Sunday, January 24, 2016

Boneka bagi Anak


Bagi orang dewasa boneka untuk anak merupakan pandangan yang dewasa bagi kebutuhan anak seperti media belajar, wujud hadiah atau maksud-maksud lain yang orang dewasa pikirkan. Tetapi bagi anak, ada beberapa macam persepsi yang muncul ketika anak memiliki boneka untuk dirinya:
1. Benda Kesayangan
Bagi anak, boneka yang menjadi benda kesayangan merupakan benda paling menarik yang dimiliki. Entah ketertarikan itu dari sosok boneka, atau aksesoris boneka, atau karakter boneka dalam imajinasi maupun tidak. Biasanya boneka yang sering didekatkan orang dewasa kepada anak sejak kecil menjadi benda kesayangan anak karena rasa ketergantungan anak. Rasa ketergantungan juga meliputi rasa aman meskipun boneka tidak berbuat apapun, yang anak tau boneka kesayangannya adalah bagian dari dirinya. Perasaan sayang akan otomatis ada seperti ketika orang dewasa menyayangi kukunya atau rambutnya. Bagi anak boneka lain yang baru adalah benda asing yang sebaiknya dicurigai.
Boneka benda kesayangan

Benda milik pribadi tentu saja memiliki potensi besar menjadi benda kesayangan, apalagi benda yang sesuai dengan karakter dan sifat anak seperti boneka. Tidak sedikit anak yang menyukai boneka sebagai benda kesayangan terutama perempuan, biasanya laki-laki lebih bervariasi dengan benda tiruan mini. Benda kesayangan merupakan benda yang menjadi favorit atau lebih banyak disenangi dari pada benda yang lainnya. Biasanya benda kesayangan akan lebih diperhatikan dan lebih sering didekatkan dengan diri si pemilik. Pencurahan kasih sayang anak terhadap benda miliknya menjadi virtual praktek pada masa dini. Paling tidak anak bisa tau mana yang ia senangi untuk disayangi dan mana yang tidak, Selain itu, dengan adanya benda kesayangan anak maupun orang dewasa bisa mengetahui mana yang menjadi daya tarik anak. Hal ini bisa menjadi patokan untuk pemilihan hal selanjutnya pada barang lain maupun pada hal lain. Banyaknya pilihan dan seringnya kegiatan pemilihan yang dilakukan oleh anak akan mengasah kemampuan anak untuk menrinci lebih detail mengenai alasan mengapa suka dan tidak suka. Pemilihan berdasarkan alasan suka dan tidak suka ini menjadi asahan dini dalam mengapresiasi sesuatu, sebuah barang maupun bukan barang pada tahap selanjutnya.

2. Tiruan Makhluk Hidup atau Benda Lain
Boneka pada dasarnya memang merupakan tiruan dari makhluk lain dengan ukuran yang lebih kecil atau sama. Misalnya boneka hewan memiliki bentuk dan wajah yang sama mendekati hewan aslinya. Jika anak takut mendekati hewan lain paling tidak anak dapat menyentuh atau mengamati hewan tersebut dalam bentuk boneka, demikian dengan boneka yang berbentuk selain hewan. Dalam permainan, boneka tiruan ini akan sangat mudah diikutsertakan dan diatur sesuka hati. Tiruan makhluk hidup atau benda lain yang berwujud boneka ini akan dibawa dalam drama sederhana dan dianggap seolah-olah nyata.
Boneka tiruan binatang


Boneka Hewan

Kerberhasilan anak ketika bersentuh kontak dengan boneka akan membangun keberanian dalam diri anak meskipun sedikit. Tanpa disadari seolah-olah anak telah mengenal melalui boneka sebelum berinteraksi secara langsung sehingga ketika anak menjumpai secara nyata lebih percaya diri. Pemahaman melalui boneka dan gambar adalah langkah awal dalam mengenal sesuatu. Ketika menemui kenyataan yang sebenarnya anak pengenalan tersebut akan lebih berkembang lagi karena sudah ada pondasi pengenalan pribadi dalam diri anak.
Memahami binatang


3. Peliharaan semu
Peliharaan dalam hal yang dimaksud bukan hanya peliharaan berbentuk hewan. Peliharaan diartikan sebagai tanggung jawab untuk merawat atau mengurusi boneka. Dalam dunia anak-anak, boneka sebagai piaraan berbentuk boneka manusia atau boneka hewan. Anak tau bagaimana harus memperlakukan boneka tersebut dan menjadi prinsip kecil dalam kehidupannya sehari-hari. Anak mengerti sendiri apa yang harus diperbuat untuk piaraannya tersebut, seperti ketika memiliki seolah-olah bayi maka harus diberi dot, harus digendong karena tidak bisa berjalan sendiri (meskipun memang kenyataannya tidak bisa berjalan sendiri), harus diajak bermain, harus ditimang, dan sebagainya. Bagi orang dewasa hal ini menjadi keuntungan karena anak akan memiliki rasa tanggung jawab di usia dini.
Memberi dot

Menggendong boneka

Mengajak bermain boneka

Memberi makan boneka

Mengajak jalan-jalan boneka


4. Cerminan diri
Boneka yang dekat dengan anak otomatis akan diperlakukan anak sesuai dengan keinginan anak tersebut. Terutama pada boneka bentuk manusia kecil akan dipilih anak sesuai dengan keinginan anak, biasanya anak akan memilih boneka yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Meskipun jika tidak, anak akan memilih boneka yang memiliki perwujudan impian dalam dirinya, misalnya anak memilih boneka Barbie dengan rambut hitam meskipun rambutnya sendiri berwarna pirang artinya rambut hitam adalah rambut yang ada dalam keinginan anak, favorit atau selera untuk boneka. Aturan ini akan teraplikasi sedikit demi sedikit pada boneka yang dimiliki, tidak hanya pada rambut tetapi aksesoris lain seperti baju, sepatu atau perhiasan. Penerapan aturan pada boneka ini merupakan cerminan diri dari anak. Bagi orang dewasa merupakan keuntungan tersendiri untuk mengetahui apa yang anak terapkan pada boneka adalah bentuk dari penerapan anak pada dirinya sendiri.

Boneka cerminan diri anak



5. Teman Bermain
Jika tidak ada teman bermain maka teman yang paling cocok adalah boneka, tidak masalah seberapapun ukurannya. Biasanya boneka yang sering dibawa anak ketika bermain telah dijadikan sebagai temannya meskipun semisal tidak diajak berkomunikasi. Biasanya boneka yang dijadikan teman dekat atau sahabat memiliki nama tersendiri meskipun boneka lain juga diberi nama. 
Boneka teman baik
Boneka sebagai teman sahabat biasanya telah menjadi benda kesayangan anak, boneka ini biasanya berwujud manusia karena lebih mendekati realita ketimbang benda mati. Boneka sebagai sahabat akan selalu menurut pada anak dan seolah-olah mengerti seluruh kehidupan anak.
Memeluk boneka

Boneka menjadi teman terbaik




No comments:

Post a Comment