Jika kita mengamati aktivitas anak dengan boneka, yang mereka lakukan adalah menjadikan boneka sebagai anak pura-pura. Apapun jenisnya, boneka yang memiliki ukuran lebih kecil menjadi sarana yang pas untuk dijadikan "anak-anak an". Kegiatan ini anak peroleh dari kehidupannya sehari-hari dalam keluarga, anak yang berstatus sebagai anak akan mengerti bagaimana interaksinya dengan orang tua, sehingga hal itu diaplikasikan pada drama boneka. Dalam kegiatannya, peran anak sebagai orang tua si boneka menjadikan cerminan orang tuanya sendiri bagaimana orang tua memperlakukan anak. Tindakan yang diberikan anak pada boneka merupakan bentuk sikap orang tua yang ditiru. Sebagai orang tua kita bisa mengamati hal ini sebagai koreksi orang tua terhadap didikan pada anak, apakah anak tersebut sudah memperlakukan bonekanya dengan baik, terlalu keras, atau penuh kasih sayang?
Menyayangi boneka
Dalam drama boneka, peranan anak sebagai orang tua dapat memupuk tanggung jawab anak sebagai orang tua si boneka. Sikap melindungi dan mengasihi menjadi bentuk ungkapan tanggung jawab kecil yang anak pelajari saat meyayangi si boneka meskipun hanya dalam bentuk drama. Walau bagaimanapun anak selalu memiliki rasa ingin meniru orang tuanya, apa yang dilakukan orang tua, apa yang diajarkan orang tua serta apa yang ditampilkan orang tua sebagai orang dewasa. Tidak wajar drama menjadi permainan yang digemari karena melalui drama anak bisa menjadi orang dewasa dengan instan tanpa larangan, termasuk dalam hal bertanggung jawab.
Anak menjadi orang tua
Banyak jenis boneka yang dapat dijadikan sebagai peran anak dalam permainan drama anak bersama boneka. Boneka bentuk manusia bayi merupakan boneka paling sesuai sebagai "bayi pura-pura" untuk anak kecil. Boneka jenis ini banyak di pasaran dan mudah dijumpai, biasanya disertai dengan perlengkapan kecil seperti dot, baju bayi, boneka lebih kecil milik bayi serta suara yang dapat keluar dari perut si boneka.
Boneka bayi Boneka hewan
Boneka berbentuk bayi mempunyai keuntungan dari bentuk yang dimiliki, bentuk wajah manusia bayi dan anggota tubuh yang lengkap. Di bandingkan dengan boneka bentuk hewan atau bentuk manusia dewasa, boneka bentuk bayi lebih nyaman digunakan dalam berdrama "anak-anak an". Ketika sang anak menatap wajah boneka berbentuk hewan, seolah-olah bayi yang dimilikinya memiliki cacat seperti hidung yang terlalu besar, tidak memiliki rambut, telinga yang aneh dan lain sebagainya. Sedangkan boneka manusia dewasa akan sangat aneh jika diperlakukan seperti bayi. Tidak ada bayi yang sudah memiliki asi sendiri, atau bay yang memakai maku up dan cantik, misalnya seperti itu. Kenyamanan anak dalam bermain juga mempengaruhi tingkat kesuksesannya dalam mengekspresikan diri.
Boneka bayi
No comments:
Post a Comment