Hadjar Pamadhi
(2007: 35) menjelaskan bahwa karakteristik estetik anak-anak adalah
bawaan lahir dari seorang anak, karena anak dianugrahi dengan rasa
keindahan. Perasaan estetik meruapakan suatu hal yang sifatnya
alamiah yang dibawa anak sejak lahir. Artinya, secara alamiah
sesungguhnya seseorang itu mudah mampu menangkap, mengalami atau
merasakan keindahan yang ada di sekitarnya.
Piaget dalam
Soeparwoto (2007: 25) menyebutkan bahwa terdapat bebrapa tahap
perkembangan manusia sebagai berikut: 1) usia 0-2 tahun disebut
sensorimotor, 2) usia 2-7 tahun disebut tahap praoperasi, 3) usia
7-11 tahun disebut tahap operasi konkret, 4) usia 11-14 tahun disebut
tahap operasi formal. Selanjutnya Wikipedia menjelaskan pula pada
tahap praoperasional anak
dapat mengklasifikasikan objek menggunakan satu ciri, seperti
mengumpulkan semua benda merah walau bentuknya berbeda-beda atau
mengumpulkan semua benda bulat walau warnanya berbeda-beda. Mereka
mulai merepresentasikan benda-benda dengan kata-kata dan gambar. Anak
memiliki pikiran yang sangat imajinatif di saat ini dan menganggap
setiap benda yang tidak hidup pun memiliki perasaan. Sedangkan pada
tahap operasi konkret kemampuan untuk mengurutan objek menurut
ukuran, bentuk, atau ciri lainnya. Kemampuan untuk memberi nama dan
mengidentifikasi serangkaian benda menurut tampilannya, ukurannya,
atau karakteristik lain, termasuk gagasan bahwa serangkaian
benda-benda dapat menyertakan benda lainnya ke dalam rangkaian
tersebut. Sedangkan menurut Erikson pada usia 6-11 tahun merupakan
perkembangan afektif yang disebut produktivitas. Dimana memiliki
ciri-ciri anak didorong untuk membuat, melakukan dan mengerjakan
dengan benda-benda yang praktis dan mengerjakannya sehingga
menghasilkan sesuatu. rasa/sifat ingin menghasilkan seuatu dapat
dikembangkan (Aldylo: 2012)
Pengaruh lingkungan
terhadap perkembangan jiwa dan mental anak-anak tanpa disadari banyak
memberi pengaruh karena anak tumbuh dan berkembang dalam lingkungan
mulai dari lingkungan rumah, tetangga, tempat bermain, sekolah, dan
lingkungan yang lebih luas sesuai tingkat perkembangan anak.
Lingkungan dan perangkatnya secara tak langsung berperan memberi
pengaruh bagi seorang anak, kecenderungan pengaruh lingkungan bisa
berdampak positif dan negatif, hal ini indikasi dari lingkungan itu
sendiri (Indra Irawan: 2011). Anak sangat cepat merespon apa saja
yang ada di sekitar lingkungan anak, akan direkam dalam memory
pikiran.
No comments:
Post a Comment