Seni atau pendidikan seni memiliki peran dan fungsi yang penting bagi pendidikan secara umum. Dengan kata lain dalam perspektif pendidiakan, seni di pandang sebagai alat atau sarana untuk mencapai sasaran pendidikan.
Pendekatan pendidikan melalui seni juga di kemukakan
oleh J.dewey (dalam dorn, 1994) bahwa
seni seharusnya menjadi alat untuk mencapai tujuan pendidikan dan bukannya untuk
kepentingan seni itu sendiri. Dengan pendekatan ini pendidikan seni
berkewajiban membantu ketercapaian tujuan pendidikan secara umum aynh
memberiakan keseimbangan rasional dan emosional, intelektualitas dan
sensibilitas. Dengan kata lain pendekatan pendidikan seni tidak ditempatkan
dalam upaya pengembangan dan pelestarian seni. Oleh karana itu pendekatan
melalui seni tepat digunakan di sekolah sekolah umum (TK, SD, SMP dan SMA )
Pendekatan melului seni ini terasa sangat penting dan
jelas peranannya dapat di amati di jenjang pendidikan dasar dan prasekolah.
Keterampilan memggambar di jadikan sebagai alat atau sarana berhitung. Dengan
demikian siswa dapat belajar dengan seni.
Dengan merujuk bahwa pendekatan pendidikan melalui seni
itu pada dasarnya menggunakan seni sebagai media atau alat untuk mencapai
tujuan pendidikan, maka dalam pelaksanaanya lebih menekankan pada segi proses
dari pada hasil. Penekanan pada segi proses menjadikan sasaran belajar
pendidiakan seni tidak mengharapkan anak didik menjadi pandai menggambar,
melukis, atau mematung. Oleh karena itu pendekatan pendidikan melalui seni
dalam implementasi pembelajarannya menekankan ada eksplorasi dan
eksperimentasi, merangsang keingintahuan dan sekaligus menyenangkan bagi anak.
Dengan penekanan pada segi proses maka guru kelas pun, sebagaimana di TK dan SD dapat melaksanakan pembelajaran seni rupa. Kekurang mampuan guru dpat ditutupi dengan penggunaan berbagai media pembelajaran yang memadai dan optimalisasi pengelolaan kelas sesuai dengan kondisi yang diharapkan.
Fungsi pembelajaran seni
No comments:
Post a Comment