Sunday, January 31, 2016

Kurikulum Seni Rupa Menurut Alkin

Menurut Alkin, kurikulum seni rupa dalam pengembangannya mempertimbangkan sistem tata ekonomi negara dan tata kehidupan masyarakat-bangsa

Pengembangan kurikulum dilakukan bagi kepentingan peserta didik, setiap pengembangan kurikulum tidak hanya semata-mata dikembangkan begitu saja tanpa memperhatikan aspek-aspek lain. Tak terkecuali dengan pengembangan kurikulum seni rupa yang perlu memperhatikan prinsip-prinsip dan determinan kurikulum. Di dalam prinsip-prinsip dan determinan kurikulum seni rupa amat berkaitan dengan sistem tata ekonomi negara dan tata kehidupan masyarakat-bangsa. Sebagai contoh pada prinsip relevansi keluar pengembangan kurikulum harus memperhatikan tuntutan, kebutuhan, dan perkembangan masyarakat yang selalu mengalami perubahan. Perkembangan masyarakat ini tidak terlepas dari perkembangan ekonomi negara dan kehidupan masyarakat-bangsa. Pada aspek empiris dalam determinan Filosofis salah satunya mencangkupi rendahnya daya saing SDM dengan negara lain, kasus ini setidaknya menjadi perhatian negara apalagi dalam sistem ekonomi dan kehidupan masyarakat. Apabila dikaitkan dengan pengembangan kurikulum seni rupa, pengembangan kurikulum itu perlu memandang seberapa jauh posisi negara dalam persaingan ekonomi luar negeri. Sehingga bagaimana caranya dengan pengembangan kurikulum itu agar dapat menghasilkan SDM melalui ketrampilan dalam seni rupa dan dunia kerja atau industri (kesinambungan dalam prinsip Kontinuitas). Sedangkan dalam sisi negatif dari tata ekonomi dan kehidupan masyarakat, pengembangan kurikulum seni rupa harus dapat menyesuaikan keadaan tersebut karena apabila tidak cocok antara kurikulum dengan keadaan nyata ekonomi dan kehidupan dalam masyarakat maka kurikulum seni rupa yang telah dikembangkan tersebut tidak akan berhasil.

Para pengembang kurikulum seni rupa harus peka untuk membagi tugas, antara pengembangan pendidikan dan perkembangan citra produk industri di sekitarnya. Tentang bagaimana perkembangan ekonomi itu dalam sistem sebuah negara. Semakin beragamnya dinamika dan tantangan yang dihadapi oleh dunia pendidikan seni rupa Indonesia, maka pendidikan seni rupa harus lebih tangkas. Oleh karna itu pengembangsn kurikulum harus dapat disesuaiakan dengan aspek yang lainnya untuk menciptakan pendidikan seni yang lebih kondusif dan solutif bagi persoalan bangsa. Tidak hanya kurikulumnya saja yang dikembangkan, namun pendekatan yang berlandaskan kualitas dan relevansi untuk pengembangan pendidikan tinggi juga perlu meningkatkan pemberdayaan dan ketertautan sosial melalui pendidikan tinggi, khususnya di bidang seni rupa.

1 comment: