Menggambar merupakan salah satu kegiatan yang seru, apalagi dikemas dalam sebuah cerita. Membikin komik itu tidak sulit, tinggal memindah cerita ke dalam gambar. Serunya, cerita itu akan tambah asyik jika mengena di hati pembaca. Komik itu keren dan mudah untuk dibikin. Tidak mustahil kok, siapa pun untuk bisa membuat komik. Karena dengan membuat komik, Kamu akan bisa bercerita dengan gambar-gambar yang seolah hidup dan mampu menyampaikan beragam ekspresi.
Faktor utama pembentuk sebuah komik menjadi keren adalah dari karakternya, yaitu pelaku utama dan pelaku pembantu dalam sebuah komik. Faktor yang kedua adalah kotak atau panel yang menjadi bingkai pemisah antar cerita. Serta yang ketiga adalah dialog yang dikemas dalam balon kata, yakni bingkai teks dialog karakter dalam komik.
Gambar 33 Faktor Utama Komik, Karakter, Bingkai, Dialog
Bercerita lewat komik itu kegiatan yang mengasyikkan. Kamu dapat membagikan pengalaman atau ide kepada orang lain. Sementara ketika Kamu bercerita dengan komik, maka Kamu akan membagikan pengalaman atau ide kepada orang lain melalui berbagai macam karakter, panel, dan balon kata yang dibuat. Gaya seperti inilah yang lebih mudah dipahami oleh orang lain, bahkan mampu meningkatkan kecerdasan otak pembacanya.
Menurut Kamu, dari mana kita akan memulai membuat komik?
Yup, tentu saja dari ide ceritanya. Langkah pertama yang harus dilakukan untuk membuat komik bagi para pemula adalah menentukan ide dan temanya. Karena untuk mengarang tentunya kita membutuhkan gagasan atau ide cerita terlebih dahulu, supaya kita tahu cerita macam apa yang akan digambar. Kamu bisa memilih ide dari pengalaman nyata bersama teman-teman Kamu. Atau dari potongan kejadian lucu yang bisa menghibur dan memicu rasa gembira. Komik tidak harus Panjang, Kamu juga boleh membikin komik yang pendek yaitu komik strip.
Cerita sebuah komik tidak mesti fantastis, berlebihan, atau mencengangkan seperti Kamu jumpai pada film-film Hollywood. Pembaca komik juga suka cerita-cerita yang ringan dan dekat dengan keseharian mereka. Cerita anak sekolah yang sekaligus bekerja unuk membiayai sekolahnya lebih menarik daripada kisah konspirasi bisnis antara politikus dan para penjahat. Yang ringan-ringan saja, itu enak dibaca dan mengena.
Gambar 34 Ide yang Ringan-ringan Saja Juga Keren
Judul komik strip pada Gambar 34 ini sederhana sekali. Judulnya “Hey Jim”. Selain itu ceritanya pun sangat ringan bukan. Tapi menarik. Cerita semacam ini bisa terjadi dalam hidup kita sehari-hari. Inti ceritanya ialah salah mengenali orang. Tapi komikus mampu menggarapnya dengan sangat menarik, bukan?
Jika Kamu masih bingung bagaimana cara mencari ide, cobalah temukan hal-hal yang sederhana di sekitar Kamu. Coba ingat kisah-kisah menggelikan yang pernah dialami. Coba andalkan imajinasimu. Apa yang terjadi jika di kelasmu tiba- tiba terjadi gempa bumi. Ide akan datang saat Kamu coba memfokuskan diri pada sebuah gambaran cerita yang diinginkan. Tak perlu memikirkan hal-hal yang sulit. Bisa jadi sumber ide atau inspirasi datang dari kehidupan sehari-hari. Misalnya ya itu tadi, penggalan pengalaman yang lucu, kejadian yang konyol, menegangkan, aneh atau ganjil, atau yang menginspirasi.
Setelah ide cerita muncul, tentukanlah temanya. Cara menentukan tema adalah berdasarkan dari ide tersebut. Contoh tema dari cerita-cerita komik yang ada selama ini adalah tentang kejadian sehari-hari, seperti keluarga, persahabatan, petualangan, kuliner, fantasi, dan lain-lain. Sesuaikan ide dan tema sehingga mampu tercipta cerita yang kreatif dan inovatif. Selain itu, sebisa mungkin jangan sampai cerita komik Kamu meniru cerita komik lainnya.
Gambar 35 Berjudul Panji Koming
Jika Kamu sudah memperoleh ide cerita dan tema untuk dijadikan komik, maka langkah selanjutnya adalah menentukan judul komiknya. Membuat judul memang tidak mudah. Coba pikirkan inti dari cerita yang Kamu pilih untuk dijadikan sebuah judul. Cara menentukan judul lainnya adalah dengan memanfaatkan nama dari karakter utama. Tapi pastikan bahwa nama karakter utama tersebut memiliki persepsi khusus yang membuat orang lain penasaran. Contoh, Panji Koming merupakan judul yang menarik untuk komik strip berlatar Majapahit yang terbit di Kompas setiap hari Minggu.
Gambar 36 Judul Komik Yang UnikBerikut ini tips untuk menentukan judul yang menarik. Pertama, bisa menggabungkan dua kata atau lebih menjadi sebuah jalinan kata. Misalnya, Petualangan Empat Sekawan. Cara lainnya gunakan kata kunci dari inti cerita. Kamu bisa menggunakan bahasa asing supaya lebih menarik. Misalnya, Berburu Buzzer. Bisa juga dengan mengotak-atik frase atau kalimat yang dipadukan dengan kata kunci dari cerita yang dibuat. Misalnya, Terjebak Antrean. Cobalah menulis beberapa kata kunci yang menggambarkan cerita komik Kamu. Pilihlah kata kunci yang paling menjual dan aneh yang memancing imajinasi yang unik. Misalnya, Perang Durian.
Langkah selanjutnya dalam membuat komik adalah membuat alur cerita atau membuat plot. Dalam pembuatan komik, alur cerita ini berperan sebagai benang merah dari sebuah cerita. Alur cerita sebenarnya juga sama dengan kerangka karangan atau outline ketika Kamu membuat cerpen entah fiksi maupun non fiksi. Di dalam alur cerita akan tampak watak karakter atau tokoh dan bagaimana cerita itu berjalan.
Cermatilah Gambar 37 berikut ini. Menurut Kamu ini cerita tentang apa? Mengapa Kamu berpendapat demikian?
Gambar 37 Alur Cerita dan Karakter
Sekarang isilah balon kata yang kosong sehingga tampak dengan runtut alur ceritanya!
Langkah berikutnya adalah dengan melengkapi unsur-unsur yang membentuknya menjadi sebuah komik. Unsur-unsur tersebut adalah panel, karakter, balon kata, latar, dan properti. Satu halaman komik biasanya terdiri dari beberapa kotak panel. Seperti Kamu ketahui, panel adalah sebuah bingkai yang menjadi pemisah ruang- ruang dalam rangkaian cerita komik. Setiap panel berisi peristiwa atau aksi yang merupakan bagian dari alur atau urutan cerita dengan rinci.
Karakter atau pelaku di dalam sebuah cerita komik biasanya terbagi menjadi karakter utama dan karakter pembantu. Karakter utama adalah pelaku inti dalam sebuah cerita, sedangkan karakter pembantu adalah karakter-karakter yang mendukung cerita dari karakter utama. Pada bagian ini Kamu berkreasi untuk melakukan penggambaran visualnya agar masing-masing karakter memiliki jiwa atau kepribadian sesuai dengan tuntutan cerita.
Jika ditinjau dari sifat-sifatnya, karakter dalam komik dapat dibedakan menjadi karakter baik atau protagonis dan karakter jahat atau antagonis. Jadi, Kamu mesti menentukan siapa yang menjadi karakter utama yang protagonis, karakter antagonis, dan karakter pendukungnya. Masing-masing karakter perlu digambarkan sesuai dengan perwatakan dan perannya masing-masing dalam cerita.
Gambar 38 Mendeskripsikan Karakter Sesuai Tuntutan CeritaDalam cerita, harimau sering digambarkan sebagai karakter yang antagonis. Sementara itu binatang-binatang lainnya seperti kijang, kelinci, babi, domba, dan burung merpati sering digambarkan sebagai karakter yang protagonis. Tentu saja karakter yang antagonis sering digambarkan sebagai sosok yang besar, menakutkan, licik, dan menyeramkan. Sementara itu karakter yang protagonist digambarkan sebagai sosok yang manis, lucu, bahkan imut-imut. Dalam cerita sering digambarkan bahwa harimau itu makhluk jahat yang suka mengganggu, menakut-nakuti, bahkan menyerang, melukai, dan memangsa binatang-binatang yang baik itu. Gambar 39 menunjukkan peristiwa yang lucu dari kedua tipe karakter tersebut.
Gambar 39 Karakter Protagonis dan AntagonisBagian lain yang tak kalah pentingnya ialah membuat dan menempatan balon kata sehingga tampilannya memperkuat cerita. Balon kata ini biasanya akan muncul dalam dialog antar karakter. Kamu mesti belajar untuk membuat balon kata dan menempatkannya dengan tepat sehingga mampu mencerminkan emosi dialog dari karakter. Balon kata tersebut berbeda pada setiap ekspresi dialognya, baik itu saat karakter berbicara seperti biasa, kaget, marah, maupun saat berbicara dalam hati.
Gambar 40 Membuat dan Menempatkan Balon Kata
Balon kata berisi ungkapan kata-kata dari karakter. Balon kata memiliki bentuk yang beragam. Bentuk-bentuknya sangat tergantung bentuk ungkapan yang disampaikan oleh karakter. Periksa Gambar 41. Menurut Kamu Gambar 41A mengungkapkan apa? Ya, karakter berkata-kata dalam kondisi biasa atau normal, Jika Gambar 41B, karakter lagi berbisik ya? Benar. Gambar 41B digunakan untuk ungkapan karakter yang sedang berbisik. Bagaimana dengan Gambar 41C dan Gambar 41C?
Gambar 41 Mendeskripsikan Karakter
Selain balon kata, di dalam panel seringkali ditambahi dengan keterangan. Keterangan ini berisi teks tertulis. Keterangan berfungsi untuk memberikan penjelasan atau keterangan seperlunya tentang kejadian atau aksi yang digambarkan dalam panel. Biasanya keterangan ditulis ringkas, jelas, lugas. Tidak perlu panjang lebar dan bertele-tele, karena kekuatan komik terdapat pada gambar ilustrasi yang ditampilkan. Jika hanya dengan gambar saja sudah jelas maka tak perlu lagi dibubuhkan keterangan. Bukankah gambar mampu berbicara lebih dari 1000 kata- kata? Perhatikan Gambar 42. Menurut Kamu, apakah keterangan pada panel ini terlalu panjang? Bisakah keterangan tersebut dibuat lebih jelas, lebih ringkas, lebih lugas?
Gambar 42 Keterangan pada Komik
Selain keterangan kadang juga muncul efek suara. Efek suara adalah kata-kata tanpa gelembung yang menirukan sesuatu suara. Misalnya suara “DOR!” untuk bunyi tembakan. Atau “BYUR!” untuk menirukan suara kecebur ke dalam air. Kamu tentu bisa membuat contoh-contoh efek suara lainnya. Misalnya, bagaimana bunyi piring yang jatuh pecah berantakan. Bagaimana efek suara desingan anak panah yang melesat cepat? Efek suara untuk tetesan air hujan di atas genteng?
Gambar 43 Efek Suara pada KomikProsedur berikutnya ialah membuat storyboard. Untuk membuat storyboard gunakanlah pensil gambar. Rancanglah bentuk, posisi, dan hubungan antar panel sesuai dengan tuntutan cerita. Gunakan pensil untuk menggambarnya. Mengapa Kamu harus menggunakan pensil? Untuk berjaga-jaga agar jika terjadi kesalahan goresan pada gambar yang dibuat dengan mudah dapat dihapus dan diperbaiki. Komikus yang sudah mahir pun juga masih menggunakan pensil dalam membuat komiknya. Gambarlah sketsa atau gambar garis besarnya dengan menggunakan pensil. Secara garis besar rancanglah bentuk tubuhnya, mimiknya, aksinya, latarnya, serta properti yang digunakan. Pertimbangkan pula tata letaknya, komposisinya, serta sudut dan jarak pandang atau shotnya.
Gambar 44 Membuat
StoryboardSetelah storyboard diselesaikan, Kamu dapat menebali garis luar atau outline gambar dengan menggunakan spidol kecil. Tebali seluruh gambar dan hal lainnya yang menurutmu perlu dilapisi dengan spidol hitam. Jika mempertimbangkan jarak objek maka Kamu boleh menggunakan spidol dengan ketebalan yang berbeda. Tentu saja yang berukuran besar itu untuk jarak yang lebih dekat, sedangkan yang lebih tipis jaraknya lebih jauh.
Setelah kegiatan menebali garis luar selesai, gunakanlah penghapus untuk membersihkan bekas-bekas goresan pensil. Tujuannya agar gambar tidak bertumpukan dan berbayang. Dan tentu saja untuk membuat rapi karyamu. Jika gambar utama sudah selesai selanjutnya Kamu dapat membuat detil gambar agar semakin tampak keren. Detil gambar bisa meliputi atribut yang dikenakan karakter, latar, serta properti. Tahapan ini berguna untuk meperindah gambar.
Sampai pada tahap ini Kamu sudah menyelesaikan panel, storyboard, dan scene. Selanjutnya mari lakukan tahap koreksi. Koreksi menjadi hal yang penting ketika melakukan proses kreatif. Jangan sampai kita menyajikan karya dengan kualitas yang tidak baik kepada penggemar kita. Prinsipnya ialah tambahkanlah yang perlu dan kurangilah yang mengganggu. Cermatilah sekali lagi karya Kamu dengan teliti. Temukan bagian-bagian yang harus dibenahi. Dan benahilah. Demi karya yang lebih baik jangan ragu atau takut melakukan revisi.
Sumber:
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA. Modul Pembelajaran Jarak Jauh Kelas VII Semester Genap. 2020.