Beberapa tips menghindari stereotype menurut Bertand Russell dalam Humaira (2011):
1. Menyadari
gambaran-gambaran yang terstandarisasi dalam benak kita, pikiran
orang lain, dan dunia di sekitar kita.
2. Kita dapat meragukan
semua keputusan sehingga kita memberikan kesempatan kepada beberapa
pengecualian untuk “melakukan pembuktian”
3. Kita dapat belajar
berhati-hati terhadap semua generalisasi tentang manusia.
Saran
tersebut merupakan saran untuk menghindari stereotipe secara umum.
Jika di implementasikan ke dalam pembinaan gambar anak tentunya dari pengarahan orang tua/ guru sehingga dapat
dijabarkan sebagai berikut:
- Orang tua/ guru dapat mengatakan kepada anak terlebih dahulu, bahwa masih banyak bentuk gambar yang lain dari pada yang anak gambar. Misalnya dengan menceritakan ada bermacam-macam bunga dari hanya sekedar bentuk lingkaran dan setengah lingkaran yang mengelilinginya. Ada bunga yang bentuknya mirip terumpet, ada bunga yang bentuknya mirip bola dan sebagainya.
- Orang tua/ guru memperlihatkan kepada anak tentang macam bentuk apa saja yang ada di sekitar kehidupan anak. Dalam hal ini termasuk tema, sehingga anak mengetahui secara nyata dan gamblang mengenai hal-hal yang begitu bermacam-macam di sekitar mereka. Dengan melihat banyaknya hal bervariatif akan merangsang daya cipta anak untuk mewujudkannya dalam bidang gambar.
- Orang tua/ guru tidak boleh menyalahkan segala bentuk yang dibuat oleh anak. Sebab hal itu akan membuat persepsi antara benar dan salah pada diri anak, sehingga ia memikirkan mana gambar yang benar dan mana gambar yang salah. Hal ini akan menghentikan anak dalam menuangkan bermacam gambar yang disukainya maupun yang akan diekspresikannya. Padahal di dalam menggambar, apalagi pada usia dini anak sedang dalam proses perkembangan, salah satunya potensi kreatif. Dengan membebaskan anak menuangkan ekspresinya tanpa adanya tuduhan salah dari orang tua/ guru maka anak akan lebih bebas menuangkan bermacam bentuk dalam gambarnya.
No comments:
Post a Comment