Para ahli antropologi membagi unsur kebudayaan ke dalam sepuluh unsur yakni teknologi, keluarga, system ekonomi, kekuasaan politik, system norma, alat dan lembaga pendidikan, serta organisasi kekuasaan. Sementara itu seorang ahli bernama C.Kluckhohn membagi unsur kebudayaan menjadi tujuh yaitu:
1. Sistem kepercayaan/Religi
Sebelum berkembangnya agama, system kepercayaan erat kaitannya dengan hal yang bersifat transenden atau diluar kuasa manusia seperti dewa-dewa atau roh nenek moyang. Masyarakat yang menganut suatu system kepercayaan terikat pada aturan yang ada dalam system kepercayaan tersebut. Diyakini pelanggaran terhadap aturan tersebut akan membawa kemalangan baik bagi dirinya maupun anggota masyarakat lainnya.
Semakin banyak jumlah masyarakat yang menganut suatu system kepercayaan di suatu daerah maka semakain identic pula daerah tersebut dengan system kepercayaan yang bersangkutan. Contoh mayoritas masyarakat di Bali menganut agama Hindu maka pulau Bali identik dengan agaa Hindu.
2. Sistem pengetahuan
Suatu masyarakat umumnya memiliki system pengetahuan yang disepakati dan dipahami oleh setiap anggota masyarakat. Contohnya system pengetahuan yang dikenal di berbagai belahan dunia yaitu waktu dan system kalender. Sistem kalender yang digunakan di dunia adalah kalender Masehi dan Hijriah.
3. Sistem teknologi
Secara sederhana teknologi dapat dimaknai sebagai penemuan yang bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan manusia. Teknologi berkembang sesuai perkembangan zaman. Semakin canggih teknologi semakin baik pula hasil pekerjaan yang diperoleh. Pada zaman batu manusia menggunakan batu, pada zaman perunggu manusia menggunakan perunggu untuk membuat perkakas rumah tangga, pada zaman modern teknologi semakin maju di masa Reinaisans, pada masa sekarang berubah lagi menjadi era digital. Perkembangan teknologi turut membawa perubahan bagi masyarakat. Teknologi yang semakin maju membuat manusia tidak lagi harus bekerja keras untuk mencapai suatu tujuan.
4. Sistem kemasyarakatan
Ssitem kemasyarakatan yang dianut masyarakat berkitan erat dengan system religi, latar belakang kesukuan, derajat dan tempat tinggal. Berdasarkan derajat dalam masyarakat dibedakan menggunakan system kasta. Kasta tertinggi untuk pemuka agama dan bangsawan. Kasta terendah untuk rakyat jelata. Berdasarkan profesi masyarakat dibedakan menjadi pemilik modal dan pekerja. Berdasarkan tempat tinggal dibedakan tingkatan wilayah RT, RW, kelurahan, kecamatan, kabupaten atau kotamsdya, dan provinsi.
Di Indonesia system kemayarakatan yang banyak dipakai adalah system paguyuban yang mengubungkan kesamaan lata belakang keluarga, suku bangsa dan tempat tinggal, sedangkan system patembayan mengubungan kesamaan kepentingan misalnya hubungan antara pegawai dan dan pemimpin di tempat kerja.
5. Sistem ekonomi
Sistem ekonomi yang disepakati masyarakat pada zaman dulu adalah barter atau tukar menukar barang. Setelah ada mata uang kini transaksi dapat menggunakan jasa perbankan, seperti transfer, cek dan giro. Sistem eknomi tidak hanya berkisar pada mata yang saja tetapi juga pada pasar. Dahulu jual beli harus bertatap muka, kini dapat dilakukan dengan media elektronik maupun internet.
6. Bahasa
Bahasa dapat disebut sebagai kunci kebudayaan karena menjadi alat komunikasi paling esensial bagi manusia. Bahasa yang digunakan dalam suatu komunitas harus dipahami oleh anggota komunitas tersebut. Sebelum adanya aksara, manusia berkomunikasi dengan bahasa simbol baik suara, gambar, maupun gerakan tubuh. Setiap bahasa menjadi identitas suatu masyarakat.
7. Kesenian
Bentuk-bentuk kesenian berkembang di masyarakat sangat beragam mulai dari seni rupa, seni arsitektur, seni music, seni tari, hingga seni pertunjukan. Setiap bentuk yang lahir di masyarakat mencerminkan ciri khas masyarakat dan menambah keragaman budaya di suatu tempat tertentu.
Sumber : Sugiyanto. 2017. Seni Budaya untuk SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Erlangga.
No comments:
Post a Comment