Saturday, July 16, 2016

Desa Boneka

Sebuah desa bernama Nagoro awalnya memiliki penduduk yang ramai, namun lama-kelamaan desa terpencil ini menurun populasinya. Sebagian besar warganya banyak yang sudah meninggalkan desa, sehingga populasinya menurun drastis dari ratusan menjadi puluhan saja. Pada suatu hari salah seorang penduduknya kembali pulang ke desa tersebut, setelah lama pergi ia mendapati desanya sangat sepi. Perempuan itu bernama Ayano Tsukimi, perempuan lanjut usia ini memiliki hobi yang cukup unik, ia membuat boneka seukuran manusia yang mirip dengan keluarga dan kerabatnya.

Karena tak banyak kegiatan yang bisa ia lakukan, akhirnya Tsukimi memutuskan untuk mulai membuat boneka seukuran manusia. Awalnya ia membuat boneka yang mirip dengan ayahnya, kemudian ibunya, dan lama-kelamaan anak-anaknya. Karena Tsukimi sangat menyukai hasil karyanya, akhirnya ia memutuskan untuk membuat lebih banyak boneka. Ia mulai membuat boneka-boneka yang mirip dengan para tetangganya, terutama para tetangga yang sudah tidak bisa dia temui lagi. Tiap kali ada tetangganya yang meninggal atau meninggalkan desa, Tsukimi akan segera membuat boneka tiruan mereka, lalu memposisikan boneka-boneka tersebut seperti sedang melakukan aktivitas yang biasa dilakukan oleh tetangganya.



Ia membuatkan boneka anak-anak dan guru untuk diletakkan di gedung sekolah yang sudah lama kosong, boneka yang menyerupai para manula lengkap dengan kursi roda yang diposisikan seperti sedang menunggu bus di halte, dan berbagai boneka anak-anak serta orang dewasa yang tampak sedang beraktivitas di rumah mereka. Jadi jangan heran kalau Anda menemukan boneka yang tampak seperti sedang bertani di ladang, belajar di kelas, atau memancing di sungai.




Dilaporkan Elite Daily, Tsukimi menganggap boneka-boneka buatannya sebagai suatu bentuk penghormatan terhadap jiwa para kerabat yang sudah pergi mendahuluinya. Ia sudah menganggap boneka-boneka tersebut seperti anaknya sendiri. Sejak sepuluh tahun terakhir, Tsukimi sudah membuat lebih dari 350 boneka. Sekarang desanya sudah dipenuhi penduduk lagi, meskipun tentu saja suasananya tetap sepi. Karena banyaknya boneka-boneka yang dibuat Tsukimi tersebut, kini Nagoro dikenal sebagai Lembah Boneka. 

No comments:

Post a Comment