Menurut Alkin, kurikulum seni rupa dalam pengembangannya mempertimbangkan sistem tata ekonomi negara dan tata kehidupan masyarakat-bangsa
Pengembangan kurikulum dilakukan bagi
kepentingan peserta didik, setiap pengembangan kurikulum tidak hanya
semata-mata dikembangkan begitu saja tanpa memperhatikan aspek-aspek
lain. Tak terkecuali dengan pengembangan kurikulum seni rupa yang
perlu memperhatikan prinsip-prinsip dan determinan kurikulum. Di
dalam prinsip-prinsip dan determinan kurikulum seni rupa amat
berkaitan dengan sistem tata ekonomi negara dan tata kehidupan
masyarakat-bangsa. Sebagai contoh pada prinsip relevansi keluar
pengembangan kurikulum harus memperhatikan tuntutan, kebutuhan, dan
perkembangan masyarakat yang selalu mengalami perubahan.
Perkembangan masyarakat ini tidak terlepas dari perkembangan ekonomi
negara dan kehidupan masyarakat-bangsa. Pada aspek empiris dalam
determinan Filosofis salah satunya mencangkupi rendahnya daya saing
SDM dengan negara lain, kasus ini setidaknya menjadi perhatian negara
apalagi dalam sistem ekonomi dan kehidupan masyarakat. Apabila
dikaitkan dengan pengembangan kurikulum seni rupa, pengembangan
kurikulum itu perlu memandang seberapa jauh posisi negara dalam
persaingan ekonomi luar negeri. Sehingga bagaimana caranya dengan
pengembangan kurikulum itu agar dapat menghasilkan SDM melalui
ketrampilan dalam seni rupa dan dunia kerja atau industri
(kesinambungan dalam prinsip Kontinuitas). Sedangkan dalam sisi
negatif dari tata ekonomi dan kehidupan masyarakat, pengembangan
kurikulum seni rupa harus dapat menyesuaikan keadaan tersebut karena
apabila tidak cocok antara kurikulum dengan keadaan nyata ekonomi dan
kehidupan dalam masyarakat maka kurikulum seni rupa yang telah
dikembangkan tersebut tidak akan berhasil.
Para pengembang kurikulum seni rupa harus
peka untuk membagi tugas, antara pengembangan pendidikan dan
perkembangan citra produk industri di sekitarnya. Tentang bagaimana
perkembangan ekonomi itu dalam sistem sebuah negara. Semakin
beragamnya dinamika dan tantangan yang dihadapi oleh dunia pendidikan
seni rupa Indonesia, maka pendidikan seni rupa harus lebih tangkas.
Oleh karna itu pengembangsn kurikulum harus dapat disesuaiakan dengan
aspek yang lainnya untuk menciptakan pendidikan seni yang lebih
kondusif dan solutif bagi persoalan bangsa. Tidak hanya kurikulumnya
saja yang dikembangkan, namun pendekatan yang berlandaskan kualitas
dan relevansi untuk pengembangan pendidikan tinggi juga perlu
meningkatkan pemberdayaan dan ketertautan sosial melalui pendidikan
tinggi, khususnya di bidang seni rupa.
Prediksi Togel Online SGP HK Paling Jitu
ReplyDelete