Sunday, November 7, 2021

Menganalisis Konsep Patung


Seperti Kamu tahu, manusia merupakan makhluk kreatif yang suka akan keindahan. Rasa indah yang diperoleh melalui banyak pengalaman keindahan tersebut melalui berbagai karya seni, salah satunya melalui seni patung. Patung adalah karya seni tiga dimensi (memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggi) yang mengungkapkan sesuatu objek, peristiwa, atau lambang secara kreatif dan indah (estetik). Sebagai karya seni rupa rupa tiga dimensi, patung dibuat dengan metode substraktif yakni dengan mengurangi volume (dipotong, dipahat) dan juga metode aditif yakni dengan cara menambahkan volume.

Kamu melihat orang membuat patung dari bahan kayu yang dipahat? Suku Asmat di Papua sangat ahli membuat patung dengan memahat kayu seperti itu. Kamu juga dapat menemukan banyak pematung yang membuat patung dengan cara memahat batu di kita Candi Borobudur. Sementara itu di Trowulan Mojokerto (Jawa Timur), Kamu akan banyak menemukan orang membuat patung berbahan logam dengan cara mengecornya. Patung dibuat dengan menggunakan berbagai bahan dan berbagai teknik atau cara.

Seperti Kamu tahu, sebagai makhluk kreatif manusia selalu melihat hal-hal yang baru, bentuk-bentuk yang baru, cara-cara yang baru, manfaat-manfaat yang baru, gagasan-gagasan yang baru, dan seterusnya. Pengalaman manusia yang sangat beragam, khas, dan unik itu pada pemindahan manusia untuk menghasilkan gagasan-gagasan yang asli. Cara-cara yang asli. Bentuk-bentuk yang asli. Juga karya- karya yang asli. Daya cipta atau kreativitas manusia tersebut memunculkan karya-karya seni yang baru.


Gambar 1A

Pengalaman berkeindahan setiap orang juga sangat beragam. Kamu mungkin bisa menggemari musik campursari, sementara kawan-kawan Kamu mungkin ada yang menggemari musik keroncong, pop, jazz, dangdut, atau yang lainnya. Kamu menggemari musik campursari yang dibawakan oleh penyanyi Didi Kempot, sementara sahabat Kamu yang juga gemar musik campursari menggemari suara penyanyi senior Waldjinah. Perbedaan-perbedaan tersebut menunjukkan adanya pengalaman keindahan yang berbeda.

Setiap orang punya kreativitas dan pengalaman keindahan yang berbeda-beda. Hal ini akan mendorong mereka untuk mengungkapkan rasa indah dan kreativitas tersebut dalam bentuk-bentuk perwujudan karya seni yang berbeda-beda. Dalam Seni Rupa akan menghasilkan bentuk-bentuk bangunan yang berbeda, menghasilkan lukisan- lukisan yang berbeda, menghasilkan patung-patung yang berbeda, dan seterusnya.

Dalam hal patung yang berbeda-beda, perbedaan tersebut bukan hanya dari segi dasar yang digunakan, teknik pembuatannya, cara pembuatannya, namun juga fitur. Meski demikian, seni patung selalu menonjolkan sosok 3 dimensi dalam perwujudan yang unik, kreatif, dan estetik serta dengan fungsi yang beragam pula.

Patung sudah dibuat orang sejak jaman primitif. Kamu mengetahui bahwa pada masa primitif, alam pikiran manusia masih tunduk pada hal-hal yang bersifat mistik atau tahayul. Maka tidak sedikit orang membuat patung untuk dipuja atau disembah. Pada peradaban berikutnya yang lebih maju, ketika manusia melepaskan diri dari kepercayaan mistik dan menggunakan akal budinya, mereka tak lagi memuja dan memuja patung. Pengalaman keindahan dan kreativitas yang mendorong manusia menghasilkan patung-patung untuk keperluan di berbagai bidang dalam kehidupan mereka sehari-hari.


Gambar 1B

Gambar 1C

    Patung merupakan karya seni rupa rupa tiga dimensi yang diciptakan dengan metode substraktif yakni dengan cara mengurangi volume dan metode aditif yakni dengan cara menambahkan volume. Metode substraktif pada batu dan kayu, metode aditif pada tanah liat, plastisin, lilin. Di Indonesia, patung-patung yang dipengaruhi agama Hindu banyak ditemui di situs Candi Prambanan dan berbagai tempat di pulau Bali. Sedangkan pengaruh agama Buddha di Situs Candi Borobudur.

Gambar 1D


Sumber:

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA. Modul Pembelajaran Jarak Jauh Kelas VII Semester Genap. 2020.

No comments:

Post a Comment