Tuesday, July 21, 2020

Pembagian Seni

1. Menurut media yang dipilih
a. Seni audio (auditory art)
Merupakan seni yang dapat dinikmati dengan indra pendengaran (telinga). Contoh:
-Seni musik, yaitu seni yang dapat dinikmati melalui nada. Misalnya perkusi, solo gitar, pertunjukan gamelan, dan sebagainya.
-Seni sastra, terdapat jenis sastra yang dapat dinikmati dalam bentuk suara misalnya deklamasi puisi, musikalisasi, puisi, monolog, dan pentas drama.
-Seni suara, yaitu seni yang dapat dinikmati melalui nada dan kata yang menggunakan vocal sebagai bentuk ekspresinya. Misalnya paduan suara, pertunjukan grup music.
b. Seni visual (visual art)
Merupakan seni yang dapat dinikmati menggunakan indra penglihatan (mata). Contoh:
-Seni dua dimensi, meliputi garis, cahaya, warna, bentuk dan gerak. Misalnya seni lukis, seni grafis, fotografi, dan kaligrafi.
-Seni tiga dimensi, meliputi ruang dan wujud yang dapat dirasakan langsung baik dengan cara dilihat maupun diraba. Misalnya seni patung, seni arsitektur, seni gerabah, seni ukir, dan seni instalasi.
c. Seni audiovisual (auditory visual art)
Merupakan seni yang dapat dinikmati oleh indra pendengaran dan penglihatan. Contoh:
-Seni tari merupakan seni yang berbentuk perpaduan antara gerak dan nada. Contohnya tari Gambyong diiringi music gamelan dan menggunakan kostum dan tata rias.
-Seni drama merupakan perpaduan gerak, kata dan visual. Bisanya dilengkapi dnegan music pengiring, selain itu juga memperhatikan kostum, tata rias, tata cahaya, dan tata panggung.
-Seni opera merupakan perpaduan gerak, nada dan visual. Opera dan drama hampir sama, perbedaannya adalah keberadaan music yang dibawakan saja.
-Seni media rekam merupakan perpaduan dari berbagai unsur seni mulai dari gambar, gerakan, hingga suara. Contohnya adalah film dan animasi.

2. Menurut Perkembangannya
a. Seni Klasik
Seni klasik di Indonesia adalah seni pada zaman kerajaan Hindu Buddha, yaitu sekitar abad ke-4 sampai abad ke-17. Seni pada masa ini terwujud dalam bentuk ukiran dan relief yang ada paca candi-candi yang tersebar di Indonesia.
b. Seni Tradisional
Seni tradisional merupakan bentuk seni yang telah menjadi bagian hidup dan nilai dari masyarakat atau suku bangsa tertenu yang diwariskan dan dijaga secara turun temurun. Seni tradisional diwariskan dan dijaga secara turun temurun, tumbuh dari kebutuhan social, spiritual, keagamaan dan ritual. Pola dan bentuknya pun tetap sama Ketika sudah diadaptasi oleh generasi berikutnya, misalnya karya seni batik.
c. Seni Modern
Era seni modern barat dimulai sekitar tahun 1870-an sampai awal 1970-an bersamaan masuknya masyarakat Eropa ke era industry. Pada era ini, ideologi dan semangat penemuan, pembaruan, perubahan, serta kebebasan individu dijunjung tinggi. Teori estetika dan kesenian yang terdahulu banyak dipertanyakan dan ditantang, terutama tentang gagasan keindahan dan kenyataan yang banyak ditemukan zaman sebelumnya. Akibatnya, muncul aliran-aliran yang mendekonstruksi bentuk, seperti abstrak dan kubisme. Tentunya, banyak juga terjadinya pengembangan teknik, aliran (isme) dan material yang baru.
Dalam konsteks Indonesia gagasan tentang seni rupa modern ditandai oleh kesadaran tentang gagasan kebangsaan Indonesia dan kebebasan dari penjajahan. Gagasan ini dicetuskan sekitar tahuan 1930-an dan terlihat pada karya-karya yang dihasilkan oleh Persagi (Persatuan Ahli Gambar Indonesia). Saat inilah mulai terlihat karakter seni yang berjiwa nasionalisme Indonesia, yang merupakan sebuah perlawanan terhadap ide-ide kolonialisme (penjajahan). Ide estetika colonial melalui lukisan Mooie Indie (Indonesia yang indah) dilawan dengan lukisan Persagi yang lebih menggambarkan kenyataan sebenarnya.
d. Seni Kontemporer
Seni kontemporer global dimulai sekiar tahun 1940, tepatnya pada era pasca perang dunia. Sementara itu dalam konteks Indonesia, prinsip-prinsip seni rupa kontemporer menjadi popular mulai tahun 1970-an, bersamaan dengan perubahan situasi social dan politik di Indonesia. Berakhirnya masa Soekarno di akhir 1960-an digantikan oleh Soeharto yang merupakan awal dari terbentuknya rezim Orde Baru turut mendapatkan respons dan reaksi kritis dari kalangan seniman.
Pada perkembangannya istilah kontemporer bukan hanya merujuk pada seni patung. Seni lukis yang menggunakan aliran-aliran baru juga menggunakan istilah tersebut sebagai perwujudan dari ide dan kebaruan yang diangkat. Seiring dengan kemajuan zaman, seni kontemporer juga memunculkan beragam varian seni baru, di antaranya seni lingkungan, seni pertunjukan, seni forografi, seni arsitektur, dan seni video. Seni kontemporer dapat pula diartikan sebagai seni yang tidak terikat pakem atau aturan-aturan kuno. Seni tersebut berkembang sesuai zaman dan secara tematik merefleksikan keadaan yang sedang dilalui.



Sumber : Sugiyanto. 2017. Seni Budaya untuk SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Erlangga.

1 comment:

  1. Numpang promo ya Admin^^
    ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat
    ayo segera bergabung dengan kami di ionpk.biz ^_$
    add Whatshapp : +85515373217 || ditunggu ya^^

    ReplyDelete