Sunday, November 7, 2021

Menganalisis Fungsi Patung


Pada peradaban yang belum maju patung dibuat untuk kepentingan kepercayaan religi. Misalnya pada peradaban Mesir Kuno orang membuat patung untuk disembah. Patung dikenal di Indonesia sejak jaman prasejarah. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi pembuatan karya seni patung seperti misalnya pada suku Asmat dari Papua yang terkenal dengan patung primitifnya. Pada jaman Hindu dan Budha orang juga membuat patung untuk dipergunakan pada kegiatan keagamaan seperti memuja Dewa atau menghormati orang yang menjadi teladan.

Selain itu banyak pula ditemukan hasil karya seni patung terutama di candi Hindu Budha yang bercorak tradisional.Seni patung juga disebut seni plastik (plastic art). Disebut plastik atau plastis karena menggunakan bahan yang mudah dibentuk sesuka hati. Seni patung juga diartikan sebagai seni bentuk yakni bentuk-bentuk 3 dimensional yang memiliki keindahan. Patung sebagai seni plastis memiliki arti yang luas karena tidak hanya bentuk manusia saja yang dibuat patung tetapi juga bentuk binatang, bentuk tumbuhan, atau bentuk apapun yang nyata maupun tidak nyata (abstrak).

Patung-patung dibuat untuk digunakan manusia bagi berbagai keperluan. Di bidang kenegaraan, patung dibuat untuk mengenang para pahlawan agar semangat juang dan patriotismenya dapat diwarisi oleh generasi penerus. Sebagai contoh, patung Soekarno-Hatta di gerbang bandara internasional Soekarno-Hatta di kota Tangerang Banten. Patung yang ditunjukkan oleh Gambar 2a adalah patung Soekarno-Hatta yang dibuat oleh pematung Sunaryo. Patung yang diresmikan pada 29 Agustus 2008 ini menggambarkan Bung Karno berdiri dengan tangan kanan menunjuk ke depan dan tangan kiri memegang tongkat komando. Bahasa tubuh patung Bung Karno nampak ekspresif penuh semangat untuk membawa rakyatnya maju ke depan. Sementara itu Bung Hatta ditampilkan dengan busana santun bersahaja, ditangannya memegang sebuah buku. Tahukah Kamu, siapa Soekarno Hatta itu?


Gambar 2A  Patung Soekarno-Hatta

Untuk mengenang proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dibangunlah Tugu Proklamasi. Tugu Proklamasi berdiri di komplek Taman Proklamasi di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat. Taman tersebut berlokasi di bekas kediaman Presiden Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 56. Pada komplek tersebut terdapat monumen dua patung Soekarno-Hatta berukuran besar yang berdiri berdampingan, mirip dengan dokumentasi foto ketika naskah proklamasi pertama kali dibacakan. Di tengah-tengah dua patung proklamator tersebut terdapat patung naskah proklamasi terbuat dari lempengan batu marmer hitam, dengan susunan dan bentuk tulisan mirip dengan naskah ketikan aslinya.


Gambar 2B Tugu Proklamasi

Di bidang perkotaan, patung digunakan sebagai landmark atau penanda visual yang khas bagi kota tersebut. Di Surabaya ada patung khas penanda Surabaya yang disebut Tugu Pahlawan. Selain Monumen Nasional (Monas), di Jakarta terdapat patung berjudul ‘Selamat Datang’. Patung ‘Selamat Datang’ini juga dikenal sebagai Monumen Bundaran HI (untuk 'Bundaran Hotel Indonesia'). Patung ini dibuat atas prakarsa Presiden Soekarno, dibuat oleh Edhi Soenarso, selesai dibangun pada tahun 1962. Rancangan patung tersebut sketsanya dibuat oleh Henk Ngantung, waktu itu wakil gubernur DKI Jakarta. Trubus, penasihat dekat Presiden Soekarno di bidang seni rupa, adalah koordinator projek tersebut. Patung tersebut menggambarkan dua patung perunggu seorang pria dan seorang wanita, melambai dengan sikap menyambut. Wanita itu memegang buket bunga di tangan kirinya. Awalnya, monumen ‘Selamat Datang’ ini diberi nama "Rakyat Indonesia Menyapa Masa Depannya."

 

Di Surabaya terdapat patung monumental berjudul ‘Jalesveva Jayamahe’. Patung Jalesveva Jayamahe sendiri memiliki arti “di lautan Kamu jaya”. Patung ini menggambarkan prajurit TNI AL yang mengenakan baju seremonial, lengkap dengan pedang kehormatannya, menatap jauh ke laut seolah siap menantang ombak dan badai lautan. Patung yang terletak di Tanjung Perak Surabaya ini berdiri tegak di atas sebuah bangunan, yang tinggi total bangunan dan patung tersebut mencapai 60,6 meter. Monumen Jalesveva Jayamahe merepresentasikan optimisme generasi penerus bangsa untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia. Patung yang dirancang oleh I Nyoman Nuarta ini mengingatkan Kamu pada patung Liberty di New York, Amerika Serikat.

Kamu tahu sekarang bahwa patung memiliki beberapa fungsi. Beberapa fungsi seni patung lainnya sebagai berikut:

1. Patung dekorasi, berfungsi untuk memperindah suatu ruangan atau lingkungan eksterior.

2. Patung monumen, dibuat untuk mengenang jasa tokoh atau kelompok tertentu, seperti sosok pahlawan suatu negara atau memperingati peristiwa bersejarah.

3. Patung kerajinan, merupakan patung yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pasar, sehingga dapat diminati untuk dibeli berdasarkan berbagai kebutuhan umum yang tidak spesifik.

4. Patung arsitektur, dibuat untuk menunjang atau melengkapi kontruksi suatu bangunan sehingga lebih terpadu dan harmonis dengan desain arsitektur yang telah dirancang.

5. Patung seni murni (fine art) dibuat hanya untuk kepentingan estetis pribadi, demi pengungkapan ide-ide estetik sang seniman.

6. Patung religi, patung bagi beberapa agama dan kepercayaan memiliki unsur dan makna religius dan digunakan sebagai sarana untuk beribadah.

7. Patung pendidikan, patung yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan dunia Pendidikan.

 


Gambar 2C Patung Buddha; Patung-patung di Gereja Santa Maria De Belem

    Patung memiliki fungsi yang beragam, dari fungsi religius dan spiritual untuk kegiatan keagamaan dan kebudayaan tertentu, untuk mengenang atau mengenang peristiwa yang bersejarah atau jasa seorang pahlawan di masa terakhir. Untuk menunjang dalam konstruksi bangunan dan nilai estetika atau keindahan.


Sumber:

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA. Modul Pembelajaran Jarak Jauh Kelas VII Semester Genap. 2020.

No comments:

Post a Comment