Tuesday, August 16, 2016

Pendekatan Pembelajaran Seni Rupa

Seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu. Seni atau kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan manusia atau masyarakat terhadap nilai-nilai keindahan. Bersama-sama dengan unsur kebudayaan lain, seni memiliki fungsi penting dalam kehidupan manusia. Kebudayaan baik sebagai sistem gagasan, sistem perilaku maupun hasilnya merupakan sesuatu yang sangat berguna bagi manusia untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. Kebudayaan merupakan hasil ciptaan manusia yang diwariskan kepada generasi berikutnya melalui proses belajar. Demikina juga seni atau kesenian merupakan hasil ciptaan manusia yang diwariskan oleh generasi ke generasi berikutnya melalui proses pembelajaran.
Seni selalu ada diberbagai wilayah kebudayaan atau di berbagai komunitas. Seni dengan unsur afeksinya dianjurkan dapat didekati sebagaimana ilmu pengetahuan yaitu dengan pendekatan intelektual atau dengan menggunakan informasi ilmu sebagai suatu langkah awal dalam penciptaannya (Rosenberg dalam Daniel, 1990). Dari berbagai kesenian yang beraneka ragam, seni dapat diklasifikasikan berdasarkan media yang digunakan. Seni rupa adalah seni yang menggunakan unsur-unsur rupa sebagai media ungkapnya. Pendidikan seni rupa berkaitan dengan bagaimana peserta didik itu belajar dan berkembang dalam berkarya seni, yang dalam dunia pendidikan disebut dengan mata pelajaran seni rupa.
Mata pelajaran pendidikan seni rupa dalam dunia pendidikan Indonesia pernah memiliki berbagai nama, yakni pelajaran menggambar, pendidikan kesenian, pendidikan seni, dan juga pelajaran kerajinan tangan atau prakarya. Mata pelajaran seni rupa umumnya di gabung dengan mata pelajaran seni yang lain seperti musik, tari, dan drama. Pada kurikulum 1975, tingkat pendidikan dasar dan menengah seni rupa merupakan submata pelajaran kesenian. Demikian pula posisi dan juga namanya dalam kurikulum 1984. Namun kurikulum 1994 tingkat pendidikan dasar SD dan SMP pelajaran kesenian berubah nama menjadi Kerajinan Tangan dan Kesenian (Kertangkes). Pada pendidikan menengah dikenal dengan nama pendidikan seni. Tahun 2004 kurikulum berbasis kompetensi masih tetap menggunakan nama yang sama, dan di SMA juga tetap pendidikan seni. Pelajaran seni rupa disebut dengan menggambar atau melukis, sementara kesenian dipersepsikan pelajaran seni musik. Karena itu banyak sekolah melaksanakan mata pelajaran kesenian hanya di isi seni musik.
Pembagian mata pelajaran pendidikan kesenian di sekolah belum memperoleh alokasi waktu yang memadai. Dalam pelaksanaanya saat ini mata pelajaran seni rupa di kenal dengan seni budaya. Pembagian jam pelajaranya pun  relatif sedikit karena umumnya di bagi seni musik, rupa, tari atau teater. Apalagi mata pelajaran seni budaya tidak masuk dalam ujian nasional sehingga mata pelajaran ini terabaikan dan hanya dianggap sebagai mata pelajaran tambahan (ekstrakurikuler). Pengaturan waktu pembelajaran seni yang minim tampaknya merupakan akibat tarik ulur guru dan kepala sekolah sebagai pengambil kebijakan.
Tinjauan menyeluruh pendidikan seni di Indonesia, salah satunya pendidikan seni rupa mencakup pendidikan yang diperlukan dalam rangka menumbuhkan jiwa seni dalam berkreatifitas. Seni merupakan wujud intelektual, dimana dari seni peserta didik dapat belajar tanggung jawab, kesabaran, keuletan, kerapihan, disiplin, maupun keserasian yang dapat dituangkan melalui karya seni. Dewasa ini kita ketahui, bahwa pendidikan seni, khususnya seni rupa dinilai rendah kualitasnya. Tidak semua pendidik memahami peran, tugas, dan tanggung jawabnya sehingga dalam pelaksanaannya seringkali tidak dianggap penting. Peserta didik hendaknya perlu diberikan pemahaman akan pentingnya seni dalam kehidupan. Untuk itu, perlu pendekatan pembelajaran seni rupa guna tercapainya tujuan pembelajaran. Hal terebut berkaitan dengan kemampuan untuk membayangkan berbagai kegiatan pandidikan itu sebagai komponen-komponen potensial dari sarana pendidikan yang dikaitkan lebih erat dengan kebutuhan serta proses-proses usaha pembangunan negara.
Pendekatan pembelajaran pendidikan seni rupa digunakan sebagai penentu hubungan antara manipulasi pembelajaran dengan kinerja atau hasil pembelajaran. Pandangan pendidikan seni rupa dalam pendekatan pembelajaran ada dua yaitu: (1) Pendidikan seni rupa adalah pendidikan keterampilan, yang berarti setelah rangkaian proses pembelajaran harus memiliki keterampilan di bidang seni rupa, (2) Keterampilan berkarya seni rupa pada katagori yang layak jual itu tidak penting, maksudnya tidak berorientasi pada penjualan tetapi pada pendidikan.

Jenis pendekatan pembelajaran seni rupa
Seni merupakan hasil ekspresi manusia yang menghasilkan sebuah karya yang bersifat subjektif yang memiliki nilai estetik (keindahan). Sedangkan pendidikan adalah upaya nyata perubahan kualitas atau bentuk ke arah sempurna. Yang dimaksud disini adalah upaya sadar orang dewasa kepada anak untuk merubah kwalitas anak.Paham yang berkembang dalam mendekati dunia pendidikan seni rupa ada dua pandangan yaitu: pendidikan dalam seni dan pendidikan melalui seni.

1. Pendidikan dalam Seni (http://abbeart.blogspot.co.id/2016/08/pendidikan-dalam-seni.html)
2. Pendidikan melalui Seni (http://abbeart.blogspot.co.id/2016/08/pendidikan-melalui-seni_16.html)

Prinsip pendekatan pembelajaran seni rupa
 http://abbeart.blogspot.co.id/2016/08/prinsip-pendekatan-pembelajaran-seni.html


No comments:

Post a Comment