Setelah Kamu mengetahui tentang bahan, alat, teknik dan fungsi patung selanjutnya Kamu akan menyusun prosedur pembuatan patung. Ketika Kamu mencermati patung yang tercipta dari berbagai bahan, dengan berbagai teknik dan juga berbeda-beda fungsinya Kamu akan menemukan dengan apa yang Kamu sebut unsur-unsur patung. Hal ini merupakan sesuatu yang sangat penting ketika Kamu merencanakan pembuatan patung. Pemahaman terhadap unsur-unsur patung dari patung yang Kamu cermati akan dapat mengantarkan Kamu dalam memahami unsur-unsur patung sebagai awal pengetahuan tentang dasar-dasar mematung.
Patung adalah sebuah karya seni rupa yang merupakan wujud organisasi dari unsur-unsur seni rupa. Unsur-unsur seni rupa tersebut diorganisasikan sedemikian rupa, sehingga terciptalah sebuah bentuk yang memiliki makna. Dalam proses pengorganisasiannya, unsur-unsur tersebut ditata dengan memperhatikan aturan- aturan tertentu sehingga diperoleh suatu karya yang bernilai estetis. Asas yang mempedomani bagaimana mengatur, menata unsur-unsur seni rupa dan mengkombinasikan dalam menciptakan bentuk karya seni, sehingga mengandung nilai estetis tinggi atau dapat membangkitkan pengalaman rupa yang menarik. Dalam berkarya seni rupa khususnya seni patung, harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Keseimbangan, keseimbangan (balance) dalam pembuatan adalah keadaan atau kesamaan antara kekuatan yang saling berhadapan dan menimbulkan kesan seimbang secara visual ataupun secara intensitas kekaryaan. Keseimbangan ini ada dua macam, yaitu keseimbangan formal dan informal. Keseimbangan formal adalah keseimbangan pada dua pihak berlawanan dari satu poros. Sedangkan keseimbangan informal adalah keseimbangan sebelah menyebelah dari susunan unsur yang menggunakan prinsip susunan ketidaksamaan atau kontras dan selalu asimetris (Kartika, 2004: 60).
Irama, Irama (rhythm) merupakan pengaturan unsur-unsur rupa secara berulang dan berkelanjutan, sehingga bentuk yang tercipta memiliki kesatuan arah dan gerak yang membangkitkan keterpaduan bagian-bagiannya. Irama dalam seni rupa sangat penting karena pengamatan karya seni atau proses berkarya sangat membutuhkan waktu, sehingga perlu mengetahui irama dalam persoalan warna, komposisi, garis maupun lainnya irama dapat diperoleh dengan beberapa cara,yakni:
(1) repetitif, merupakan irama yang diperoleh dengan mengulang unsur, menghasilkan irama total yang sangat tertib, monoton dan menjemukan, sebagai akibat pengaturan unsur-unsur yang sama baik bentuk, ukuran maupun warnanya,
(2) alternatif, merupakan bentuk irama yang tercipta dengan cara perulangan unsur-unsur rupa secara bergantian,
(3) progresif, merupakan irama yang diperoleh dengan menunjukkan perulangan dalam perubahan dan perkembangan secara berangsur-angsur atau bertingkat, dan yang ke
(4) flowing, merupakan irama yang mengalun terjadi karena pengaturan garis- garis berombak, berkelok, dan mengalir berkesinambungan.
Dominasi, penonjolan mempunyai maksud mengarahkan perhatian orang yang menikmati suatu karya seni yang dipandang lebih penting daripada hal-hal yang lain. Penonjolan atau penekanan dilakukan dengan cara memberi intensitas, pemakaian warna kontras, dan ukuran yang berlawanan. Dengan adanya dominasi, unsur-unsur tidak akan tampil seragam, setara atau sama kuat melainkan justru memperkuat keseutuhan dan kesatuan bentuk. Dominasi merupakan upaya untuk menonjolkan inti seni atau puncak seni, sehingga dominasi pada suatu karya seni sangat dibutuhkan karena akan menjadikan karya menarik dan menjadi pusat perhatian. Karya yang baik mempunyai titik berat untuk menarik perhatian (center of interest). Ada beberapa cara untuk menarik perhatian kepada titik berat tersebut, yaitu dicapai dengan melalui perulangan ukuran dan kontras antara tekstur, nada, warna, garis, ruang, bentuk.
Kesebandingan, merupakan pengaturan hubungan antara bagian yang satu terhadap bagian keseluruhan. Pengaturan bagian yang dimaksud bertalian dengan ukuran, yaitu besar kecilnya bagian, luas sempitnya bagian, panjang pendeknya bagian, atau tinggi rendahnya bagian. Tujuan pengaturan kesebandingan adalah agar dicapai kesesuaian dan keseimbangan, sehingga diperoleh kesatuan yang maksimal. Kesebandingan juga menjadi prinsip desain yang mengatur hubungan ukuran unsur dengan keseluruhan agar tercapai kesesuaian.
Kesatuan, kesatuan (unity) merupakan prinsip pengorganisasian unsur rupa yang paling mendasar Nilai kesatuan dalam suatu bentuk bukan ditentukan oleh jumlah bagian-bagiannya. Kesatuan diperoleh dengan terpenuhinya prinsip-prinsip yang lain maka kesatuan merupakan prinsip-prinsip yang paling berperan dan menentukan. Kesatuan bukan sekedar kuantitas bagian, melainkan menunjuk pada kualitas bagian- bagian. Dengan kata lain, dalam kesatuan terdapat pertalian yang erat antar unsur- unsurnya sehingga tidak dapat terpisahkan satu dengan yang lain, serta tidak perlu ada penambahan lagi maupun yang dapat dikurangkan dari padanya.
Dari paparan di atas, pada dasarnya merupakan tolok ukur yang digunakan untuk menilai suatu karya yang baik khususnya dalam pengorganisasian setiap unsur sehingga membentuk perpaduan yang menarik.
Karya seni dapat dikatakan memiliki nilai estetis apabila dalam penciptaannya dapat dilihat dari bagaimana cara mendesain. Adapun desain yang baik adalah desain yang dibuat sesuai dengan prinsip desain. Ada delapan unsur desain yang perlu diperhatikan oleh para seniman dalam mendesain karya seni, yaitu garis, warna, tekstur, raut, bentuk, ruang, volume, dan gelap terang.
Sedangkan yang perlu diperhatikan dalam mencipta karya adalah mengorganisasikan unsur-unsur dan prinsip-prinsip yang terdiri dari: keseimbangan, irama, dominasi, kesebandingan dan kesatuan. Dengan demikian karya seni dapat dikatakan karya yang memiliki nilai keindahan, apabila seniman sudah menerapkan unsur-unsur seni dengan pengaturan yang didasarkan pada prinsip-prinsip tersebut.
Sumber:
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA. Modul Pembelajaran Jarak Jauh Kelas IX Semester Gasal. 2020.
No comments:
Post a Comment