Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri (http.wikipedia.com). Pendidikan informal secara tidak langsung dilaksanakan tetapi mempunyai implikasi perubahan perilaku. Pada lingkungan keluaga, pendidikan informal ini bersifat keteladan. Contohnya ketika dalam keluarga seorang ayah merokok maka anaknya akan meniru, menunjukkan bahwa hal itu boleh dialakukan. Sedangkan dalam lingkungan masyarakat dapat berupa tradisi yang sudah ada turun-temurun.
Dalam bidang kesenianpun terdapat adanya pendidikan informal yang berhubungan erat dengan kebudayaan. Misalnya pendidikan informal dalam kesenian gerabah sebagai suatu hasil karya yang diajarakan secara tidak langsung kepada anak. Para perajin gerabah yang hidup dengan mencukupi kesehariannya membuat dan menjual gerabah setiap hari, secara tidak sadar telah memberikan pendidikan tentang bagaimana membuat gerabah pada anaknya. Meskipun tidak mengajari bagaimana mengambil tanah liat, mengolah sampai dengan membakarnya, namun anak melihat proses setiap hari bagaimana cara membuat gerabah. Hal ini berlangsung terus menerus setiap hari membuat anak menjadi hafal betul dan mengetahui detail serta pemilihan alat dan bahan yang tepat dalam membuat gerabah.
Keseharian anak yang mengetahui keseharian pekerjaan orang tuanya akan menimbulkan pertanyaan dalam pikirannya. Pertanyaan ini mengenai mengapa hal ini harus seperti ini dan hal itu harus seperti itu. Jawaban dari orang tuapun menjadi wawasan anak dalam pembelajarannya. Inilah pendidikan informal dalam rumah yang menjadikan anak mengerti benar dan memperoleh pendidikan secara tidak langsung. Pembuatan gerabah dengan baik akan tertanam dalam ingatan sejak kecil, sehingga sampai dewasapun masih tetap mengingatnya.
Perubahan perilaku atas pendidikan informal ini dapat berupa keikutsertaan anak terhadap orang tuanya. Misalnya dengan ikut-ikutan mengambil bahan tanah liat, atau hanya sekedar mengikuti kemana orang tuanya pergi sekedar mengobati rasa penasaran yang timbul. Perilaku selanjutnya ketika agak dewasa anak akan berusaha melakukan apa yang telah dipelajarinya selam itu. Yaitu membuat gerabah sendiri dengan kemampuan dan bekal yang diwarisi dari orang tua. Dampak perilaku dalam bidang seni dapat meningkatkan rasa estetisnya dalam bidang seni gerabah. Penglihatan atas kesenian gerabah sehari-hari membuat rasa keinginan untuk menciptakan gerabah lain yang lebih menarik dan mengungkapkan gagasan yang dimilikinya.
Tidak hanya sebatas pada kreatifitas bentuj yang dibuat, bahan dan cara pengolahan yang tiba-yiba muncul sebagai ide dalam pola pikir anak akan diwujudkan ketika ia bisa melakukannya. Peniruan terhadap apa yang dilakuakan orang tua akan berdampak positif selama hal itu dalam kreatifitas yang positif. Terlebih lagi ketika anak sudah benar-benar dewasa akan melakukan hal yang lebih dari orang tuanya. Misalnya dengan membuat gerabah yang leibh besar, menari, unik ataupun spektakuler.
Pendidikan informal dalam bidang seni ini akan berdampak baik selama dalam pengawasan orang tua. Jika dalam perkembangan kreatifitas anak cukup baik maka tidak perlu adanya larangan dalam tindakan anak. Oleh karen itu, pendidikan informal dalam rumah sangatlah penting sebab dapat memperngaruhi perilaku yang tumbuh pada anak.
No comments:
Post a Comment