia yang mirip dengan keluarga dan kerabatnya.

Karena tak banyak kegiatan yang bisa ia lakukan, akhirnya Tsukimi memutuskan untuk mulai membuat boneka seukuran manusia. Awalnya ia membuat boneka yang mirip dengan ayahnya, kemudian ibunya, dan lama-kelamaan anak-anaknya. Karena Tsukimi sangat menyukai hasil karyanya, akhirnya ia memutuskan untuk membuat lebih banyak boneka. Ia mulai membuat boneka-boneka yang mirip dengan para tetangganya, terutama para tetangga yang sudah tidak bisa dia temui lagi. Tiap kali ada tetangganya yang meninggal atau meninggalkan desa, Tsukimi akan segera membuat boneka tiruan mereka, lalu memposisikan boneka-boneka tersebut seperti sedang melakukan aktivitas yang biasa dilakukan oleh tetangganya.



Ia membuatkan boneka anak-anak dan guru untuk diletakkan di gedung sekolah yang sudah lama kosong, boneka yang menyerupai para manula lengkap dengan kursi roda yang diposisikan seperti sedang menunggu bus di halte, dan berbagai boneka anak-anak serta orang dewasa yang tampak sedang beraktivitas di rumah mereka. Jadi jangan heran kalau Anda menemukan boneka yang tampak seperti sedang bertani di ladang, belajar di kelas, atau memancing di sungai.




Dilaporkan Elite Daily, Tsukimi menganggap boneka-boneka buatannya sebagai suatu bentuk penghormatan terhadap jiwa para kerabat yang sudah pergi mendahuluinya. Ia sudah menganggap boneka-boneka tersebut seperti anaknya sendiri. Sejak sepuluh tahun terakhir, Tsukimi sudah membuat lebih dari 350 boneka. Sekarang desanya sudah dipenuhi penduduk lagi, meskipun tentu saja suasananya tetap sepi. Karena banyaknya boneka-boneka yang dibuat Tsukimi tersebut, kini Nagoro dikenal sebagai Lembah Boneka.