Sunday, January 31, 2016

Perkembangan Estetik Anak

Hadjar Pamadhi (2007: 35) menjelaskan bahwa karakteristik estetik anak-anak adalah bawaan lahir dari seorang anak, karena anak dianugrahi dengan rasa keindahan. Perasaan estetik meruapakan suatu hal yang sifatnya alamiah yang dibawa anak sejak lahir. Artinya, secara alamiah sesungguhnya seseorang itu mudah mampu menangkap, mengalami atau merasakan keindahan yang ada di sekitarnya.
Piaget dalam Soeparwoto (2007: 25) menyebutkan bahwa terdapat bebrapa tahap perkembangan manusia sebagai berikut: 1) usia 0-2 tahun disebut sensorimotor, 2) usia 2-7 tahun disebut tahap praoperasi, 3) usia 7-11 tahun disebut tahap operasi konkret, 4) usia 11-14 tahun disebut tahap operasi formal. Selanjutnya Wikipedia menjelaskan pula pada tahap praoperasional anak dapat mengklasifikasikan objek menggunakan satu ciri, seperti mengumpulkan semua benda merah walau bentuknya berbeda-beda atau mengumpulkan semua benda bulat walau warnanya berbeda-beda. Mereka mulai merepresentasikan benda-benda dengan kata-kata dan gambar. Anak memiliki pikiran yang sangat imajinatif di saat ini dan menganggap setiap benda yang tidak hidup pun memiliki perasaan. Sedangkan pada tahap operasi konkret kemampuan untuk mengurutan objek menurut ukuran, bentuk, atau ciri lainnya. Kemampuan untuk memberi nama dan mengidentifikasi serangkaian benda menurut tampilannya, ukurannya, atau karakteristik lain, termasuk gagasan bahwa serangkaian benda-benda dapat menyertakan benda lainnya ke dalam rangkaian tersebut. Sedangkan menurut Erikson pada usia 6-11 tahun merupakan perkembangan afektif yang disebut produktivitas. Dimana memiliki ciri-ciri anak didorong untuk membuat, melakukan dan mengerjakan dengan benda-benda yang praktis dan mengerjakannya sehingga menghasilkan sesuatu. rasa/sifat ingin menghasilkan seuatu dapat dikembangkan (Aldylo: 2012)

Pengaruh lingkungan terhadap perkembangan jiwa dan mental anak-anak tanpa disadari banyak memberi pengaruh karena anak tumbuh dan berkembang dalam lingkungan mulai dari lingkungan rumah, tetangga, tempat bermain, sekolah, dan lingkungan yang lebih luas sesuai tingkat perkembangan anak. Lingkungan dan perangkatnya secara tak langsung berperan memberi pengaruh bagi seorang anak, kecenderungan pengaruh lingkungan bisa berdampak positif dan negatif, hal ini indikasi dari lingkungan itu sendiri (Indra Irawan: 2011). Anak sangat cepat merespon apa saja yang ada di sekitar lingkungan anak, akan direkam dalam memory pikiran.

No comments:

Post a Comment