Saturday, January 23, 2016

Macam-macam Wayang

Wayang merupakan boneka pertunjukan yang dimainkan oleh seorang pemain boneka yang disebut dengan Dalang. Pertunjukan wayang sudah ada sejak zaman dulu di Indonesia, isinya adalah cerita-cerita wayang. Cerita wayang sejarahnya berasal dari India (Hindu Budha) kemudian berkembang dengan budaya Jawa hingga menjadi cerita wayang Indonesia. Banyak macam wayang yang ada di Indonesia, macam-macam wayang di Indonesia yaitu:
1. Wayang Beber
Wayang Beber tidak berwujud boneka bergerak seperti wayang lainnya. Wayang Beber merupakan pertunjukan yang menampilkan gambar-gambar wayang yang isinya terdapat cerita-cerita khusus wayang. Wayang Beber bentuknya berupa gulungan-gulungan lembaran gambar wayang yang dibuka di depan penonton ketika sedang ada pertunjukan.Lembaran gambar wayang ini dipajangkan di depan penonton dengan cara menancapkan pangkal-pangkal penggulung gambar pada batang pisang (gedhebog) yang telah dipotong dan diletakkan mendatar. Agar gambar wayang terlihat jelas biasanya disertai pula penerangan.
Wayang Beber
Gulungan-gulungan Wayang Beber

Untuk memainkan wayang ini, dalang hanya perlu berdiri di belakang layar gambar wayang. Dalang akan membacakan narasi cerita dari wayang yang ditampilkan dan mengganti gulungan layar sesuai dengan jalannya cerita. Gambar-gambar wayang pada layar merupakan ilustrasi dari cerita wayang sehingga perlu diganti-ganti untuk menyesuaikan kejadian dalam cerita.
Memainkan wayang Beber

Penonton akan mendengarkan cerita dari si Dalang yang berdiri di belakang wayang Beber. Imajinasi penonton tentang cerita yang dibacakan bergantung pada layar gambar wayang yang disajikan. Pertunjukan wayang Beber ini adalah pertunjukan wayang yang paling kuno di Indonesia. Pada jaman dahulu belum ada wayang kulit atau wayang golek yang bentuknya lebih menarik. Penggambaran cerita tanpa boneka diwujudkan dalam bentuk kain yang dilukis.

2. Wayang Kulit
Wayang ini terbuat dari kulit binatang yang diukir menjadi figur manusia dan tokoh-tokoh wayang. Bentuknya pipih kaku dan hanya bisa dilihat dari satu sisi. Wayang ini bentuknya masih dua dimensi, akan tetapi potongan lembaran kulitnya sudah membentuk figur tokoh wayang beserta aksesoris yang dikenakan, sehingga jika menjadi bayang-bayang dapat mudah dikenali karakternya. Biasanya wayang Kulit dimainkan di tempat remang-remang untuk mendapatnya kesan bayang-bayang yang pas, namun demikian wayang ini juga tetap memiliki warna yang detail selaras dengan motifnya.
Kulit Sapi yang dijemur

Kulit Sapi kering



Menatah wayang Kulit

Wayang Kulit

Tembusan bayangan Wayang Kulit

Bayangan wayang dalam Pertunjukan

Memainkan wayang kulit dengan cara menggerak-gerakkan tangan wayang menggunakan batang kayu kecil yang terpasang pada masing-masing tangan wayang. Untuk menggerakkan tubuh wayang yaitu dengan memegang batang kayu memanjang yang terpasang pada bagian bawah kaki wayang. Biasanya ketika wayang dalam posisi diam, wayang ditancapkan pada batang pohon pisang di bawah layar sebagai pondasi dan tancapan tempat wayang berdiri. Wayang yang dipertunjukkan memperlihatkan seluruh bagian tubuh wayang dari kepala, tangan, badan hingga kaki.

3. Wayang Golek
Wayang Golek terbuat dari bahan kayu yang diukir menjadi figur manusia, bentuknya tiga dimensi seperti patung. Wayang Golek dilengkapi dengan tongkat kayu pada tangannya seperti pada wayang kulit, fungsinya sama yaitu untuk membuat gerak tangan. Sedangkan bagian tubuh kaki tidak diperlihatkan karena memang tidak ada kaki, tempat kaki pada wayang Golek adalah tempat tangan sang Dalang untuk menggerakkan tubuh boneka.
Wayang Golek

Membuat Wayang Golek

Wayang Golek dalam pertunjukan

Pertunjukan Wayang Golek

4. Wayang Krucil
Wayang Krucil juga terbuat dari kayu yang diukir akan tetapi bentuknya pipih seperti wayang kulit, sehingga tampak semi tiga dimensi seperti lempengan relief. 
Wayang Krucil

Membuat Wayang Krucil

Wayang ini berasal dari Ngawi selanjutnya berkembang di Blora Jawa Tengah kemudian ke daerah Jawa Tengah lainnya. Zaman dahulu di Ngawi, wayang ini terbuat dari kulit dan berukuran kecil sehingga dinamai Wayang Krucil, kemudian berkembang menggunakan bahan kayu pipih yang diukir disebut lagi sebagai Wayang Klithik.
Wayang Krucil dalam pertunjukan

Pertunjukan Wayang Krucil


5. Wayang Suket
Wayang suket merupakan wayang yang dibuat dari serat rumput (suket). Bentuknya pipih seperti wayang kulit tetapi memiliki tekstur anyaman serat. Wayang Suket tidak memiliki banyak warna seperti wayang lainnya. 
Wayang Suket

Wayang ini terbuat dari rumput-rumputan seperti rumput jerami, rumput jarum, atau rumput teki.
Rumput
Rumput dikeringkan
Rumput kering

Sebelum digunakan untuk membuat wayang, rumput segar diambil dan dikeringkan terlebih dahulu. Kemudian rumput kering direndam dalam air hingga layu, selanjutnya rumput dipukul-pukul agar pipih dan semakin lemas. Setelah layu rumput bisa dianyam dengan model yang diinginkan. Biasanya menganyam rumput ini membutuhkan waktu tiga hari hingga satu minggu tergantung dari tokoh wayang yang dibuat. Semakin rumit dan banyak anyaman wayang semakin lama juga waktu yang diperlukan.

Mengayam rumput menjadi wayang

Wayang Suket tidak memiliki satu jenis model saja, ada yang dibuat anyam-anyaman rumit hingga mirip dengan wayang Kulit, ada yang ditali menggunakan simpul-simpul sederhana, ada juga yang diikat lebih sederhana lagi. Kesemua jenis wayang suket tersebut tentu saja bisa dibeda-bedakan karakter tokoh wayangnya.
Anyaman Wayang suket

1. Wayang Suket dengan simpul-simpul rumit

Wayang Suket dimainkan

Pertunjukan Wayang Suket


2. Wayang Suket yang diikat dengan simpul sederhana

Wayang Suket dimainkan



3. Wayang suket yang diikat lebih sederhana 

Pertunjukan Wayang Suket

Asal mula Wayang Suket dari Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di Jawa Timur wayang ini berkembang di daerah Mataram, Bojonegoro, Tulungagung, Kediri dan Blitar. Untuk pertunjukan Wayang Suket, terdiri dari 10 pengrawit, satu sinden, dan gamelan Slendro. 

6. Wayang Wong
Wayang Wong adalah wayang yang diperankan oleh manusia (wong). Tidak ada boneka dalam penayangannya, manusia sendirilah yang bertindak sebagai boneka itu sendiri yaitu berakting dan berdrama sesuai dengan sandiwara yang ditayangkan. Dalam wayang Wong, manusia berperan sebagai tokoh-tokoh wayang dalam cerita, pemeranan ini dilengkapi dengan tata rias dan baju serta aksesoris seperti wayang. Mendramakan wayang juga perlu penjiwaan terhadap tokoh wayang yang dimainkan, gerak gerik, tata bahasa, logat serta bentuk posisipun harus mirip seperti boneka wayang.
Wayang Wong

Persiapan Wayang Wong

Memainkan Wayang Wong

Pertunjukan Wayang Wong


No comments:

Post a Comment