Sunday, October 24, 2021

Isi Pesan Poster

Kamu dapat menulis apa pun di postermu. Tetapi itu tidak efektif kecuali khalayak pembaca postermu memahaminya, dan memberikan tanggapan yang diminta. Jika mereka tidak memahami isi pesanmu tentu sangat mengecewakan. Komunikasi yang tidak efektif tentu menghasilkan kekecewaan. Tujuan yang diharapkan tidak dapat tercapai dengan baik. Pada hal kita sudah bersusah payah membikin poster. Mengapa hal itu terjadi?


Komunikasi yang tidak efektif terjadi karena beberapa hal. Salah satu faktor yang paling kuat ialah karena isi pesan yang kurang baik. Untuk itu, kita perlu mengusut sejauh mana isi pesan poster yang kita buat itu efektif. Penting bagi kita untuk mengevaluasi keefektifan pesan poster kita. Salah satu caranya dengan menggunakan pertanyaan strategis untuk mengenali kekuatan dan kelemahannya. Isi pesan yang baik itu mestilah sederhana. Untuk memastikan bahwa pesan poster Kamu memiliki kesederhanaan, Kamu harus bertanya pada diri sendiri dua pertanyaan:

• Apakah tujuan saya jelas?

• Apakah gagasan pokok saya jelas?

Gambar 13 Pesan poster yang membingungkan pembacanya

Poster Gambar 13A bertuliskan: “Sebuah ilmu tak kan pernah ada batasan, usia, ruang, selama ia mampu ilmu itu dapat dicapai dengan kemauan yang tinggi.” Kamu dapat memahami maknanya dengan jelas? Selain kalimatnya panjang, juga bertele-tele, serta ditulis dengan ukuran font yang kecil dan besar. Keterbacaannya saja sudah sulit. Belum lagi memahami maksud isi pesannya. Membingungkan.


Poster pada Gambar 13B juga sama saja. Tulisannya terbaca dengan jelas karena ukurannya cukup besar. Tapi agak membingungkan pembacaan karena menggunakan empat warna yang berbeda. Lantas, apa pesannya? Di sana dituliskan: “Kesederhanaan paling mewah adalah kejujuran.” Apakah Kamu bisa memahami pesannya? Selanjutnya, apa hubungannya dengan tulisan di bagian bawah””Nothing Inposible.” Mungkin maksudnya ‘nothing imposible’atau tak ada yang tidak mungkin. Apa hubungannya dengan ‘kesederhanaan paling mewah adalah kejujuran.’? Pesan yang membingungkan. Pesan yang tidak jelas, tidak efektif.

 

Poster pada Gambar 13C dapat terbaca dengan jelas. Meski pun demikian maknanya belum jelas juga. Benarkah pintar itu mahal? Atau Pendidikan itu mahal? Sekolah itu mahal? Pesan yang subur makna. Pesan yang dapat ditafsirkan secara bermacam-macam. Pesan yang tidak spesifik.


Isi pesan yang baik mestinya spesifik atau khas. Tidak subur makna atau banyak tafsir. Kekhususan mengacu pada pilihan bahasa dan penggunaannya. Untuk memastikan bahasa spesifik, Kamu mesti bertanya pada diri sendiri:


• Apakah bahasa saya spesifik?

• Apakah bahasa saya konkret, bukan abstrak?

• Apakah ada makna konotatif?

• Apakah ini mudah dimengerti dan penting?

• Apakah saya menggunakan kata-kata yang memiliki arti tambahan, dan mungkin bisa disalah artikan?


Kamu perlu memastikan bahwa bahasa yang digunakan poster spesifik. Pesannya jelas, menunjuk sesuatu dengan jelas dan tidak ditafsirkan yang lainnya. Jika Kamu bermaksud mengatakan ‘mawar’ maka hindari mengatakannya dengan 'bunga.' Bahasa pilihan Kamu harus konkret. Sehingga pembaca poster kita dapat dengan jelas menggambarkan ide-ide kita, menerjemahkan kata-kata menjadi gambar yang mengesankan.


Sebaiknya Kamu menghindari sesuatu kata yang tidak jelas, abstrak. Menghindari abstraksi adalah salah satu cara untuk menghindari pesan yang tidak jelas atau membingungkan. Semakin spesifik bahasa kita, semakin besar kemungkinan pengamat poster kita akan memahami dan mengambil tindakan. Misalnya, 'makan enak' adalah gagasan yang kabur dan abstrak, sementara 'makan alpukat' adalah konkret dan spesifik.

 

Perhatikan juga. Bahwa kata-kata tertentu bisa mengandung makna emosional yang tersembunyi. Misalnya kata 'rumah' bisa berarti sesuatu bangunan, tapi bagi orang lain bisa berkonotasi kehangatan, dukungan, keluarga, dan sebagainya. Kamu mesti berhati-hati ketika memilih kata-kata. Hindari kata-kata dengan banyak makna atau tafsiran.


Contoh poster yang dibuat susah payah belum tentu efektif:

Gambar 14 Poster yang dibuat dengan susah payah belum tentu efektif


Sumber:

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA. Modul Pembelajaran Jarak Jauh Kelas VII Semester Genap. 2020.

No comments:

Post a Comment