Kreasi seni budaya Nusantara dihasilkan oleh serangkaian proses yang cukup panjang. Kreasi seni budaya Nusantara juga harus melalui proses perancangan sebelum terwujud dalam bentuk seni yang konkret. Untuk menghasilkan suatu kreasi dan karya seni, berikut adalah beberapa bentuk rancangan karya yang dapat ditempuh.
Dalam merancang kreasi karya seni lukis, terdapat beberapa hal yang patut diperhatikan, yakni sebagai berikut.
a. Memilih alat dan bahan
Pembuatan karya seni Illkis dimulai dengan pemilihan matevial berupa alat dan bahan. Umumnya karya seni lukis dibııat menggunakan dua elemen, yakni cat dan media seperti kertas atau gambar. Jenis cat yang banyak digunakan untuk nıelukis di antaranya cat air cat minyak dan cat akrilik. Cat air adalah jenis cat dengan pigmen sangat lembut yang cocok untuk digunakan melukis pada bidang berupa kertas. Cat air memiliki sifat transparan. Cat minyak adalah jenis cat yang pigmen warnanya dapat diencerkan dengan terpenting. Cat minyak sangat cocok digunakan untuk pembuatan lukisan yang mengutamakan detail serta jangkauan gradasi warna yang lebih lebar dan awet. Ciri khas dari cat minyak adalah memiliki aroma yang menyengat dan membutuhkan waktu lama untuk kering. Sementara itu, cat akrilik adalah jenis cat yang pigmen warnanya lebih beşar dari cat air memiliki daya tutup permukaan yang cukup luas, dan bersifat transparan. Ciri khas dari cat akrilik adalah memiliki aroma yang tidak menyengat, cepat kering, dan membutuhkan benda-benda pendukung, seperti gel pengilap dan varnish pengilap untuk menampilkan kesan kilap.
Pada umumnyaı media gambar yang banyak digunakan oleh pelukis adalah kanvas, yakni kain tenunan dengan daya cengkeram dan daya serap yang kuat, serta bersifat antiretak. Kain tenun yang digunakan sebagai kanvas umumnya telah dilapisi dengan plamir atau cat dinding antibocor. Pelapisan cairan antibocor pada kanvas disesuaikan dengan jenis kanvasnya. Semakin halus tekstur kanvas, semakin sedikit pula pelapisan yang dilakukan. Kanvas merupakan media yang tepat untuk melukis menggunakan cat minyak dan cat akrilik.
Sementara itu, media gambar Iain yang seiring digunakan adalah kertas. Kertas yang digunakan untuk melukis tentu memiliki ketebalan berbeda dengan kertas yang digunakan untuk menulis. Pemilihan kertas untuk melukis juga didasarkan pada gaya melukis yang hendak diterapkan. Contohnya, jika ingin membuat lukisan bergaya realis, jenis kertas yang cocok digunakan adalah kertas bertekstur halus. Sementara itu, kertas bertekstur kasar sangat cocok untuk digunakan dalam pembuatan lukisan bergaya abstrak. Jenis cat yang sangat cocok digunakan untuk media kertas adalah cat air.
Selain cat dan media gambar, terdapat beberapa alat pendukung Iainnya dalam penciptaan karya lukis, seperti palet, kuas, pisau palet, ember, dan alat tulis.
1) Kuas merupakan alat yang digunakan untuk menyapukan cat ke atas permukaan media gambar.
Bentuk kuas cat air cenderung lebih halus dibandingkan kuas cat minyak ataupun akrilik. Bagian ujung bulu kuas ada yang datar, bundar, ataupun meruncing. Biasanya, bulu pada kuas menggunakan serat buatan dan rambut hewan musang.
2) Palet merupakan alat untuk mencampurkan aneka warna cat yang akan digunakan untuk melukis. Palet cat minyak memilikj permukaan datar dan luas, sedangkan permukaan palet cat air memiliki lubang-lubang yang cekung.
3) Pisau palet merupakan alat yang berfungsi sama dengan kuas, yakni menempelkan cat pada permukaan kanvas. Bedanya, pisau palet lebih sering digunakan untuk menempelkan cat yang lebih tebal.
4) Ember berisi air digunakan untuk mencuci dan membersihkan ujung kuas yang digunakan untuk melukis.
5) Alat tulis, seperti pensil, penggaris, dan penghapus, digunakan untuk membuat sketsa lukisan sebelum dituangkan ke dałam kanvas.
Sumber: a. www.pxhere.com, b. www.maxpixel.net
Gambar 1 0.3 (a) cat minyak dan (b) cat akrilik biasa digunakan untuk melukis di kanvas
Gambar 10.4 Contoh alat pendukung dalam pembuatan lukisan, seperti (a) palet, (b) kuas, serta (c) cat dan ember.
Kreativitas dalam menciptakan karya seni lukis juga dapat diterapkan dalam pemilihan alat dan bahan yang tidak biasa. Contohnya, selain kanvas dan kertas, masih banyak media lain yang dapat digunakan untuk melukis, seperti papan, keramik, hingga tembok bangunan. Alat yang dipergunakan pun bervariasi, seperti cat semprot (pylox), air brush, hingga kosmetik seperti lipstik. Pemilihan alat dan bahan tergantung pada jenis lukisan apa yang hendak dihasilkan oleh seniman.
b. Memilih teknik melukis
Meskipun setiap pelukis memiliki gaya tersendiri dalam menciptakan suatu karya, umumnya teknik yang digunakan tetap sama. Dalam penciptaan karya lukis, terdapat beberapa teknik melukis yang sering digunakan dan bergantung pada jenis cat yang digunakan. Berikut adalah teknik yang sering digunakan pada pembuatan lukisan cat air.
1) Teknik flat washes, yakni teknik menyapukan kuas cat ke kertas agar memperoleh hasil sapuan yang rata.
2) Teknik graded washes, yakni teknik membuat tingkatan warna pada kanvas untuk menggambarkan kesan jauh dan dekat.
3) Teknik variegated washes, yakni teknik menyapukan kuas untuk menghasilkan warna-warna yang berbeda dan akan menyatu ketika disapukan pada kertas.
4) Teknik broken wash, yakni teknik sapuan kuas yang bertujuan untuk menghasilkan jejak warna dan sapuan kasar.
5) Teknik sapuan kuas kering, yakni teknik menyapukan kuas ke media gambar dengan sapuan yang mendetail.
6) Teknik blocking in, yakni teknik mengeblok sebuah bidang secara merata menggunakan kuas.
7) Teknik overlajd glazing, yakni teknik untuk menghasilkan kesan warna yang saling bertumpuk.
8) Teknik spattering, yakni teknik mengetuk-ngetukkan kuas yang penuh dengan cat pada jari sehingga butiran dan bercak çat jatuh pada media gambar.
Sementara itu, teknik yang sering digunakan pada pembuatan lukisan cat minyak ataupun cat akrilik adalah sebagai berikut.
1) Teknik konvensional, atau teknik umum, yakni menggoreskan warna cat ke atas permukaan media gambar menggunakan kuas.
2) Teknik impasto, yakni teknik membubuhkan cat pada kanvas secara tebal. Pencampuran warna pada teknik ini dapat dilakukan di atas palet ataupun kanvas. Teknik ini akan menciptakan tekstur sangat kuat ketika cat mengering. Teknik ini sangat cocok untuk melukis dengan gaya impresionistik atau ekspresionistik.
3) Teknik spontan, yakni teknik menyapukan kuas ke atas kanvas secara cepat dan tidak menggunakan perhitungan tertentu. Teknik ini banyak digunakan pada pembuatan lukisan abstrak dan ekspresionistik. Teknik ini bersifat intuitif sehingga menghasilkan efek dramatik, dinamis, dan ekspresif.
4) Teknik plakat, yakni teknik yang digunakan untuk menghasilkan jejak-jejak goresan kuat pada kanvas.
5) Teknik transparan, yakni teknik yang dilakukan dengan menggunakan cat yang teksturnya lebih cair agar menghasilkan kesan tipis saat disapukan pada kanvas.
Sumber: dokumentasi penulis
Gambar 10.5 Pembuatan lukisan cat minyak dengan teknik spontan.
c. Membuat lukisan
Pada pembahasan-pembahasan sebelumnya, telah disebutkan bahwa tahap perancangan karya seni meliputi tahap eksplorasi, perancangan, dan perwujudan. Tahapantahapan tersebut juga dilakukan pada pembuatan lukisan. Meskipun demikian, ada beberapa jenis lukisan yang tidak melalui tahap-tahap tersebut, misalnya lukisan bergaya abstrak dan ekspresionistik Yang ticlak melalui tahap perancangan. Perhatikan skema berikut,
Gambar 10.6 Gambar Skema Proses Melukis
Dalam pembuatan lukisan, seniman harus melakukan eksplorasi terlebih dahulu untuk menentukan ide, gagasan, dan tema yang akan diangkat dalam bentuk lukisan, Tahap selanjutnya adalah menentukan gaya lukisan yang hendak diterapkan: apakah bergaya abstrak, realistik, impresionistik, atau gaya lainnya? Selanjutnya, tentukan jenis media yang akan digunakan untuk membuat lukisan. Setelah itu, buatlah sketsa atau rancangan kasar dari lukisan yang hendak dibuat. Jika lukisan yang akan dibuat bergaya abstrak atau ekspresionistik, pembuatan sketsa atau rancangan tidak diperlukan.
Untuk lebih memahami tentang langkah pembuatan lukisan, simaklah contoh pembuatan lukisan bergaya realistik dengan media kanvas dan cat minyak berikut.
1) Buatlah sebuah sketsa pemandangan dengan memperhatikan perspektif.
2) Ambillah beberapa tube cat dan tuangkan pada palet. Jangan mengambil terlalu banyak warna. Warna yang terbatas akan menghasilkan efek keserasian.
3) Sapukan warna-warna terang pada bidang-bidang sketsa secara tipis dan merata dengan terpentin yang cukup dan kuas agak leban
4) Sapukan warna-warna yang lebih tua pada subjek gambar untuk mendapatkan karakteristik, volume, tekstur, dan efek pencahayaan yang tepat.
5) Sapukan warna-warna pada detail lukisan agar subjek pemandangan menjadi lebih realistik. Kuas yang digunakan harus lebih kering, sedangkan cat yang digunakan agak tebal untuk menimbulkan jejak yang jelas dan kuat.
6) Lakukan tahap finishing atau penyelesaian dengan memberikan varnish pada lukisan. Pemberian varnish akan menjadikan lukisan lebih tahan lama dan tidak mudah terkena debu.