Tuesday, May 8, 2018

Menggambar pada media selain kertas

Menggambar pada umumnya dikerjakan pada media kertas menggunakan peralatan yang sesuai seperti pensil, bolfoin, pensil warna, penghapus dan sebagainya. Akan tetapi peralatan ini dapat juga dikerjakan pada media lain yang menunjang, artinya dapat dikerjakan sesuai dengan tekstur dan bahan.
Contohnya ketika kita menggunakan peralatan seperti pensil, sebaiknya digunakan pada media yang berbahan keras karena bahan pensil sebagai batu tulis memiliki kepadatan bahan yang keras dan memerlukan goresan pada bahan keras. Jika menggunakan pensil pada bahan yang lebih lunak sebaiknya diberi alas atau lapisan pada bagian bawahnya agar pensil dapat tergores dengan baik. Di samping itu, menggunakan kertas pun harus menggunakan alas benda keras agar tekstur kertas lebih keras seperti tumpukan kertas, meja, lantai, kayu, backboard dan lain-lain, sehingga mudah untuk digoresi oleh pensil.

Menggambar pada media selain kertas dapat dilakukan pada bermacam-macam bahan contohnya pada kain, kayu, tembok, backboard, triplek, dan sebagainya.
1. Menggambar pada kain
Bahan kain terbuat dari anyaman benang yang begitu banyak sehingga bahannya lentur dan tidak kaku. Meskipun tidak semua kain memiliki sifat kaku tetapi kebanyakan tidak statis sehingga agak susah jika digambari. Jika bahan keras digoreskan pada permukaannya maka diperlukan penampang agar bahan kain tetap statis. Penampangan bahan kain dapat dilakukan dengan menjepit bagian-bagian tepi bahan dan memberi alas keras. Jika kita melihat proses menyulam dapat dilihat bahwa bahan kain selalu membutuhkan penampang kain yang berbentuk lingkaran agar kain terpentang dan ketika disulam mendapatkan hasil yang maksimal.
Contoh kain

2. Menggambar pada kayu
Bahan kayu merupakan bahan keras. Bahan yang terbuat dari alam ini diperoleh dari batang pohon yang dibelah. Bahan kayu biasanya berupa glondongan maupun yang sudah dipotong-potong. Untuk menggambar pada bahan kayu yang paling nyaman adalah pada bahan kayu yang berupa potongan lempengan-lempengan sehingga memiliki permukaan yang rata. Menggambar pada bahan kayu tidaklah sudah, seperti ketika menggambar pada meja atau kursi. Menggambar menggunakan pensil pada kayu juga dapat dihapus seperti halnya ketika menggambar pada bahan kertas. Perlu diperhatikan juga jenis bahan kayu yang akan digunakan. Ada beberapa bahan kayu yang tetap memiliki tekstur kasar ketika sudah dibelah menjadi bentuk penampang.
Contoh kayu

Tekstur kayu



3. Menggambar pada tembok
Tembok merupakan bahan buatan manusia yang terdiri dari susunan batu bata, semen dan cat tembok. Cat tembok lah yang memberikan tekstur halus pada permukaannya, sehingga kita hanya menggambar pada permukaan cat yang telah kering. Untuk tembok berantakan permukaannya hendaknya diratakan dulu. Tembok yang baik untuk digambari adalah yang sudah dicat, sehingga memiliki warna dasar biasanya putih. Menggambar pada tembok memerlukan peralatan besar seperti tangga, kursi, ember, kuas besar serta cat dalam jumlah banyak karena media gambar sangat luas. Membuat sket pada tembok dapat menggunakan pensil atau kapur tulis. Pewarnaanpun menggunakan cat tembok.

Contoh tembok

Tembok tidak rata

4. Menggambar pada hardboard
Hardboard merupakan salah satu media keras yang terbuat dari bahan kayu. Tekstur dari media ini juga keras hampir seperti kayu. Hardboard untuk siswa dapat dibeli ditoko bangunan dengan ketebalan yang bervariasi. Selain digambar, hardboard juga dapat dicukil dan digunakan dalam pembuatan karya grafis (cetak tinggi). Menggambar pada hardboard dapat menggunakan pensil biasa.

Contoh hardboard

Tekstur hardboard

Penggunaan hardboard pada alas menulis

Penggunaan hardboard pada cukil kayu

5. Menggambar pada triplek
Triplek dari asalnya terbuat dari kayu tipis yang berlapis-lapis dengan ketebalan yang bervariasi. Kayu triplek dapat dijumpai di toko bangunan. Menggambar pada triplek lebih sulit jika dibandingkan menggambar pada backboard karena permukaan triplek lebih bertekstur kasar, sedangkan backboard memiliki tekstur yang lebih halus. Oleh karena itu tangan harus luwes ketika menggambar pada tiplek agar goresan tidak putus-putus atau berkelok-kelok.

Contoh triplek






No comments:

Post a Comment