Keunikan gambar anak
muncul karena beberapa faktor. Yang pertama dunia kesenirupaan
anak-anak berbeda, yang kedua anak yang masih naif yang diantaranya
berfikir logis yang besar pengaruhnya pada dunia ciptaan mereka,
serta yang ketiga masa kanak-kanak merupakan masa ketika manusia
memiliki sifat seniman yang memungkinkan terciptanya karya yang
orisinil.
1. Kepala berkaki merupakan penjelmaan dari cara berfikir naif yang memandang bahwa segala sesuau berpusat di kepala.
2. Ideoplastis dibuat anak yang belum mendapat pengaruh cara menggambar konvensional. Biasanya menggambar apa yang dia lihat sekaligus apa yang diingat dalam sebuah gambar.
3. Pembesaran ukuran pada suatu obyek. Bukan untuk memperoleh kesan tuang tetapi agar obyek itu menonjol dari pada obyek yang lainnya.
4. Pengecilan gambar yang dibuat meskipun ukuran kertasnya besar menandakan bahwa sedang mengalami tekanan perasaan. Konskuensi didaktis dari hal ini pertama usahakan mengetahui bahwa kertas gambar yang kecil akan mengurangi keleluasaan ungkapan perasaan. Yang kedua tidak membiasakan anak memberi garis tepi.
5. Bentuk Stereotipe adalah bentuk perulangan dari bentuk yang telah dikuasai sebelumnya. Biasanya dibuat oleh anak yang tidak mempunyai ide untuk menampilkan gambar lain. Ada yang merupakan perulangan keseluruhan, perulangan bagian dan ada yang merupakan perulangan bentuk tertentu saja. Bentuk perulangan yang ketiga inilah perulangan unsur yang lebih kreatif.
1. Kepala berkaki merupakan penjelmaan dari cara berfikir naif yang memandang bahwa segala sesuau berpusat di kepala.
Contoh gambar kepala berkaki
Contoh gambar ini menunjukkan sosok seorang figur yang hanya memiliki kepala dengan tangan dan kaki. Tidak dipungkiri segala perintah dalam tubuh terpusat dari otak di kepala tetapi anak tidak berpikir seperti itu. Kepala merupakan bagian figur yang memiliki wajah sehingga lebih mudah untuk membuat pengenalan pada kepala terlebih dahulu. Selanjutnya untuk bagian tubuh lain tidak terlalu penting.2. Ideoplastis dibuat anak yang belum mendapat pengaruh cara menggambar konvensional. Biasanya menggambar apa yang dia lihat sekaligus apa yang diingat dalam sebuah gambar.
3. Pembesaran ukuran pada suatu obyek. Bukan untuk memperoleh kesan tuang tetapi agar obyek itu menonjol dari pada obyek yang lainnya.
Gambar yang mengalami pembesaran
Pada contoh gambar ini objek yang mengalami perbesaran adalah gambar anak kecil perempuan di tengah kertas. Meskipun ukuran rumah lebih besar daripada manusia tetapi pada gambar ini dibuat ukuran yang lebih kecil agar gambar perempuan lebih terlihat. Objek ini dibuat dengan ukuran paling besar karena objek inilah yang paling diperlihatkan atau ditonjolkan. 4. Pengecilan gambar yang dibuat meskipun ukuran kertasnya besar menandakan bahwa sedang mengalami tekanan perasaan. Konskuensi didaktis dari hal ini pertama usahakan mengetahui bahwa kertas gambar yang kecil akan mengurangi keleluasaan ungkapan perasaan. Yang kedua tidak membiasakan anak memberi garis tepi.
5. Bentuk Stereotipe adalah bentuk perulangan dari bentuk yang telah dikuasai sebelumnya. Biasanya dibuat oleh anak yang tidak mempunyai ide untuk menampilkan gambar lain. Ada yang merupakan perulangan keseluruhan, perulangan bagian dan ada yang merupakan perulangan bentuk tertentu saja. Bentuk perulangan yang ketiga inilah perulangan unsur yang lebih kreatif.
Contoh gamabr Stereotipe
No comments:
Post a Comment