Sunday, December 13, 2020

Seni Nusantara di Era Digital

 Kemudahan mendapat akses informasi pada era digital, embuat apa pun menjadi tidak sulit. Segala informasi dapat ditemukan dengan mudah melalui internet, termasuk informasi mengenai seni dan budaya di Nusantara. Meskipun tidak semua informasi akurasinya 100 persen, hal tersebut sudah sangat membantu perkembangan seni dan budaya Nusantara. 

Perkembangan teknologi di era digital saat ini membawa banyak keuntungan bagi seniman. Melalui teknologi, seniman dapat memublikasikan karyanya secara langsung dengan mudah dan cepat. Seniman dan karyanya juga dapat dengan mudah dikenal Oleh masyarakat. Bahkan, seniman juga mendapat kesempatan untuk memperkenalkan karyanya kepada publik mancanegara sehingga karya-karyanya semakin dikenal. Belum lagi keuntungan material yang dapat diperoleh melalui pengenalan karya tersebut. Sayangnya, kemajuan teknologi juga membawa kekurangan bagi para seniman. Internet merupakan sesuatu yang dapat dengan bebas dan mudah diakses bagi siapa saja. Oleh sebab itu, seniman juga dapat menjadi sasaran kejahatan intelektual, dalam hal ini peniruan dan penjiplakan hasil karya. Untuk menghindari hal tersebut, para seniman dianjurkan untuk melindungi karya-karyanya dengan mendaftarkannya ke Kemenkumhan (Kementerian Hukum dan Pertahanan) agar mendapat hak paten. Artinya, HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) terlindungi dan karya tersebut tidak mudah dijiplak karena sudah dipatenkan. 

Era digital juga menghasilkan kreativitas baru sesuai zamannya. Beberapa karya seni saat ini ada yang memanfaatkan kemudahan internet dan teknologi untuk menciptakan seni virtual. Contohnya adalah M. Mirotq salah seorang seniman tari Indonesia yang pernah berkolaborasi dengan seniman mancanegara untuk membuat pertunjukan berbasis internet. 

Media, alatı dan bahan seni juga berkembang amat pesat. Banyak karya seni, baik seni murni, seni terapanı maupun seni pertunjukanı yang lahir dari hal-hal tidak terduga. Pada bidang seni rupaı teknik melukis berkembang sangat pesat. Orang tidak hanya dapat melukis dengan menggunakan kuası tetapi juga menggunakan bibir bergincu untuk mewarnai kanvas. Ada pula teknik melukis dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di kehidupan sehari-harij misalnya ampas atau tumpahan kopi. Bahan lain seperti pasir juga dapat melahirkan seni lukis pasir yang dalam pembuatannya menggabungkan seni rupa dan seni Pertunjukan. Dalam bidang seni musiki banyak pemusik yang bermusik tidak dengan alat musik yang lazimı melainkan alat musik alternatif, seperti yang dilakukan oleh Djaduk Ferianto beserta grup Kua Etnika-nya.



Sumber : Sugiyanto, dkk. 2017. Seni Budaya untuk SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Erlangga.

No comments:

Post a Comment