Wednesday, May 15, 2019

APRESIASI SENI BUDAYA NUSANTARA



APRESIASI SENI

Apresiasi secara umum adalah melakukan suatu pengamatan, penghayatan, penikmatan, pemahaman suatu nilai, dan memberi kritik simpati terhadap sebuah karya seni. Apresiasi akan menimbulkan rasa senang, kesadaran untuk dapat menilai, menghargai, dan menciptakan karya seni. Apresiasi berasal dari bahasa Latin appresiatus yang artinya penilaian atau penghargaan.

Seni adalah alat komunikasi yang halus karena sifat simbolis yang terkandung dalam karya seni yang bersangkutan, sehingga dalam seni dituntut lebih banyak persyaratan untuk dapat mengungkapkan misi yang akan disampaikan. Pengertian apresiasi tidak terbatas pada kemampuan mengungkap misi, baik yang menyampaikan (berupa karya) maupun yang menerima misi (pemirsa atau pemerhati seni). Pada prinsipnya, apresiasi seni merupakan aktivitas mental yang mencakup penghargaan yang bersifat subjektif, namun bagi kritikus seni penilaian sebuah karya tetap akan menjurus pada objektifitas.

Kritikus adalah orang – orang yang memiliki pengetahuan tentang seni lebih banyak sehingga dapat menilai karya lewat penalaran dan keilmuan. Untuk menikmati suatu karya seni diperlukan pemahaman yang menyeluruh tentang seluk beluk karya seni. Untuk memahami lebih jauh terlebih dahulu harus melalui tahap permulaan, yaitu definisi seni itu sendiri.

Karya budaya rupa akan dinilai kurang bermakna jika masyarakatnya tidak memiliki apresiasi dan penghargaan terhadap karya – karya itu secara baik. Banyak karya budaya rupa gemilang anak bangsa tidak terawat, lapuk dan bahkan dimusnahkan hanya karena masyarakat tidak memiliki apresiasi terhadap karya – karya itu. Bahkan tidak sedikit kaum terpelajar kurang memiliki apresiasi terhadap karya – karya yang menjadi tanda peradaban bangsa, sehingga karya – karya besar itu tidak tercatat dalam sejarah.

Apresiasi budaya rupa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari dunia kesenirupaan secara keseluruhan. Tanpa apresiasi, dunia kesenirupaan tidaklah akan berkembang. Dari apresiasi inilah kemudian berkembang ilmu – ilmu dan teori – teori kesenirupaan.

 FUNGSI DAN TUJUAN APRESIASI
Fungsi dan tujuan apresiasi : pada hakekatnya, aktivitas yang bersifat apresiatif, dengan memberikan sejumlah pengalaman estetis melalui seni, merupakan fungsi individual dan sosial. Fungsi seni ini adalah untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosional seniman dan orang lain. Agar fungsi ini berjalan sebagaimana mestinya diperlukan perpaduan dan penghayatan antara penglihatan dan pendengaran serta pengolahan melalui intelektualitas, imajinasi, dan rasa, sehingga dapat menafsirkan karya yang disuguhkan. Tujuan apresiasi adalah mengarahkan penafsiran pada suatu karya, agar memiliki kemampuan dalam menikmati, menghargai jenis – jenis karya secara baik dan positif.

 PENDEKATAN APRESIASI
Ada beberapa pendekatan dalam mengapresiasi karya seni, antara lain : 
1. Pendekatan deskriptif yaitu mengamati dan memaparkan karya seni secara apa adanya, seperti objek gambar, penggunaan warna, komposisi warna, tema karya, judul karya, pembuatnya, dan berbagai hal yang ditampilkan pada karya tersebut.
2. Pendekatan analitis yaitu mengamati objek seni berdasar kaidah – kaidah estetika yang baku, seperti aspek tematik, teknik pengerjaan, penerapan asas kesenirupaan, dan makna yang terkandung di dalamnya.
3. Pendekatan interpretative yaitu menginterpretasi karya seni berdasar sudut pandang pengamat, baik dari kesamaan pengalaman, kesamaan sudut pandang, unsur keindahan, atau pengetahuan pengamat.
4. Pendekatan penilaian yaitu proses memberi pengukuran, baik secara objektif maupun penilaian secara subjektif. Penilaian secara objektif didasarkan kepada pertimbangan teknis pengerjaan, sedangkan penilaian subjektif berdasar pada pertimbangan apresiatif pengamat, sehingga diperoleh kesimpulan karya itu baik atau buruk.
5. Pendekatan interdisiplin yaitu suatu karya seni dilihat dari berbagai disiplin keilmuan.

2 comments: