Saturday, January 30, 2016

Ekspresi Anak

Imajinasi anak berkembang pada usia 2-6 tahun, pada masa ini fantasi sangatlah penting bagi kehidupan anak. Fantasi anak akan berkembang ketika sedang menggambar, orangtua tidak boleh mengatakan bahwa karya gambar anak tersebut jelek atau tidak bagus. Anak yang selalu dicela fantasinya, akan mengalami “CD” (Creativity Drop) (lihat Drost, dkk 2011). Fantasi ini dapat diungkapkan melalui ekspresi diri dari anak. Bentuk ekspresi anak dapat terwujud dalam berbagai kegiatan. Sering kali ditemui seorang anak pada usia kurang lebih empat tahun menggoras-nggores dari berbagai arah, hal ini merupakan kegiatan ekspresi membuat garis yang disenangi anak-anak. Pada usia ini anak sedang dalam proses perkembangan menggambar coretan-coretan, bagi anak, coretan atau goresan ini merupakan cetusan atau ungkapan dari kehidupan jiwanya (Zulkifli 1993: 43). Ekspresi ada sejak anak lahir dengan berbagai ungkapan dan ungkapan-ungkapan itu berkembang sesuai dengn usia anak. Ekspresi sendiri adalah wujud emosi yang nampak (2008). Pada usia TK, ekspresi melalui goresan-goresan tersebut akan berkembang menjadi gambar. Apalagi, menurut J.I.G.M. Drost, dkk (2011) bidang seni merupakan salah satu bidang yang disentuh dalam kurikulum pendidikan berbasis aktivitas. Diantaranya anak diberi kesempatan untuk mengekspersikan ide, pikiran, dan perasaan. Juga mengasah koordinasi antara mata dan tangan serta menumbuhkan apresiasi atas keindahan. Contoh aktivitas: dribble painting, lukis lilin, membuat marakas, mendengarkan musik, drama, dan pantomim. Contoh gambar coretan anak-anak:

No comments:

Post a Comment