Imajinasi anak berkembang pada
usia 2-6 tahun, pada masa ini fantasi sangatlah penting bagi
kehidupan anak. Fantasi anak akan berkembang ketika sedang
menggambar, orangtua tidak boleh mengatakan bahwa karya gambar anak
tersebut jelek atau tidak bagus. Anak yang selalu dicela fantasinya,
akan mengalami “CD” (Creativity
Drop) (lihat
Drost, dkk 2011). Fantasi ini dapat diungkapkan melalui ekspresi diri
dari anak. Bentuk ekspresi anak dapat terwujud dalam berbagai
kegiatan. Sering kali ditemui seorang anak pada usia kurang lebih
empat tahun menggoras-nggores dari berbagai arah, hal ini merupakan
kegiatan ekspresi membuat garis yang disenangi anak-anak. Pada usia
ini anak sedang dalam proses perkembangan menggambar
coretan-coretan, bagi anak, coretan atau goresan ini merupakan
cetusan atau ungkapan dari kehidupan jiwanya (Zulkifli 1993: 43).
Ekspresi ada sejak anak lahir dengan berbagai ungkapan dan
ungkapan-ungkapan itu berkembang sesuai dengn usia anak. Ekspresi
sendiri adalah wujud emosi yang nampak (2008).
Pada usia TK, ekspresi melalui goresan-goresan tersebut akan
berkembang menjadi gambar. Apalagi, menurut J.I.G.M. Drost, dkk
(2011) bidang seni merupakan salah satu bidang yang disentuh dalam
kurikulum pendidikan berbasis aktivitas. Diantaranya anak diberi
kesempatan untuk mengekspersikan ide, pikiran, dan perasaan. Juga
mengasah koordinasi antara mata dan tangan serta menumbuhkan
apresiasi atas keindahan. Contoh aktivitas: dribble
painting,
lukis lilin, membuat marakas, mendengarkan musik, drama, dan
pantomim. Contoh gambar coretan anak-anak:
No comments:
Post a Comment