Ada tiga cara
pemakain warna yang digunakan anak kecil dalam gambarnya yaitu:
1. Pemilihan warna secara random dilakukan pada anak pada tahap goresan dan prabagan. Warna yang digunakan sama sekali tidak ada hubungannya dengan warna obyek yang digambar.
2. Penentuan warna secara emosional artinya pemilihan warna yang berfungsi mewakili cetusan perasaan penggambarnya.
3. Pemilihan warna secara serebral adalah cara anak dalam memilih warna berdasarkan pertimbangan akal. Cara ini bermula sejak masa bagan.
Contoh karya yang diwarnai dengan cara ini:
1. Pemilihan warna secara random dilakukan pada anak pada tahap goresan dan prabagan. Warna yang digunakan sama sekali tidak ada hubungannya dengan warna obyek yang digambar.
Pewarnaan secara acak
Karya ini diwarnai oleh anak yang berusia empat setengah tahun. Pada saat mewarnai anak ini mengambil warna tanpa mempertimbangkan mana warna yang bagus atau tidak, atau bahkan mana warna yang tepat. Pengambilan crayon warna secara asal-asalan menunjukkan pemilihan warna dilakukan secara acak.2. Penentuan warna secara emosional artinya pemilihan warna yang berfungsi mewakili cetusan perasaan penggambarnya.
Pewarnaan secara emosional
Karya ini diwarnai secara emosional, yang paling tampak adalah pada pekarangan bunga diblok dengan warna merah. Meskipun bunga pada pekarangan sudah diwarnai kuning dan rumputnya seharusnya adalah hijau tetapi rumput ini tetap harus merah demi menggoreskan warna merah. Rumah pada gambar ini juga diblok dengan warna merah muda, tidak menghiraukan warna detail akan tetapi warna merah muda sudah menjadi perwakilan perasaannya.3. Pemilihan warna secara serebral adalah cara anak dalam memilih warna berdasarkan pertimbangan akal. Cara ini bermula sejak masa bagan.
Contoh karya yang diwarnai dengan cara ini:
Pewarnaan secara serebral
Karya ini adalah karya milik anak yang telah berusia sembilan tahun, usianya telah memasuki masa bagan. Pemanahan tentang warna realita sudah dipahami dan diterapkan pada gambar ini.
No comments:
Post a Comment