Saturday, January 30, 2016

Gambar dua gunung matahari terbit

Di dunia anak-anak yaitu kalangan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar cukup banyak kita jumpai gambar yang hampir sama. Dari keseluruhan gambar yang hampir sama tersebut paling banyak dijumpai adalah gambar dua buah gunung dengan sebuah matahari yang terbit di tengahnya. Tidak hanya di pulau Jawa, tetapi di berbagai daerah di Indonesia pun juga banyak yang menggambar dengan pola yang seperti ini. 


Pola gambar dua gunung dengan matahari

Keadaan seperti ini tentu saja bentuk ketidak kreatifan gambar anak yang ajaibnya dilakukan oleh banyak anak. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa hal. Gambar tersebut menjadi gambar konvensional di Indonesia disebabkan oleh banyak faktor yaitu:

1. Metode pengajaran guru
Kebanyakan anak yang menggambar dengan bentuk atau pola gambar yang sama tentu berasal dari pengajaran yang sama oleh pendidik mereka. Guru dalam hal ini menjadi tokoh yang mempelopori hal ini. 
Gambar contoh dau gunung satu matahari

Cara mengajar guru yang mengajar seni rupa dengan sistem hafalan menganggap otak manusia sepeti alat perekam belaka. Meskipun jika tidak ada niat seperti itu, namun gambar yang diajarkan pada guru tetap sama saja yaitu gambar dua gunung dan satu matahari, padahal mereka bisa saja merubahnya.

2. Merupakan gambar khas pemandangan
Setiap ada pelajaran seni rupa khusunya menggambar yaitu menggambar pemandangan, guru selalu mencontohkan gambar dua gunung dan satu matahari. Demikian banyak anak di Indonesia secara otomatis berpikir bahwa menggambar pemandangan adalah menggambar dua gunung dengan matahari di tengahnya. Hal ini merupakan fenomena menyedihkan yang umum terjadi dalam pelajaran seni rupa sekolah-sekolah negeri di Indonesia. 

Pemandangan alam Indonesia

Ahli kreativitas dan seni rupa anak Profesor Primadi Tabrani (dalam Aikon; 2012), mengatakan bahwa sistem pendidikan seni rupa yang salah di sekolah-sekolah dasar negeri menghilangkan potensi kreatif anak Indonesia. Termasuk saat-saat seorang guru memberi contoh di papan tulis dengan sebuah pemandangan dua gunung dan satu matahari.

3. Mudah dibuat dan merupakan gambar yang mewakili banyak hal
Dengan melihat gambar dua gunung dan satu matahari orang sudah bisa mengatakan bahwa gambar itu adalah gambar pemandangan, sehingga tidak perlu repot-repot menggambarkan pohon, hutan atau gambar alam lain yang lebih sulit. Demikian pula pada gambar dua gunung dan satu matahari yang memiliki bentuk sederhana yaitu dua buah segitiga, sebuah garis melengkung di tengahnya dan sebuah garis datar sebagai garis dasar sudah menjadi sebuah gambar pemandangan. Kemudahan cara menggambar inilah menjadi hal yang mudah ditiru oleh anak terutama anak kecil. Sehingga dengan meniru gambar tersebut anak-anak sudah dapat dikatakan mampu menggambar pemandangan. Hal itu tentu menggembirakan karena pada dasarnya usia mereka masih dalam tahap prabagan. Apalgi pada anak yang tinggal di daerah dekat gunung, pemandangan gunung dan matahari menjadi hal yang biasa. Objek yang sering dilihat oleh anak dan dekat dengan kehidupan anak akan lebih mudah dan cepat untuk diajarkan dan dimengerti anak (Nofianto; 2012).
                                       
Pemandangan gunung menceritakan banyak hal
Gambar yang terdiri dari dua gunung dan satu matahari sudah menjadi gambar yang dapat menceritakan berbagai hal. Yaitu suasana alam yang diantaranya terdapat dataran rendah, dataran tinggi, daerah pegunungan, daerah pesawahan, hutan, jalan, suasana pagi dan sebagainya. Sebuah garis lurus yang menjadi garis dasar menjadi dasar yang mudah dibuat sebagai awalan untuk menggambar. Garis ini dapat mewakili area persawahan, jalan dan dataran rendah di bawah gunung. Bentuk segitiga merupakan perwakilan gambar gunung yang mudah dibuat bagi anak. Hanya dengan membuat gambar segitiga sudah dapat dikatakan gunung yang padahal dalam keadaan sebenarnya gunung memiliki permukaan yang dan isi yang rumit. Digambarkan dua gunung sebab jumlah gunung yang lebih dari satu buah sudah dapat dikatakan sebagai pegunungan, hal ini berkaitan dengan keadaan di Indonesia yang memiliki banyak gunung. Sedangkan gambar sebuah matahari merupakan cerminan suasana dipagi hari ketika matahri terbit. Hal ini tentu sering dilihat oleh anak yang setiap pagi bersekolah (di daerah pedesaan). Selain itu jika semisal letak gambar matahari tidak terdapat di tengah-tengah dua gunung maka komposisinya kurang bagus. Matahari yuang terdapat di tengah gunung menjadi gambar yang simetris, yaitu salah satu dari prinsip keseimbangan dalam nirmana yaitu keseimbangan setangkup.

4. Keadaan alam Indonesia dan anggapan masyarakat tentang gunung
Gambar yang sudah banyak dicontohkan oleh guru di Indonesia ini tentu berasal dari tradisi turun menurun yang telah diajarkan pada masa sebelumnya. Keadaan alam di Indonesia yang kaya dengan kekayaan alamnya tidak terlepas dari keberaaan gunung berapi. Banyaknya gunung yang ada di Indonesia menjadi pemandangan alam yang mudah dijumpai terutama di daerah pedesaan. Terlebih lagi pada masa dahulu sebelum munculnya banyak bangunan gedung yang besar dan terbentuknya suasana kota yang mendominasi. Keadaan tersebut menjadi pemandangan yang indah di Indonesia, apalagi besarnya ukuran gunung itu sendiri lebih mudah terlihat penampakannya oleh ukuran seorang manusia. Sedangkan masyarakat lokal sejak zaman dahulu menganggap (terutama yang aktif) sebagai tempat pencarian spiritual/ghaib atau kontemplasi dengan zat tertinggi (Yuli; 2012).
Kemegahan gunung

Yuli juga mengatakan bahwa gunung dilambangkan sebagai simbol kekuasaan, ketuhanan, spiritual, kesuburan, kemarahan, dan lain sebagainya. Seperti halnya dalam pagelaran wayang kulit, gunungan menjadi pembuka dalam setiap sesi dan juga penutup. Gunungan juga menjadi perwakilan atas hutan belantara, kemarahan (api) dan lain sebagainya. Seharusnya yang disadari masyarakat adalah bahwa masyarakat yang survive dengan segala tantangannya bersama nenek moyang pendahulu. Fenomena gunung yang telah menjadi persepsi yang berarti bagi masyarakat Indonesia menjadikan gambar gunung terdapat dimana-mana. Bahkan dalam simbol profinsi Jawa Tengahpun terdapat gambar gunung kembar yang memiliki arti persatuan antara rakyat dan pemerintah daerah (Livanda; 2012). Keadaan alam yang seperti itu sering dijumpai masyarakat Indonesia apalagi masyarakat yang pagi hari sering berangkat bekerja dapat melihat suasana gunung dan matahari yang sedang terbit.
Gambar ini bisa disebut sebagai gambar tradisional di Indonesia. Hal ini dikarenakan di Indonesia gambar ini sudah di tularkan secara turun temurun sejak dahulu. Gambar yang menjadi cerminan keadaan alam Indonesia ini menjadi cirikhas budaya Indonesia yang pada kehidupannya tergantung dengan alam. Meskipun di negara lain juga terdapat gambar tersebut namun tidak seperti di Indonesia yang membumi nusantara.


Sumber:
  1. Aikonia. 2012. http://aikon2.com/hub/?p=1790
  2. Ilham Yuli Isdayanto. 2012 http://sosbud.kompasiana.com/2012/03/26/gunung-berapi-dan-simbol-budaya-bangsa/
  3. Najib Livanda. Sumber: Serial Salam Sahabat Nusantara Jawa Tengah
  4. http://najib-slankscooteris.blogspot.com/
  5. Nofianto, Imam. Fenomena Pola Gambar Dua Gunung pada Anak Usia TK & SD. 2012. http://nofianart.blogspot.com/2012/02/fenomena-pola-gambar-dua-gunung-pada.html

No comments:

Post a Comment