Model pendekatan sistem Alkin untuk mengevaluasi kurikulum pendidikan seni rupa dalam dimensi proses yaitu:
Kurikulum seni rupa dalam dimensi proses
adalah kurikulum seni rupa yang benar-benar terjadi di
lapangan/sekolah, bisa disebut dengan kurikulum aktual yaitu kegiatan
pembelajaran di sekolah. Kurikulum seni rupa dalam dimensi proses
memiliki pengertian kesinambungan dari kurikulum seni rupa dalam
dimensi gagasan dan/rencana. Sehingga apabila dievaluasi kurikulum
seni rupa ini jelas tidak cocok bila menggunakan model Tyler (Model
Blackbox) dan Teoretik Taylor dan Maguire. Sebab kedua model tersebut
hanyalah pengevaluasian kurikulum masih dalam dimensi gagasan atau
rencana, keduanya tidak mengevaluasi tentang proses penerapan dalam
sekolah/lapangan, apalagi hasil belajar, keduanya tidak cocok.
Model pendekatan sistem Alkin karena dalam
model pendekatan ini pengevaluasian dilakukan untuk kurikulum yang
telah diImplementasikan artinya kurikulum seni rupa yang sedang
beralngsung yaitu (kurikulum dalam dimensi proses) dan bukan
burikulum yang sedang direncanakan. Memang, apabila menggunakan model
evaluasi lainnya seperti Countenance Stake atau pengembangannya yaitu
model Responsif bisa dilakukan karena kurikulum telah berlangsung.
Namun dalam model-model itu pengevaluasian sampai kepada keberhasilan
dari kurikulum, sehingga kurang efisien dalam waktu, karena harus
menunggu hasil yang didapatkan, apabila bisa mengevaluasi pada saat
kurikulum berlangsung, kenapa harus menunggu hasil belajar
selesai?Saya rasa bila menggunakan model Countenance Stake, CIPP atau
model Responsif kuranglah sesuai sebab kurikulum yang dievaluasi
adalah dalam dimensi proses. Meskipun tidak memungkiri adanya
kelebihan-kelebihan dari model -model evaluasi lainnya yang tepat
digunakan untuk pengevaluasian kurikulum seni rupa secara menyeluruh,
namun model pendekatan sistem Alkinlah yang lebih tepat untuk
evaluasi kurikulum seni rupa. Apalagi ketika ditemui dalam kehidupan
nyata, proses belajar siswa sangatlah penting sebagai penentu
keberhasilan belajar dan apabila ada kecacatan dalam prosesnya maka
perlu segera diperbaiki tanpa perlu menunggu hasil. Dalam
pembelajaran seni rupapun tidak hanya semata-mata memperhatikan hasil
namun bagaimana proses siswa itu dalam berkarya seni atau dalam
proses mempelajari seni rupa.
Siapa itu alkin?
ReplyDelete