Pendidikan cukup ambil peran
dalam kebudayaan, sebab kebudayaan perlu dipelajari dan diwariskan
turun-temurun sebagai identitas bangsa. Namun tak banyak perhatian
masyarakat untuk mempelajari kebudayaan daerah dalam waktu khusus,
wadah yang tepat adalah melalui pendidikan di sekolah sebab di
sekolah terdapat mata pelajaran pendidikan seni. Wan Abu Bakar dalam
penjelasannya yaitu:
Kecerdasan budi dan kalbu
generasi muda dididik, bakat seni diberi jendela untuk berkembang ke
arah yang luhur. Lembaga pendidikan tidak hanya dibatasi fungsinya
sebagai tempat mengajarkan ilmu pengetahuan dan hanya bertujuan
mencerdaskan akal. Lembaga pendidikan diarahkan pula sebagai tempat
generasi muda mengenal kebudayaan, sejarah dan jati diri bangsanya
yang terekam dalam karya-karya seni, sastra, pemikiran falsafah dan
adat istiadat. Selain itu, tradisi baca tulis, semangat penelitian
ilmiah, jiwa wiraswasta, kecenderungan ke arah inovasi dan
kreativitas, harus ditumbuhkan melalui lembaga pendidikan. Tiga sendi
utama perkembangan budaya, yaitu bahasa, berhitung dan logika, serta
budi pekerti dan estetika haruslah diberi perhatian khusus.
Hal ini berarti bahwa peranan
pendidikan diperlukan dalam perkembangan budaya. Apalagi generasi
muda bertempat pada pendidikan yang memberikan banyak pengetahuan
untuk bekal dalam membangun bangsa. Pendidikan Seni Budaya yang
memiliki sifat multikultural ini dapat menumbuhkembangkan kesadaran
dan kemampuan apresiasi terhadap beragam budaya Nusantara dan
mancanegara.
Seni khusunya seni rupa sangat
berkaitan erat dengan kebudayaan, sebab perwujudan kebudayaan adalah
benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang
berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata yang
ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat. Sedangkan untuk mempelajari dan mengembangkan
kebudayaan ini diperlukan peranan pendidikan yang berhubungan erat,
yaitu melalui Pendidikan Seni Rupa. Dalam mata pelajaran Seni
Budayapun, aspek budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi
terintegrasi dengan seni.
Secara internal di dalam
masing-masing suku bangsa, maupun di dalam satuan administrasi
kebudayaan diperlukan upaya-upaya pelestarian budaya, yang di
dalamnya terdapat tindakan-tindakan perlindungan, pengembangan, dan
pemamfaatan. Dalam pengembangan kebudayaan ini diperlukan program
pengadaan “bahan ajar” yang cukup berbobot mengenai kebudayaan
masing-masing suku bangsa, untuk dapat dipertukar-kenalkan. Namun,
kalaulah ditemukan ada sekian persen pelajaran sekolah harus bersifat
“muatan lokal”, apabila suatu daerah dihuni lebih dari satu suku
bangsa maka sudah tentu harus di atur baik-baik, melalui negosiasi
yang ramah, bagaimana mengisi substansi “muatan lokal” itu.
Maka program pengembangan kebudayaan ini dapat disalurkan melalui
program Pendidikan Seni Rupa yang pada dasarnya mengkaji tentang
kesenirupaan yang berkaitan erat dengan kebudayaan. Sebab, di sekolah
terdapat kegiatan apresiasi seni dan berkreasi seni. Kesenian ini
tentu melibatkan hasil kesenian daerah sekitar yang berdekatan dengan
siswa. Di
sekolah, kegiatan apresiasi seni bertujuan
untuk mengembangkan kesadaran, pemahaman, dan penghargaan terhadap
karya seni, yang dilakukan melalui pengamatan dan pembahasan karya
seni. Pengamatan karya seni bertujuan untuk memperoleh pengalaman
estetik, melalui pencerapan nilai-nilai instrinsik pada bentuk atau
komposisi karya seni.
Dari sini guru dapat memberikan contoh dari budaya-budaya lokal yang
ada di sekitar lingkungan siswa. Dengan memberikan objek pengamatan
berupa hasil budaya masyarakat yaitu kesenian dalam bentuk visual,
selain lebih gampang mencapainya, siswapun akan lebih mengenal hasil
kebudayaan sendiri. Tugas danpenjelasan guru akan merangsang anak
untuk mengetahui lebih jauh mengenai hasil kesenian daerah dan
memunculkan adanya minat anak untuk mengembangkannya pada waktu itu
atau ketika ia besar kelak. Selain
itu dalam pembelajaran Pendidikan Seni, pengembangan sikap memiliki
kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan keterampilan, dan
pengetahuan.
Sikap ini salah satunya adalah sikap terhadap kebudayaan sekitar
seperti yang telah dijelaskan.
Dalam
Seni Budaya,
mata pelajaran Seni Budaya bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut:
- Memahami konsep dan pentingnya seni budaya
- Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya
- Menampilkan kreativitas melalui seni budaya
- Menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal, regional, maupun global.
Bentuk tindakan berupa
pengembangan dan pelestarian budaya dalam wujud karya seni penting
diharapkan, agar ketrampilan dan pengetahuan anak tersalurkan dan
tidak sia-sia. Manfaat ini dapat dipetik ketika adanya kebudayaan
daerah yang tiba-tiba berkembang dari tangan generasi muda sendiri.
Kumpulan Artikel Tafsir Mimpi Angka Togel Paling Akurat
ReplyDeleteTafsir Angka Mimpi