A. Definisi Seni Rupa
Seni sudah menjadi salah satu dalam kehidupan manusia dari zaman ke zaman, dari masa pra sejarah hingga sekarang, keberadaan seni sangat melekat dalam setiap sendi kehidupan dan manusia sehingga tidak dapat terpisahkan sampai saat ini. Seni rupa sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Kita bisa menyaksikan seni rupa sejak kita bangun dari tidur, melihat ornamen pakaian yang kita kenakan, lukisan yang terpajang di rumah, desain cangkir yang kita gunakan untuk minum, gambar yang kita lihat di layar telepon seluler, tayangan di televisi, gedung-gedung di perkotaan , alam yang penuh warna dan semua yang tampak dalam kehidupan manusia. Dari berbagai benda seni rupa tersebut dapat membuat perasaan kita tergugah, hampir semua benda, bangunan, pakaian dan berbagai peralatan yang dirancang dengan mempertimbangkan nilai-nilai estetika.
B. Fungsi Seni Rupa dalam Kehidupan Manusia
Fungsi seni rupa sangat beragam, tergantung pada latar belakang terciptanya karya seni rupa. Misalnya seni rupa terapan memiliki fungsi untuk memenuhi nilai guna atau fungsi praktis dalam kehidupan sehari-hari, dan seni murni memiliki fungsi sebagai sarana kepuasan batin akan keindahan. Secara umum, seni memiliki banyak fungsi seperti fenomena masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidupnya, sebagai pembelajaran masyarakat terhadap segala sesuatu, baik nilai maupun alam, sebagai penyadaran terhadap peristiwa, baik sejarah, sosial, politik dan budaya, seni mampu mengisi dan mempengaruhi zamannya, dan seni sebagai penjaga nilai keindahan dan kemanusiaan dalam kehidupan masyarakat.
keberadaan seni rupa menurut Feldman (1967) memiliki 3 fungsi dalam kehidupan manusia, yaitu:
1. Fungsi Individual, seni digunakan untuk mengungkapan rasa/ emosi dengan cara memberi tanggapan dan penghayatan seseorang terhadap lingkungannya.
2. Fungsi sosial kemasyarakatan, seni yang digunakan untuk kepentingan masyarakat luas seperti penerangan, pendidikan, kesehatan, agama dan sebagainya.
3. Fungsi fisik kebendaan, seni yang digunakan untuk keindahan di berbagai benda keperluan manusia: arsitektur, interior bangunan, furnitur, serta benda-benda pakai lainnya.
C. Klasifikasi Karya Seni Rupa Berdasarkan Waktu Perkembangannya
Seni Rupa Tradisional berkaitan erat dengan khazanah lokal budaya di daerah tertentu. Sehingga berbagai daerah biasanya memiliki karya Seni Rupa Tradisional yang unik dan beragam. Karya Seni Rupa Tradisional umumnya menggunakan pelambangan (simbolis), baik dalam bentuk metafora binatang, tumbuhan, bangunan, atau figur manusia. Simbol tersebut banyak ditemui di candi-candi, motif kain tenun, bahkan perabotan sehari-hari, biasanya bersifat spiritual, religius, dan mitologis.
Seni Rupa Modern mulai menanggalkan pakem-pakem suatu tradisi, dan mengutamakan eksperimen demi kemajuan seni, yang tergolong dalam Seni Rupa Modern yaitu Seni Murni (Fine Art) dengan mengutamakan sifat estetikanya. Seni Rupa Murni terdiri dari Seni Lukis, Seni Patung dan Seni Grafis.
Seni Rupa Kontemporer berkembang pada masa kini, merespons dan mempresentasikan situasi sosial dan budaya kekinian. Seni Rupa Kontemporer berorientasi bebas dengan medium yang tidak terbatas, dan dapat menggabungkan nilai-nilai tradisional dan modernitas. Karya Seni Rupa Kontemporer berkaitan dengan perkembangan teknologi yang berkembang di masa kini.
D. Contoh karya seni rupa berdasarkan perkembangannya
Seni Rupa Tradisional:
Sumber: Berita Sastra Budaya/Melayu Online (2014)
Gambar 1.2. Anyaman Purun dari Kalimantan sebagai peralatan tradisional.
Sumber: Tokopedia/Native Borneo (2015)
Seni Rupa Modern:
Gambar 1.3. Lukisan Pemandangan karya Wakidi.
Sumber: Indoartnow/Wakidi (1954)
Gambar 1.4. Lukisan Abstrak karya Achmad Sadali.
Sumber: Galeri Nasional Indonesia/Achmad Sadali (1980)
Seni Rupa Kontemporer:
Gambar 1.5. Karya Video Art oleh Krisna Murti.
Sumber: Galeri Nasional Indonesia/Krisna Murti (1996)
Gambar 1.6. Karya Seni Pertunjukan oleh FX. Harsono.
Sumber: Desain Grafis Indonesia/FX Harsono (2009)
Sumber: Buku Guru Seni Rupa Kurikulum Operasional Sekolah SMK Pusat Keunggulan